Happy Reading
Bel pulang sekolah berbunyi, semua murid berhambur keluar kelas dengan hati riang termasuk Elina. Dira yang masih sangat menginginkan kalung milik elina, mencoba membujuk nya agar memberikan kalung tersebut kepada dirinya.
"Lin, pliss ya kalung nya buat gue" Ucap Dira memohon, dan dibalas gelengan kepala oleh Elina.
"Gue kasih deh semua mobil gue buat lu, yang penting itu kalung buat gue yaa" Sambung Dira yang bersedia memberikan seluruh mobilnya untuk Elina.
"Gak bisa Dira ku yang cantik" Ucap Elina, dan segera pergi meninggalkan Dira. Tapi bukan Dira namanya yang tidak mengikuti Elina kemana pun ia pergi. Sedangkan Rey dan Sasha yang mengikuti dari belakang hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah dira yang begitu menginginkan kalung tersebut.
Saat Elina yang sedang berjalan menuju parkiran bersama Dira dan yang lain, tiba-tiba langkahnya dihadang oleh seseorang, siapa lagi kalau bukan Jovan, dengan gerakan cepat Jovan menarik Elina menjauhi area parkir. Rey yang melihat itu segera mengikuti Elina tapi lengannya ditahan oleh Sasha.
"Kenapa?" Tanya Rey yang berusaha melepaskan cengkraman Sasha yang begitu kuat.
"Biarin mereka selesain masalah mereka sendiri" Ucap Sasha, kemudian melepaskan cengkramannya.
"Seenaknya aja si Jovan bawa Elina pergi, padahal kan urusan gue sama Lina belum selesai" Ucap Dira yang sangat marah karena Jovan membawa Elina.
.
.
.
Jovan membawa Elina ke taman belakang sekolah, sedangkan Elina yang ditarik secara paksa hanya bisa pasrah mengikuti kemana Jovan akan membawanya. Setelah sampai dan memastikan tidak ada seorang pun yang mengikuti Jovan melepaskan genggamannya dari tangan Elina.
"Ngapain lu bawa gue kesini?" Tanya Elina sinis, sedangkan lawan bicaranya hanya diam memperhatikan dirinya.
"Sekali lagi gue tanya, lu ngapain bawa gue kesini Van?" Tanya Elina lagi tetapi Jovan tetap diam. Elina yang geram langsung pergi meninggalkan Jovan, tetapi baru tiga langkah, Jovan kembali menahan Elina yang hendak pergi.
"Ada yang mau aku omongin sama kamu" Ucap Jovan tanpa melepaskan genggaman tangannya.
"Apa?" Tanya Elina tanpa basa-basi.
"Apa hubungan kamu sama si Rey?" Tanya Jovan memberikan pertanyaan yang selalu mengganggu pikirannya.
"Dia sahabat gue" Ucap Elina singkat yang mampu membangkitkan amarah Jovan.
"Yakin cuman sahabat kamu? Kayaknya deket banget?" Tanya Jovan lagi, yang mampu membuat Elina marah karena secara tidak langsung Jovan sedang merendahkan Rey.
"Lu itu kenapa sih? Suka-suka gue dong mau deket sama siapa, bukan urusan lu ini kan" Ucap Elina seraya melepaskan tangannya yang sedaritadi di genggam oleh Jovan.
"Jelas itu urusan aku! Kamu itu pacar aku jadi semua yang deket sama kamu aku harus tau!" Seru Jovan yang tanpa sadar meninggikan suaranya.
"Gak usah ngurusin gue, mendingan lu urusin tuh si Milly!" Ucap Elina yang juga meniggikan volume suaranya.
"Itu kalung dari siapa? Lepas aku gak suka liatnya" Tanya Jovan yang baru pertama kali melihat kalung yang dipakai Elina.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE NERD (REVISI)
Teen FictionANGELINA VIONA ALEXANDER yang biasa dipanggil ELINA dia adalah gadis yang memiliki paras seperti putri dalam negeri dongeng. Elina menyamar menjadi nerd di sekolahnya dan bertemu dengan Jovan teman masa kecilnya sekaligus kekasihnya. Tapi saat...