Dipeluk Atau Diobatin?

33 7 1
                                    

Selamat membaca;)

Kelemahan seseorang sering dijadikan senjata untuk memenangkan sesuatu.

Bara segera membawa Rimbun ke UKS agar lukanya segera diobati. Terlihat laki-laki bule yang menjaga UKS tersebut. Rimbun mengenalnya ia sekelas dengan dirinya.

Mahda mempersilakan masuk kedalam UKS ia melihat Rimbun yang mengeluarkan darah disudut bibirnya ia jadi ikut-ikutan ngilu melihat Rimbun seperti itu. Mahda ingin bertanya tapi tidak jadi karena melihat Bara juga yang ikut masuk untuk membantu mengobati Rimbun.

Bara merupakan mantan musuhnya dahulu semenjak Bara tidak berteman dengan mereka lagi kini Mahda mencoba untuk berteman baik dengannya walaupun sedikit canggung.

“Lo pasti pengen tahu Rimbun kenapa kan?” tebak Bara pada Mahda. Mahda hanya terdiam tidak menjawab apapun.

“Rimbun ditonjok sama Prama dia nuduh Rimbun deketin Nabila yang menjadi penyebab dia diputusin sama Nabila.”

“Kebiasaan. Geng lo gak pernah nyari tahu lebih dalem asal nuduh aja.” Mahda sengaja mengucapkan itu pada Bara.

“Bukan geng gue lagi da.”

Bara menekan setiap katanya. Mahda hanya tersenyum mengejek.
Sementara Rimbun dibuat kebingungan oleh perkataan mereka apa maksudnya dari obrolan mereka itu. Ia masih meringis kesakitan dengan lukanya.

“Gue butuh obat buat luka Rimbun da tolong ambilin.”

Mahda melengos hendak mengambil kotak p3k untuk Rimbun,lalu ia sodorkan kotak itu pada Bara agar dia saja yang mengobati Mahda malas melakukannya jika pada pasien laki-laki.

“Biar gue sendiri aja bar.” Rimbun mengambil alih kotak p3k tersebut dan mengobati sendiri.

“Ikut sama geng gue yuk bun ada Alvin sama Jojo kita kan sekelas.”

“Gak usah ajak Rimbun dia anak baik.” Jawab Bara.

“Nanti kita balas perbuatan mereka hajar habis-habisan mereka cuma bertiga kita berempat.” Mahda semakin menjadi ia ingin memancing Bara saja.

“Mahda lo apaan sih jangan ajak Rimbun gak bener.”

“Loh kenapa lo yang nyolot sih,gue kan ngajak Rimbun. Kenapa lo kaya yang khawatir gitu? Bukannya lo udah keluar dari geng lo ya? Gue cuma mau hajar mereka bertiga gak sama lo. Oh gue paham diem-diem lo masih gabung sama mereka, acara hijrah lo itu hanya kamuflase aja kan? Munafik tau gak lo!”

Mahda merasakan kemenangan Bara hanya terdiam bungkam tanpa menjawab semua pertanyaan Mahda yang berantai.

Yang diajak bicara hanya diam meresapi setiap perkataan mereka. Sedikit demi sedikit Rimbun mulai paham dengan maksud mereka.

“Gue gak mau balas dendam,karena itu perbuatan yang tidak di sukai oleh Allah. Biarkan saja berjalan dengan sesuai kehendaknya,sesuatu yang kita lakukan sekarang pada orang lain pasti akan ia rasakan suatu saat nanti entah itu baik atau buruk.” Setelah mengucapkan itu Rimbun keluar dari UKS.

“So suci banget tuh anak.”

Mahda sudah menyilangkan kedua tangannya,sementara Bara tersenyum senang dengan jawaban Rimbun berikan.

“Lo liat kan? Itu temen gue. Dan satu lagi gue udah gak ada hubungan lagi sama Prama dkk.” Bara menyusul Rimbun keluar.

“Sialan lo berdua! Gue adu domba baru tau rasa lo anjing!”

~~~~~


“Kalian tau gak? Kayanya bakal susah buat dapetin perhatian Rimbun.” Ucap Nabila.

“Terus lo mau nyerah aja gitu?” tanya Leony.

“Eh tunggu,gue baru ngeh dia cuma pake motor matic ke sekolah. Udah deh lo mending nyerah aja buat apa? Dia orang miskin!” lanjutnya.

“Idih kere.” Sahut Maura.

“Kalian salah,dia itu anak orang gedongan kemaren gue ngikutin dia sampe rumahnya sama Jojo.”

“Payah banget kalo lo sampe nyerah,apalagi sekarang lo udah tau notabene dia sebagai anak orang punya sederajatlah sama kita. Gue yakin Rimbun kalo lo terus pepetin lama-lama dia bakal tertarik sama lo,terbukti pesona lo itu kuat banget bil.” Maura menanggapi dengan serius.

“Okelah gue jadi semangat lagi buat terus deketin dia.”

“Nah gitu dong.”

“Eh tuh Rimbun tuh bil.”

Leony menunjuk Rimbun yang baru saja masuk kelas dengan tangan yang menutupi mulutnya
Nabila hendak mendekati Rimbun namun tak sengaja pergerakannya menyenggol lengan Rimbun yang sedari tadi menutup mulutnya,membuat ia sedikit menjerit.

“Astagfirullahaladzim.”

Kali ini Rimbun mendapat sekaligus dua bencana,yang pertama lukanya tertoreh sampai merasakan kesakitan yang kedua ia bersentuhan kembali dengan perempuan yang sama. Hadeuh semoga Allah mengampuninya.

“Lo kenapa elah.”

Tanya Nabila yang hendak meraih tangan Rimbun dari mulutnya namun laki-laki itu segera memberikan isyarat agar tidak melanjutkan pergerakannya.

Yang dilakukan Nabila sungguh nekat ia tidak peduli dengan isyarat yang diberikan Rimbun ia sudah mencekal lengan Rimbun dan menariknya. Melihat luka disudut bibir Rimbun membuat Nabila sedikit terkejut. Kedua tangannya sudah menempel pada kedua pipi Rimbun.
Laki-laki itu berusaha melepaskan tangan Nabila terpaksa ia menggunakan sedikit tenaga yang akan terlihat kasar.

“Jangan pegang gue!” tegas Rimbun.

“Ish kasar.”

“Mending lo pegang-pegang gue bil,gue bersedia kok.” Sahut Jojo yang tak jauh dari mereka berdua.

“Gak doyan gue sama lo!” Jojo hanya ngambek gak jelas dengan penolakan dari Nabila.

“Sabar ya bro,nanti gue cariin dipasar cabe yang lebih bagusan dari Nabila.” Celetuk Alvin.

“Goblok.” Jojo menoyor kepala Alvin.

“Duduk ditempat gue gih nanti gue obatin.” Pinta Nabila.

“Gak perlu,tadi udah gue obatin di UKS.”

“Duduk gak? Atau gue peluk lo sekarang.”

Nabila mulai mengancam Rimbun,dia mendekati Rimbun perlahan membuat laki-laki itu mengangguk mau.

“O-oke gue duduk disini.” 

Rimbun lebih baik menurut saja daripada ia nanti dipeluk oleh perempuan yang bukan mahramnya dan pastinya nanti jadi bahan tontonan oleh teman-teman sekelas.

“Tangan lo aja yang gerak badan lo gak usah deket-deket.”

“Ya susah goblok,masa iya badan gue gak ngikutin tangan.”

“Jangan ngomong kasar.”

“Bawel lo,lama-lama gue gemes juga pen peluk.”

“Eh apaan,lo cuma obatin gue aja.”

“Iya bacot!”

“Mulut tuh mulut.”

Perempuan yang ada dihadapan Rimbun kini perilakunya dan ucapannya tidak begitu dijaga. Rimbun sangat tidak menyukai perempuan seperti itu,ia lebih menyukai perempuan yang berkepribadian lemah lembut yang bisa menjaga auratnya itulah perempuan yang di inginkan oleh Rimbun.

‘Gue udah tau kelemahan lo,bakal gue jadiin senjata buat selalu berada didekat lo sedikit demi sedikit rencana gue pasti bakal berhasil.’ Batin Nabila.

Hulaaa maaf lebih sedikit dari biasanya nanti besok bakal lebih banyak.

Semoga suka,makasih buat yg udah baca cerita gaje ini wkwk.

Jangan lupa vote yaa teman teman;)

Assalamualaikum JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang