Happy reading!
Elina Pov.
Kringg..Kringg..Kringg..
Bel pulang sekolah adalah penyelamat hidup gue karna hari ini mood gue lagi gak bagus. Gue segera merapihkan buku dan alat tulis, dan segera meninggalkan kelas dan menuju parkiran.
"Huh hari ini bukan hari gue, masa Vano dideketin sama geng cabe itu sih, DASAR CABE GAK TAU MALU!!" Teriak gue didalam mobil.
Gue masuk ke dalam rumah tanpa teriak teriak seperti biasa, karena gue sedang bad mood jadi gue gak pengen teriak teriak
Gue langsung masuk ke dalam kamar, mengganti baju dan rebahan di atas kasur dan karena gue juga terlalu lelah jadi gue langsung tidur.
Jovan Pov.Gue masih memikirkan bagaimana caranya meminta maaf kepada Elina, begitupun teman teman gue yang lain.
"Yang, sayang jangan marah lagi dong." Ucap Ryan sambil menyentuh pipi Rissa.
"Apaan sih gak usah pegang pegang!" Ucap Rissa ketus seraya menyingkirkan tangan Ryan dari pipinya.
"Sasha ku yang cantik, imut, dan manis maafin aku ya, pliss." Ucap Alvin sambil memohon kepada Sasha. Tetapi Sasha hanya diam dan tidak menanggapi apa yang Alvin bicarakan.
"Eh Dira lu liat Elina gak?" Tanya gue kepada Dira, yang daritadi hanya melihat teman temanya.
"Gak tau, mungkin Elina balik duluan." Ucap Dira ketus.
"Yaudah, makasih." Ucap gue kepada Dira.
"Hmm." Balas Dira sambil memainkan ponselnya.
"Eh gue balik duluan ya?" Ucap gue kepada yang lain.
"Iya." Ucap Alvin, dan Ryan kompak.
Gue segera berlari menuju parkiran dan memasuki mobil gue. Gue segera melaju kerumah Elina. Sesampainya gue dirumah Elina gue segera mengetuk pintu rumah Elina, dan dibuka oleh pembantu Elina.
"Iya ada yang bisa saya bantu tuan?" Tanya Bi Inah.
"Saya cari Elina, apa Elina nya ada?" Tanya gue.
"Oh non Elina nya ada, ayo silahkan masuk." Ucap Bi Inah kepada gue.
"Iya Bi makasih, saya langsung ke kamar Elina ya Bi." Ucap gue kepada Bi Inah setelah dipersilahkan masuk.
"Iya silahkan." Ucap Bi Inah.
Gue langsung berlari menaiki tangga yang menuju kamar Elina, gue berhenti di depan pintu kamar Elina dan segera membuka pintu kamar Elina dan menutupnya kembali. Gue mendapati Elina sedang tertidur pulas, gue mendekati kasur Elina dan duduk di sebelah Elina tidur.
Gue memperhatikan setiap inci wajah Elina yang masih seperti dulu, Elina memiliki kulit yang halus dan putih, tanpa gue sadari gue mengelus pelan wajah Elina. Tanpa gue sadari Elina terbangun dari tidur lelapnya, matanya langsung terbuka sempurna saat dia melihat gue disini.
"Lu ngapain dikamar gue?!" Tanya Elina dengan amarah.
"Princess gue disini mau minta maaf." Ucap gue sambil memegang tangan Elina.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE NERD (REVISI)
Teen FictionANGELINA VIONA ALEXANDER yang biasa dipanggil ELINA dia adalah gadis yang memiliki paras seperti putri dalam negeri dongeng. Elina menyamar menjadi nerd di sekolahnya dan bertemu dengan Jovan teman masa kecilnya sekaligus kekasihnya. Tapi saat...