Maria POV
Sudah lima bulan aku keluar dari rumah sakit. Seperti janjiku pada Rose, aku akan menjaga florist miliknya.
Di sinilah aku, di balik meja kasir. Aku bertanggung jawab akan pembukuan keuangan florist. Rose bertugas merangkai bunga, kadang aku juga membantunya. Sedangkan Jo bertugas untuk mengatur gudang, mulai dari bibit, bunga, tanaman hias, stok masing-masing bahkan membeli tanaman adalah tugasnya. Jadi dia sangat jarang di florist.
"Selamat pagi," sapa Rose sambil meletakkan baby breath—bunga kecil yang sering dijadikan sebagai hiasan dalam karangan bunga ini adalah favoritku.
Walau kecil dan rapuh, dia memiliki arti yang besar yaitu cinta sejati. Rose akan mengganti bunga ini setiap sebulan sekali, berganti-ganti warna.
Mereka punya banyak warna. Indah bukan?
"Ah benar, aku lupa mengatakan padamu. Sebulan lagi Evan ulang tahun," kata Rose.
"Ha, serius? Kita harus merayakannya," ucapku.
"Yup, aku dan Jo sudah berencana untuk menyewa vila di Bogor, itu hari Rabu, jadi puncak pasti sepi," lanjut Rose.
Aku terdiam. Apakah mungkin aku bisa ikut dengan kondisi seperti ini?
"Berhentilah mengasihani diri sendiri," kata Rose. Aku memandangnya. "Kau harus percaya pada tubuhmu, yakinkan bahwa kau bisa. Bukan berpikir negatif bahwa kau adalah beban bagi kami semua." Rose menasehatiku.
Kurasa dia benar, semenjak aku menggunakan kursi roda, tingkat insecure-ku bertambah pesat. Cacat dan gemuk, bullshit kalau aku bilang aku tak ingin dicintai. Tapi aku tahu diri, aku ini siapa. Akhirnya, aku mengangguk pada Rose.
"Evan suka apa?" tanyaku mengalihkan pembicaraan.
"Dia anak yang tak pernah minta apa-apa," jawab Rose. Evan memang terlalu baik untuk dunia ini.
"Tahun lalu Evan minta seorang 'mama' untuknya, dan kemudian kau muncul. Mungkin tahun ini dia ingin 'papa'," jelas Rose.
"Rose!" teriakku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fat Concubine [COMPLETE]
Ficção HistóricaMaria Flora adalah gadis 21 tahun yang sedang menempuh pendidikannya di Universitas Ternama di Indonesia Pada suatu hari dia menyelamatkan anak balita yang hampir tertabrak truk Namun naas, nyawanya tak tertolong 'Aku sudah mati?' batinnya Namun ken...