Happy Reading
Elina yang mulai sadar bahwa dia sudah sangat jauh dari daerah perkotaan mulai panik, sebab dia tidak tahu arah yang dituju oleh Rey.
"Rey, kita mau kemana?" Tanya Elina, seraya melihat keluar jendela mobil, yang dimana jalannya dipenuhi pohon-pohon tinggi.
"Sebentar lagi kita sampai kok, tunggu sebentar lagi" Ucap Rey tenang.
"Gue gak peduli, kita sebentar lagi sampai atau gak. Yang mau gue tahu sekarang kita lagi dimana, Rey?" Tanya Elina yang mulai panik, tetapi tidak menampik bahwa dia sangat suka dengan pemandangan yang sedang dilihatnya.
"Nanti gue jelasin" Ucap Rey, dan tetap mengemudikan mobilnya menuju tempat yang tidak diketahui oleh Elina.
.
.
.
Setelah Elina pergi dengan Rey, Alvin langsung menghajar wajah Jovan hingga babak belur. Dia merasa apa yang Jovan katakan sudah sangat keterlaluan, dia tidak bisa menahan amarahnya lagi, bahkan dia tak segan-segan menghajar Jovan hingga wajah cowok itu sudah tak bisa dikatakan sempurna lagi.
"BERHENTI!!" Teriak Dira yang sudah tidak tahan dengan apa yang dia lihat. Ucapan Dira pun diacuhkan oleh Alvin yang sudah tertutup oleh amarah.
"Ryan pisahin mereka, kalau gak dipisahin Jovan bisa sekarat" Ucap Rissa , dan langsung diangguki oleh Ryan. Kekuatan Alvin yang sedang marah membuat Ryan kewalahan, bahkan wajahnya ada yang terkena pukulan Alvin.
"Lu pada bantuin dong, jangan pada ngeliatin doang" Ucap Ryan kepada teman-temannya yang hanya menonton saja.
"Iya, cepetan kalian bantuin Ryan" Ucap Sasha, yang mulai panik karena Ryan tidak bisa menahan Alvin. Leon yang sudah tidak tahan dengan kelakuan sahabatnya yang main asal tonjok tersebut segera menariknya keluar dari kantin, dibantu dengan Ryan.
"Mendingan lu bawa Jovan ke UKS deh" Ucap Dira kepada Milly, karena dia sudah malas melihat Jovan.
"Bukannya apa-apa nih ya, gue males ngotorin tangan gue buat hal gak berguna seperti kalian berdua. Yang pertama gue males ngeliat lu Van, cowok gak tau diri yang bisanya cuma nyakitin hati sahabat gue, dan yang kedua buat lu Milly si anjing betina yang rasanya pengen banget gue sentil jantungnya sampai mati, tolong deh jangan gangguin mereka lagi mendingan lu cari aja cowok lain. Di dunia ini cowok gak cuma Jovan doang kali" Sambung Dira yang sudah emosi, dan segera pergi menemui Alvin dan yang lain.
Dira, Rissa, dan Sasha segera menghampiri Leon yang sedang memarahi Alvin dengan logat yang sangat mirip seperti seorang ibu yang sedang memarahi anaknya karena ketahuan jajan sembarangan.
"Lu tuh ya Vin, kebiasaan banget sih kalau marah pasti langsung mukul, emang bisa masalah selesai dengan adu jotos? Sumpah Vin ini udah yang kedua kalinya lu mukul si Jovan tanpa bertanya apa masalahnya" Ucap Leon yang sudah frustasi, karena saat dia sedang bicara panjang lebar Alvin solah-olah tidak mendengarnya.
"Apa yang Leon omongin barusan bener Vin, lu seharusnya tanya dulu jangan main asal tonjok aja" Ucap Dira yang baru datang.
"Gimana gue gak nonjok dia, kalian pikirin deh kalau adek kalian yang dibentak sama cowok gak tau diri itu, gue juga udah kesel sama Jovan dari lama tapi sayangnya gue gak bisa nonjak dia karena gue tau Elina pasti bakal sedih kalau gue nonjok si Jovan" Ucap Alvin dengan amarah yang belum reda.

KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE NERD (REVISI)
Teen FictionANGELINA VIONA ALEXANDER yang biasa dipanggil ELINA dia adalah gadis yang memiliki paras seperti putri dalam negeri dongeng. Elina menyamar menjadi nerd di sekolahnya dan bertemu dengan Jovan teman masa kecilnya sekaligus kekasihnya. Tapi saat...