Chapter 40

1K 47 78
                                    

Happy Reading!!

     Elina, Rey, dan Davin sudah duduk di sofa yang tersedia di ruangan khusus yang hanya bisa dimasuki oleh mereka bertiga. Elina sedang membaca berkas yang tadi diserahkan oleh Davin.

"Jadi dia melakukan korupsi pada perusahaan yang melakukan kerjasama dengannya?" Tanya Elina, dan dibalas anggukan oleh Davin.

"Dan bukan hanya itu, kau tau Milly anaknya?" Tanya Davin, sedangkan Elina hanya diam.

"Ya pasti Elina tau lah, orang pacarnya dia direbut sama tuh nenek lampir" Ucap Rey asal, dan saat ia melihat Elina, nyali Rey langsung ciut bagaimana tidak saat ini Elina melihatnya dengan tatapan mata yang sangat tajam.

"Sorry" Ucap Rey, sedangkan Davin yang disebelahnya hanya geleng-geleng kepala, mungkin saat ini Rey masih aman, tetapi jika ia salah bicara lagi mungkin ia bakal dihajar Elina habis-habisan.

"Semalam gue ngikutin Milly, sesuai apa yang lo arahin Lin, saat gue ngikutin Milly, gue dibuat bingung, karena Milly memasuki sebuah salah satu club. Otomatis gue ikutin dia dan ternyata Milly itu salah satu pengedar narkoba da----" 

"SERIUS LO?!" Seru Rey yang terkejut, sedangkan Davin yang ucapannya dipotong tiba-tiba oleh Rey merasa sangat kesal.

"Bisa gak sih kalau gue lagi ngomong gak usah dipotong dulu" Ucap Davin kesal dengan kebiasaan Rey, yang sangat suka memotong pembicaraan orang lain.

"Hehe, maap silahkan lanjutkan" Ucap Rey menyuruh Davin melanjutkan laporannya kepada Elina.

"Selain menjadi pengedar nakoba, Milly juga sering menjajakan tubuhnya kepada pria hidung belang" Ucap Davin melanjutkan ucapannya yang sempat terpotong oleh Rey. Disisi lain Elina dan Rey sangat terkejut dengan kelakuan Milly yang sudah kelewat batas.

"Ternyata ayah dan anak sama saja" Ucap Elina sinis, sedangkan Rey sendiri tak habis pikir dengan kelakuan Milly, hanya bisa menggelengkan keplanya.

"Vin, apa lo punya foto Milly di club sebagai bukti?" Tanya Elina, ia melakukan ini untuk memperkuat bukti.

"Ada, bahkan gue sempat videoin dia sedang menggoda pria yang ada di club itu" Ucap Davin dengan segera membuka laptopnya.

"Ini" Ucap Davin seraya menggeser laptopnya agar Elina dan Rey bisa melihat dengan jelas. Video berjalan, Rey yang melihat Milly sedang menggoda om-om dengan pakaian yang kekurangan bahan segera menutup kedua matanya dan berteriak tidak jelas.

"ANJIRRR MATA GUE UDAH GAK SUCI LAGI, MILLY BANGSAT KALO KETEMU AWAS LO, BAKAL GUE JADIIN MAKANAN CHARLES. AAAAAA MATA GUE, GUE BUTUH SABUN RINSO PLUS BAYCLINE TERUS MANDI KEMBANG TUJUH RUPA" Teriak Rey dan segera keluar ruangan untuk mandi dengan kembang tujuh rupa.

"Kayaknya bakal seru kalau Milly jadi makanannya Charles" Ucap Elina setuju dengan ide gila yang sempat Rey teriakan. Charles adalah singa peliharaan Rey yang sudah dirawat oleh pria itu sedari kecil.

"Kalian berdua sama-sama gila" Ucap Davin, segera keluar dari ruangan itu menuju kamarnya untuk menonton drakor yang sempat ia download tapi belum pernah ia tonton.

"VIn" Panggil Elina yang mengejar Davin yang sudah keluar dari ruangan khusus itu.

"Apa?" Tanya Davin yang merasa namanya terpanggil, dengan segera menghentikan langkahnya.

"Gue punya hadiah buat lu" Ucap Elina, sedangkan Davin merasa bingung karena tidak biasanya Elina memberikannya hadiah.

"Hadiah apaan?" Tanya Davin bingung sekaligus penasaran.

"Ikut gue, tapi sebelum itu lu pakai ini dulu" Ucap Elina dan mengeluarkan sebuat penutup mata. 

"Harus banget pake ginian?" Tanya Davin, dan dibalas deheman oleh Elina. Davin dituntun Elina menuju halaman depan dimana hadiah Davin menunggu.

FAKE NERD (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang