"Eh, lo?" ucap Amara kaget setelah tau siapa yang memberikan nya jaket.
"Kenapa? kok kaget gitu sih?" Joan pun berjalan lalu duduk di sebelah Amara.
"Gak kok" Amara kembali menatap gelapnya langit, kini ia sudah tidak merasa kedinginan lagi karena Joan telah memberikan jaketnya.
"Lo pasti lagi ada masalah ya?" Joan menatap manik Amara dalam, ia sangat tau jika Amara berada di taman ini artinya ia sedang memiliki masalah.
"Iya, banyak banget masalah yang sekarang lagi gue hadapin" Amara menatap balik tatapan Joan dengan sendu.
"Udah malem ra. Mending lo balik. Ah enggak, gue yakin si lo gak mau balik. Yaudah nginep di rumah gua aja dulu" Joan mengerti pasti Amara tak ingin pulang ke rumahnya, mangkannya ia mengajak Amara tuk menginap di rumahnya.
"Seriusan?" Kaget Amara, tak biasa nya Joan membawa orang ke rumah. Setiap kali the devil girls ingin main ke rumah Joan pasti ia menolak dengan berbagai alasan.
"Iya, buangin dulu tuh sisa sisa makanan lo" Titah Joan yang langsung Amara turuti.
==
Rumah Joan,
"Ayo masuk" Ajak Joan pada Amara, ia pun membukakan pintu nya agar Amara masuk terlebih dahulu.
"Rumah lo ko sepi Jo? Bokap nyokap lo kemana?" Tanya Amara bingung, pasalnya rumah Joan benar benar sepi sesepi kuburan.
"Oh biasa lagi keluar negeri ngurusin bisnis bokap gua" Jawab Joan santai, ia segera merebahkan badannya pada sofa panjang yang berada di tengah ruangan.
"Lo laper gak ra?" Tanya Joan pada Amara yang tengah menyalakan tv.
"Gak sih, tadi gue udah makan"
"Ok, sekarang lo mendingan mandi deh. Lo pake baju gue aja" Usul Joan yang langsung di balas anggukkan dari Amara.
[Selesai mandi]
"Coba lo curhat ke gue ra, mungkin bisa mengurangi pikiran lo" Joan kini sedang mengantarkan Amara pada kamar tamu yang berada tepat di sebelah kamarnya.
"Thanks Jo, kebetulan banget gua lagi butuh temen curhat" Amara mengembangkan senyumnya, betapa beruntungnya dia memiliki sahabat seperti Joan ini.
"Santai aja kali, kan kita sahabat lagian kita juga udah biasa curhat curhatan" Joan menepuk pundak Amara halus tak lupa ia juga membalas senyuman Amara.
"Gua lagi bingung banget sama perjodohan gua dan Gael. Mau gak mau gue harus nikah sama dia. Gue masih mau kuliah dulu Jo" Kata Amara sambil merapihkan barang barang yang tadi ia bawa dari rumahnya.
"Menurut gue lu batalin deh perjodohan kalian, Buat apa nikah? Mendingan setelah lo lulus lo baru nikah" Balas Joan sambil duduk di pinggiran kasur.
"Gue gak bisa ngebatalin perjodohan ini Jo" Amara telah selesai membereskan barang barangnya, kini ia ikut duduk di sebelah Joan.
"Kalau lo nikah lo sibuk dong sama rumah tangga lo, artinya lo gak bisa kumpul sama the devil girls dong. Lo harus milih ra, the devil girls atau Gael" Joan menatap manik Amara tajam, yang di tatap pun hanya diam memikirkan jawaban yang tepat.
"Maksud lo apa Jo? Kok gue harus milih milih segala?" Amara tak mengerti dengan ucapan Joan, ia juga tak mengerti dengan tatapan yang Joan berikan padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
When The Bad Boy Meet Bad Girl ✓
FanfictionStranger into lover? Kata ini persis seperti cerita Amara dan Gael. Amara merupakan perempuan yang terkenal karena ia adalah seorang pembuli di sekolahnya. Dan Gael merupakan panglima tempur di salah satu gangster terkenal. Mereka di jodohkan akibat...
