"Uhuk..uhuk hah? Pulang bareng Amara?" Tanya Gael kaget dan segera meminum air yang ada di dekatnya.
"Iya. Udah nurut aja sama bunda, kasihan Amara sendiri. Amara kasih tumpangan untuk Gael ya, biarin Gael aja yang nyetir. Boleh ya ra?" kini Sandra menatap manik Amara, dirinya yang di tatap hanya mengangguk ragu.
"Tuh sama Amara aja boleh, udah sih sana kamu ikut sama Amara" sambung Jafrey yang dari tadi memperhatikan mereka sembari terus memakan makanannya.
"Iya bun, ayah" balas chanyeol dengan memutarkan bola matanya malas.
"Nah gitu dong. Kalian pokoknya harus barengan terus gimana pun caranya" Alanna memanas-manasi keadaan
"Iya, bener apa kata tante Alanna" Jafrey menyetujui omongan Alanna.
"Nah, dari pada kemalaman mending kalian berdua pulang duluan aja. Papi, mami, tante Sandra, dan om Jafrey mau pergi dulu" ucap Elvano yang membuat Amara mengerutkan dahinya.
"Kemana pi?" tanya Amara sembari meneguk soda yang belum ia habiskan.
"Biasa ngumpul sama temen-temen"
"Iya, udah mending kalian sekarang masuk mobil dan segera pulang" kata Sandra yang di balas anggukan dari Amara dan Gael, mereka pun pamit dan berjalan menuju parkiran.
==
"Gue aja yang nyetir!" Amara memijit salah satu tombol dari kunci mobilnya.
"Serah lu lah" balas Gael malas, ia pun membuka pintu mobil Amara dan masuk ke dalamnya.
"Pake dulu sit belt nya" titah Amara sembari memakai sit belt ke dirinya sendiri.
"Iya" Garl mengikuti perkataan Amara ia pun memakai sit belt nya.
"Ke kedai ice cream dulu ya, gue lagi kepengen makan ice cream" ucap Amara sembari menjalankan mobilnya.
"Iya, gue juga lagi kepengen ice cream" Gael pun menyenderkan kepalanya pada kursi mobil dan menatap ke arah jendela.
"Eh bentar ini jam berapa dulu?" tanya Amara sembari menoleh ke Gael.
"Jam 22.30" Gael membuka handphonenya dan kembali menutupnya.
"Yah kayak udah tutup deh kedainya" Amara memajukan bibirnya yang itu.
"Itu bibir kenapa pake di majuin segala sih. Lucu anjirr :(" kata Gael dalam hati.
"Woy kebo. Lo kok dari tadi diem mulu si, mana sambil ngeliatin gue lagi. Lo gak lagi kesurupan kan?" Amara menengok sebentar ke Gael dan kembali mengarahkan kepalanya untuk memfokuskan matanya pada jalan.
(....)
"Woy, udah deh diem diemnya sumpah ga lucu" Ucap Amara lagi, kini ia benar benar takut sekaligus khawatir dengan Gael.
Gael masi terdiam tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
"Ok, lo tetep diem" Amara pun mempercepat laju mobilnya dan menghentikan mobil nya secara kasar, hentak kepala chanyeol terbentur pada kaca mobil
"Heh ketek onta lo kagak punya otak kali ya? Tiba-tiba ngerem mendadak gak jelas" seru Gael yang marah sembari memegang kening yang terbentur tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
When The Bad Boy Meet Bad Girl ✓
FanfictionStranger into lover? Kata ini persis seperti cerita Amara dan Gael. Amara merupakan perempuan yang terkenal karena ia adalah seorang pembuli di sekolahnya. Dan Gael merupakan panglima tempur di salah satu gangster terkenal. Mereka di jodohkan akibat...