Chapter 27

1.8K 54 0
                                        

Happy Reading 

         Setelah kepergian Rissa, Dira, Sasha, yang tersisa hanya Jovan dan Elina. Suasana dimeja itu pun sangat canggung setelah kepergian teman teman Elina.

"Van" Panggil Elina.

"Hmmm" Jawab Jovan hanya dengan deheman.

"Aku mau tanya, kamu kenapa sih kok dingin banget sama aku?" Tanya Elina dengan hati hati.

"Kamu pikir aja sendiri kenapa aku bisa kayak gini ke kamu" Ucap Jovan lalu segera pergi dari kantin.

         Elina masih memikirkan apa yang membuat Jovan marah kepadanya. Selang beberapa menit Milly kebali kembali ke meja seraya membawa dua mangkok bakso. Milly heran kenapa Jovan tidak ada di meja, padahal dia tidak pergi terlalu lama. Milly yang melihat Elina masih ada dimeja segera bertanya kemana Jovan pergi.

"Eh lo liat gak Jovan kemana?" Tanya Milly dengan nada sinis.

" Mana gue tau, emang gue mak nya?" Balas Elina dengan sinis. Milly yang kesal dengan jawaban Elina segera pergi mencari Jovan tanpa menyentuh makanan yang tadi dia pesan.

       Elina yang melihat itu hanya tersenyum miris, karena yang seharusnya memesankan makanan Jovan dan mencarinya adalah dia bukan Milly, Elina merasa dadanya bagai ditusuk oleh pedang yang sangat panas, tanpa ia sadari bendungan yang sedari tadi ia tahan runtuh begitu saja.

        Elina menangis dikantin tanpa peduli jika dia menjadi pusat perhatian, sahabat Elina segera pergi ke kantin setelah salah seorang murid memberi tahu kepada mereka bahwa Elina menangis di kantin.

"Lin lu gapapa kan?" Tanya Dira yang panik saat melihat Elina menangis, untung saat itu bel masuk sudah berbunyi jadi tidak akan ada orang yang melihat.

" Lu gimana sih Dir udah tau Elina nangis pake lu tanya kaya begitu" Ucap Sasha.

"Yaudah kalian berdua jangan berantem" Ucap Rissa menengahi.

"Elina cerita dong lu kenapa sih kok bisa nangis? Lu diapain sama Jovan?" Tanya Rissa dengan hati hati karena dia takut menyakiti hati sahabatnya yang sangat rapuh.

"Gak kok gue gapapa" Ucap Elina seraya menghapus air matanya, tapi sia sia saja air matanya kembali tumpah walau dia sudah menghapusnya berkali kali.

"Oke, kita ngerti kalo lu belum bisa cerita sekarang. Tapi inget kita akan selalu ada buat lu" Ucap Dira yang membuat Elina terharu.

       Elina memeluk sahabat sahabatnya dengan erat, karena dia tau sebentar lagi jalannya tidak akan mudah. Elina bahkan kembali menangis di pelukan sahabat sahabatnya.

         Bel pulang sudah berbunyi 5 menit yang lalu, tapi Elina masih betah di sekolah, selang beberapa menit Elina keluar dari kelas dan melewati lapangan untuk sampai di parkiran, tapi pemandangan yang tidak Elina duga terjadi dia melihat Jovan yang berstatus kekasihnya itu bercengkrama bahkan tertawa dengan lepas bersama Milly, Elina segera menju mobilnya, Jovan yang tidak sengaja melihat Elina merasa tidak peduli.

           Elina melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh menuju perusahaannya yang dia bangun sejak, lama Angelina's Corp itu namanya semua yang ada di situ menundukkan kepalanya saat Elina berkunjung.

"Nona beberapa bulan lagi akan diadakan rapat besar dengan seluruh perusahaan ternama, ini berkas yang akan dibahas di rapat itu" Ucap sekretaris Elina dengan sopan.

"Taruh saja diatas meja saya, dan segeralah keluar saya butuh waktu sendiri" Ucap Elina tanpa melihat sekretarisnya, karena dia tidak mau ada yang mengetahui bahwa dia habis menangis. Sekretaris Elina yang mengerti hal itu segera keluar dari ruangan Elina.

FAKE NERD (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang