STRATEGI

3K 245 4
                                    

Tian Hu An POV

Aku tak pernah menyangka aku akan menjadi ayah, rasanya sungguh bahagia, tak terbendung.

Wanita yang kucintai, mengandung anakku.

"Baginda, kita telah sampai di istana."

Akhirnya aku kembali ke istana setelah seminggu aku pergi ke Kerajaan Qing.
Aku rindu Mu Lan.

"Aku akan ke paviliun Lady Xiao," ucapku pada Yu Qong.

"Apakah Yang Mulia tidak membersihkan diri dulu?" tanya Yu Qong hati-hati.

"Sepertinya kau benar, aku perlu mandi," jawabku.

Aku sudah selesai, bersiap untuk bertemu dengan Mu Lan.

"Putri Bao datang berkunjung." Aku menghela napas. Kenapa Ling Ling harus datang di saat ini?

"Salam Baginda Raja, Putri Bao menghadap," ucap Ling Ling.

"Apakah kau harus mengunjungiku sekarang?" tanyaku kesal.

"Kau kesal padaku? Wah, kau sendiri yang bilang begitu sampai kerajaan akan bertemu ibunda ratu untuk mengumumkan calon anakmu!" jawab Ling Ling kesal. Ah, aku lupa hal itu.

"Tentu saja kau lupa, yang kau ingat hanya bertemu dengan Mu Lan," kata Ling Ling seperti membaca pikiranku.

"Baiklah, aku mengaku salah. Mari kita jemput Mu Lan dan menuju ke tempat ibunda ratu," ucapku.

Kami berjalan menuju paviliun Mu Lan. Dari kejauhan tercium aroma lavender.

"Jangan umumkan kedatanganku!" perintahku pada pengawal, karena aku ingin tahu apa yang Mu Lan kerjakan.

Di sinilah aku terlihat cemas karena pemandangan di depanku.
Mu Lan membuat sabun yang cukup banyak dengan rambut terikat dan keringat di dahinya.

"Apa yang kau lakukan?" tanyaku.

Mu Lan terlihat kaget lalu memberi salam. "Salam Baginda Raja, hamba sedang membuat sabun dan losion dari berbagai bunga untuk dibawa kepada ibunda ratu," jelasnya.

Aku melembut. Kudekati dia, kusentuh dagunya agar dia memandangku. Kuusap keringat di dahi dan pelipisnya. "Jangan melelahkan tubuhmu, ingat kau ini mengandung," ucapku.

"Aku hanya ingin memberikan sesuatu untuk ibunda ratu, aku tak merasa lelah sedikitpun," jawabnya.

Tak ada gunanya berdebat dengannya, dia keras kepala. Aku memeluknya, "Aku merindukanmu," ucapku.

"Lepaskan aku, aku belum mandi, aku bau keringat," kata Mu Lan.

"Kau harum," jawabku.

"Hu An, lepaskan aku, kau akan menyakiti bayinya," jelas Mu Lan.

Aku secara langsung melepaskannya, dan ternyata itu trik darinya agar terlepas dari pelukanku.

"Tunggu, kenapa kalian berdua ada di sini?" tanyanya.

"Kau baru menyadari keberadaanku? Aku sungguh sedih," goda Ling Ling.

"Ling Ling, aku merindukanmu," ucap Mu Lan.

"Tunggu dulu, kenapa kau merindukannya? Aku yang bilang aku merindukanmu, tapi kau malah merindukan Ling Ling." Aku kesal.

"Kenapa memangnya? Aku merindukan Ling Ling," jawab Mu Lan.

"Hentikan Hu An, sebelum kau membuatnya menangis." Ling Ling memperingatkanku.

"Huh?" Aku bingung.

"Hormon Mu Lan sedang tidak stabil sekarang, jadi kau harus mengerti," jelas Ling Ling.

"Ah!" Aku paham.

Fat Concubine [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang