"Eh? Ada si maba maung."
Kirani pura-pura tidak dengar, sibuk saja melahap mie ayamnya.
"Selamat siang ketua umum sekte pecinta betina. Dari mana?" Sapa Jaffie yang langsung merapatkan kursinya ke sebelah Kiran.
"Habis ngapel cewek mesin dia," celetuk Juna.
Dan hArZi mALaH seNyUM.
"Tuh kan." Jevano bergumam, ingin rasanya ia menutup kuping Kirani rapat-rapat agar tak harus mendengar apa-apa lagi. Dan untung saja Auri sedang ke toilet, jadi adegan jambak-menjambaknya tak sampai terjadi.
Belum.
Kirani sendiri masih diam, menyimak perdebatan dua lelaki yang berebut ingin duduk di sebelahnya.
"Jangan maruk aelahh. Katanya semalem habis jalan sama cemceman baru? Gua di sini bermaksud menghibur Kirani biar dia nggak galau-galau amat, tau." Ucap Jaffie yang membuat Kirani seketika tersedak hingga terbatuk heboh.
"Nah kan-" Harzi gercep menyodorkan segelas air ke hadapan Kirani. "Nih."
"Jangan diminum, Ran! Ada jampi-jampinya itu!" Seru Jaffie menahan. "Minum es teh gua aja, baru seruput dikit kok! Lagi pula kata nenek gue, kalau minum bekas orang bisa bikin mereka terikat rindu. Dan gue sih seneng-seneng aja dikangenin lo hahahaha."
"Rindu pala lo meledug!" Harzi berdengkus, kesal juga dia tak kunjung dinotis Kirani.
Dan dengan segenap rasa gedeg yang tertahan, Kirani berdiri dari duduknya, buat atensi keempat pemuda itu terfokus padanya. "Saya duluan, Kak. Bilangin ke Auri, permisi."
Gadis itu kemudian berjalan cepat meninggalkan kantin, bermaksud kabur dari Harzi yang kini mengejar dan meneriaki dirinya.
"Buset, budeg amat mbak." Protes Harzi akhirnya berhasil berjalan mendului Kirani dan menghalanginya. "Kenapa pergi?"
"Sibuk."
"Sok sibuk."
"MASALAH KAKAK APA SIH?!" Hardik Kirani, merasa muak. "Nggak capek gangguin saya terus?"
"Lo ngebentak senior?"
Kirani memejam, ingin sekali rasanya ia meledak di hadapan lelaki menyebalkan ini. Namun tatapan orang di sekitar membuatnya harus mengurungkan niat. Alhasil ia hanya mendorong keras tubuh Harzi sebelum melanjutkan langkahnya.
Tapi dasar Harzi keras kepala, bukannya mengalah, ia malah menarik paksa Kirani menuju area parkiran.
"Balik sama gue."
"Jangan maksa. Lepas nggak?"
"Enggak, sebelum lo jawab marah karena apa?" Jawabnya usai membukakan pintu mobil untuk Kirani. "Masuk."
Kirani mengaku lemah, karena sekarang ia lagi-lagi berada di posisi tak punya pilihan selain menurut. Diliriknya Harzi dengan sinis sebelum dirinya masuk ke dalam mobil.
"Hey, gue minta maaf."
Kirani berdecih. "Manfaatin posisi buat bikin orang tunduk itu sampah!"
"Maaf. Tadi cuma bercanda."
"Kakak salah orang. Bercandaan kayak gitu bukan selera saya." Balas Kirani, kepalanya lalu menelungkup di dashboard mobil.
"Ran, jangan nangis-"
"Nggak nangis!" Sentaknya. Dia pusing.
"Istighfar dulu, yuk? Emosi lo lagi di ubun-ubun." Cicit Harzi sembari mengusap rambut Kirani perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
make you mine [✔]
Fanfiction[ terbit ] [ ft. lee haechan ] "i can fix her." harzi echlanu, until today. ©tuesday-eve, 2020. was ; #1 in haechan. #1 in nct. #1 in au. #1 in jaemin. #1 in leedonghyuck.