Ps: foto diatas ilustrasi baju yang dipakai Mu Lan
Karena ga nemu yang bigsize jadi pakai itu aja ya✌Mu Lan POV
Hari kedua, aku membuka mataku. Aku masih di sini, terjebak di tubuh Mu Lan.
"Selamat pagi Lady Lan, hamba sudah menyiapkan air hangat untuk mandi pagi." Tentu saja pagiku diawali dengan full service pelayan istana.
"Anda ingin makan apa hari ini?" tanya Qi Wei.
"Apa kalian membuat roti juga?" tanyaku.
"Iya, Lady. Kami bisa menyiapkannya."
"Jangan. Siapkan saja bahan-bahannya, akan kubuat sendiri ... dan bawakan aku stroberi, jeruk fuji atau apa saja dan bahan-bahan pembuatan sabun, aku ingin menyibukkan diri hari ini."
"Lady ingin memasak?"
"Ya, aku akan memasak roti, aku tak biasa sarapan berat." Jawabanku membuat Qi Wei bingung. "Kenapa?" tanyaku.
"Maafkan hamba lancang, tetapi Lady Lan sarapan dengan banyak menu, dapur sudah menyiapkan untuk sarapan," jawab Qi Wei.
"Mulai hari ini, aku hanya akan sarapan roti, untuk makan siang aku akan memasak sendiri karena pangeran akan datang untuk makan siang, makan malam siapkan satu hidangan saja, tanpa nasi. Mengerti?"
"Baik Lady, kalau boleh hamba bertanya lagi ...." Aku mengangguk, "Lady Lan akan membuat sabun? Apakah sabun dari kami tidak enak?" tanya Qi Wei sambil meremas tangannya.
"Ah tidak, hanya saja aku ingin membuat yang sesuai seleraku. Oh iya, selain jeruk, bisakah kau berikan aku kelapa parut, minyak zaitun dan bunga mawar? Aku akan membuat beberapa sabun berbagai aroma."
"Baik Lady."
Setidaknya aku tidak hanya diam di tempat ini. Sungguh membosankan.
Setelah selesai mandi aku langsung menuju dapur. Tepung, telur, semua bahan siap. Aku harus mengaduknya terus karena zaman ini tak punya mixer, oven pun aku harus cara tradisional. Sembari aku menyiapkan roti tawar, kuperintah para pelayan untuk memarut stroberi. Aku ingin membuat selai stroberi.
Dalam dua jam semua selesai. Ya Tuhan, aku lapar sekali. Roti tawarku jadi, tanpa pengembang mungkin hanya bertahan dua hari. Aku harus memasak roti dua hari sekali. Hah, Lelah.
Kuambil dua helai roti, masing-masing aku olesi selai stroberi, kumasukkan ke dalam mulutku, "Hmmm, nikmat dunia," ucapku.
"Apanya yang nikmat?" ucap seorang lelaki.
"Fanfan, kapan kau ada di sini?" tanyaku pada kakak lelakiku nan tampan rupawan.
Zu Fan terkekeh, "Cukup lama melihatmu dari awal menyiapkan sarapan itu," jawabnya.
"Kenapa pengawal gerbang tak mengumumkan kedatanganmu?" tanyaku.
"Ini masih pagi, aku takut terlalu berisik mengganggu tidurmu. Ah, sebentar ...." Tiba-tiba ibu jari Zu Fan mendarat di pipiku, lalu mengusapnya pelan dan memasukkan ibu jarinya ke mulut. "Manis, ini apa?" tanyanya. Mulutku masih menganga, ya Tuhan, bolehkan dia saja yang jadi suamiku?
"Mu Lan?" panggilnya lagi.
"Huh? Oh ... ini stroberi, selai stroberi!" jawabku.
"Bolehkah aku juga memakannya?" tanyanya.
"Tentu saja." Kusiapkan roti selai stroberi untuknya. Zu Fan melahapnya dan matanya terbelalak. "Bagaimana?
"Enak, sangat enak. Aku tak tahu kau bisa memasak," komennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fat Concubine [COMPLETE]
Ficción históricaMaria Flora adalah gadis 21 tahun yang sedang menempuh pendidikannya di Universitas Ternama di Indonesia Pada suatu hari dia menyelamatkan anak balita yang hampir tertabrak truk Namun naas, nyawanya tak tertolong 'Aku sudah mati?' batinnya Namun ken...