Berubah

30 7 1
                                    

Selamat membaca;)

Berbicara tak sesulit menjalani. Karena itu perlu tindakan yang mampu menyadarkan nya.

Flashback on

Setahun yang lalu teman yang begitu sangat dekat dengan Rimbun teman yang selalu mengingatkannya yang selalu memberi motivasi kini dia diharuskan pindah pesantren ke sekolah umum. Permasalahan ia pindah Rimbun tidak terlalu mengetahui dengan detail yang ia tahu Fatnan pindah karena urusan orang tuanya itu saja.

Fatnan Nujsky Laudza. Teman yang sudah seperti saudara kandungnya sendiri,Fatnan sudah Rimbun anggap sebagai kakaknya.

Dia yang begitu taat agama tidak pernah meninggalkan ibadah sunnah-sunnah nya pun ia laksanakan dengan baik.
Rimbun sangat mengenali nya dari luar maupun dalam ia memiliki kepribadian yang sangat baik dari segi sifat maupun perilakunya. Tegas tapi tidak keras,bertutur kata yang lemah lembut dan sopan,santun terhadap orang yang lebih tua  bisa dijadikan contoh untuk orang-orang yang usianya lebih muda darinya termasuk Rimbun.

Fatnan 8 bulan lebih tua dari Rimbun walaupun berselisih sedikit Rimbun memilih Fatnan sebagai contoh agar meniti kehidupan yang lebih baik.
Selain itu wajah Fatnan begitu tampan lebih tampan dari Rimbun.

Fatnan sering disebut dengan sebutan ‘titisan nabi Yusuf' sudah tampan ia juga memiliki kepribadian yang baik calon suami yang di idam-idamkan oleh seluruh perempuan pastinya.

Namun ia tidak pernah memikirkan tentang perempuan ia lebih memprioritaskan urusan akhirat. Karena Fatnan percaya bahwa jodoh akan didatangkan oleh Allah swt. Maka dari itu ia ingin terus menerus memperbaiki diri agar jodohnya disana juga sama. Sesungguhnya jodoh cerminan dari diri kita sendiri.

Setelah setengah semester atau sekitar enam bulan kami para santriwan dan santriwati berlibur ke kampung halaman untuk menebus rasa kerinduan kepada keluarga masing-masing. Begitu juga Rimbun ia pulang kerumah bersama adiknya untuk mengunjungi keluarga yang begitu mereka rindukan.

Rimbun juga merindukan sosok temannya enam bulan yang lalu meninggalkannya di pesantren. Fatnan. Ia ingin berjumpa dengannya,apa kabar dengan pemuda itu? Semoga selalu berada didalam lindungan Allah. Itulah harapan Rimbun.

Ia memutuskan menghubungi temannya itu lalu mereka akan bertemu ditempat biasa,tempat yang selalu ia datangi dengan Fatnan ketika berlibur. Cafe Tan.
Sudah tak sabar rasanya berjumpa dengan sahabat yang cukup lama tidak bertemu. Rimbun datang lebih awal agar dirinya saja yang menunggu.

Tring...

Suara lonceng akan bersuara akibat dari dorongan pintu yang menandakan ada seseorang yang datang. Rimbun melihat orang tersebut pakaiannya yang dari atas sampai bawah tidak seperti pakainan yang sering dikenakan oleh Fatnan,Rimbun meyakini bahwa itu bukan Fatnan ia hanya melihat sekilas bajunya saja lalu kembali fokus menatap jalanan yang dibatasi kaca cafe ini begitu banyak kendaraan yang berlalu lalang.

Laki-laki yang baru masuk tersebut menepuk pundak Rimbun membuat sang empunya menoleh. Lumayan terkejut melihat siapa yang menepuknya. Dia adalah temannya.

Fatnan tersenyum kepada temannya itu lalu ia duduk dihadapan Rimbun.

“Udah lama disini?”

Rimbun hanya menggeleng pelan ia masih sedikit setengah sadar masih terperangah dengan penampilan baru Fatnan. Penampilannya sangat membuat Rimbun pangling sampai-sampai ia tidak mengenali sahabatnya ini.

Pakaian yang Fatnan gunakan dimulai dari celana,ia menggunakan celana jeans warna biru telur asin dengan gaya robek-robek seperti gembel yang tidak punya pakaian saja. Untuk baju tidak ada masalah ia memakai kaos biasa. Tatapan Rimbun beralih pada kepala pemuda ini dari kuping ia melihat anting disana juga rambutnya yang ia cat dengan warna pirang seperti layaknya seorang bule.

Assalamualaikum JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang