14. Love

315 34 7
                                    

"Amara!! Bangunn nak!! Sebentar lagi kita sampai rumah sakit" ucap Alanna, ia terus berusaha membangunkan Amara.

Tentu saja Amara pingsan dengan berlumuran darah karena kejadian itu. Kini Alanna dan Elvano sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Elvano melajukan mobil nya sangat teramat cepat, ia sangat takut jika terjadi apa apa dengan putri sulungnya itu.

Amanda? Dia kini malah sedang asik menonton drama dan sesekali menyalakan musik di dalam kamarnya.

Setelah kejadian itu Alanna dan Elvano tidak menghiraukan Amanda lagi, karena yang ada di pikiran mereka hanyalah keadaan Amara.

Dan sebaliknya Amanda juga tidak memikirkan Amara sedikit pun, ia hanya asik dengan kegiatannya sendiri.

Sesampainya mereka di rumah sakit, Amara segera dibawa keruangan IGD. Kedua orang tua Amara berada diluar ruangan karena mereka tidak boleh masuk kedalam.

"Pih gimana nih? Amara gak kenapa-kenapa kan?" ucap Alanna yang sudah di landa oleh ketakutan.

"Papi juga gak tau mih, kita berdoa aja yang terbaik untuk Amara" balas Elvano, sungguh sekarang ia tidak bisa menenangkan istrinya karena ia juga sama sama takut akan kondisi Amara.

Setelah menunggu 30 menit, dokter keluar dari ruangan igd.

"Dengan orangtuanya pasien?"

"Iya, saya papinya dok"

"Pasien harus segera dioperasi, karena luka yang pasien alami cukup dalam"

"Operasi dok?"

"Iya operasi untuk menjahit robekan besar di kepala pasien, kita juga akan melihat apabila terjadi kerusakan fungsi pada otak dan tengkorak pasien, kalian harus segera menandatangani surat operasinya dan membayar biaya operasi, silahkan ke administrasi."

"Iya, baik dok"

Kalian mau tau sekarang Amanda sedang apa? Amanda dengan asiknya tidur tanpa memikirkan keadaan kakaknya sedikitpun, ia juga tidak merasa bersalah atas perbuatannya.

Amanda sangat amat senang karena Amara terluka, ia memang sudah berencana dari kemarin untuk mendorong Amara dari tangga, ia melakukan hal itu supaya kakaknya dan Gael tidak jadi bertunangan.

Ya, Amanda tidak sudi melihat kakaknya menikah dengan Gael, ia iri dengan Amara karena bisa bertunangan dengan orang seperti Gael. Ia akan merebut kebahagiaan yang Amara punya.

==


[ Ignore timestamp ya guys! Jadi ini ceritanya udah beberapa hari setelah Amara jatuh. Mami dan papi Amara gak mengabarkan apa-apa sama keluarga Gael. Jadi menurut keluarga Gael mereka baik-baik saja. Hingga hari ini tepat tanggal pertunangan mereka. ]

Gael pov.

Gael, bunda, dan ayahnya sedang bersiap-siap untuk pergi ke rumah Amara namun anehnya sudah beberapa kali Gael menghubungi keluarga Amara, tapi tidak di angkat angkat juga.

Akhirnya Gael dan keluarganya memutuskan datang lebih awal untuk memastikan bahwa tidak terjadi apa apa.

[ Kediaman Amara ]

Akhirnya Gael dan keluarganya sampai di rumah Amara,

"Ting... Nong... Ting.... Nong"

"Amara kemana sih? Apa jangan jangan dia kabur? Lah, kok dia gak bilang bilang ke gua, kan kalau gitu gua kabur juga" Ucap Gael dalam hatinya.

When The Bad Boy Meet Bad Girl ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang