Happy Reading!
Rey berjalan menuju sebuah ruangan tertutup yang berada dirumahnya, bahkan tidak pernah ada seorang pun yang pernah masuk keruangan tersebut selain dirinya dan tentunya Elina. Di ruangan tersebut hanya ada beberapa komputer dan beberapa papan mading berisi sesuatu yang ditargetkan oleh mereka.
"Bagaimana apa datanya sudah ditemukan?" Tanya Rey kepada sesorang yang berada di depan komputer tersebut.
"Tunggu sebentar lagi selesai" Ucap laki-laki tersebut, seraya mencocokan sebuah koordinat yang telah Rey berikan kemarin.
"Yaa, sudah dapat" Sambung laki-laki tersebut seraya menyerahkan hasilnya kepada Rey.
"Good job Vin" Ucap Rey kepada laki-laki yang bernama Davin yang ternyata adalah seorang hacker.
"Jangan lupa kirimin juga kepada Elina" Sambung Rey, kemudian meninggalkan ruangan tersebut, sedangkan Davin segera mengirimkan data tersebut melalui email rahasia yang hanya diketahui oleh mereka bertiga.
.
.
.
Elina yang baru saja mandi, segera membuka laptopnya setelah mendapat pesan dari Rey bahwa akan ada data yang segera dikirimkan. Tak membutuhkan waktu lama alamat email yang sudah sangat Elina kenal muncul di barisan paling atas. Isi dari data tersebut adalah tentang penggelapan dana, dan penjualan narkoba yang dilakukan oleh perusahaan Nugraha Company secara diam-diam, dan juga beberapa foto yang menjadi bukti transaksi antara orang-orang dari perusahaan tersebut.
"Semuanya berjalan sesuai rencana, sebentar lagi lu akan hancur jalang kecil" Gumam Elina sinis, dan segera mencetak semua bukti tersebut, dan memindahkannya kedalam flasdisk miliknya.
Elina segera menaruh flasdisk berharga tersebut disebuah brangkas yang ada dikamarnya, bahkan ia menyamarkan bentuknya agar tidak dicurigai oleh kedua kakaknya. Dia menaruhnya bersama dengan kertas perusahaan yang sangat penting untuk rapat nanti.
Elina segera beranjak dari tempatnya duduk, dan segera menuju tempat yang menurutnya paling nyaman yaitu kasur. Dia berdoa agar ia bermimpi tentang wajah Milly yang menangis dihadapannya seraya memohon agar atidak memasukkan ayahnya kedalam penjara, dengan mata yang mulai terpejam saat itu juga Elina berharap hari segera berganti.
Kring... kring... kring...
Alarm kamar Elina berbunyi sangatlah nyaring, dengan mata yang masih terpejam Elina berusaha meraih jam wekwr yang berada diatas naks kamarnya. Jam sudah menunjukan pukul setengan enam pagi, dan dengan segera Elina bangkit dari tempat tidurnya menuju kamar mandi.
Saat sudah selesai ia pun turun ke meja makan dan tidak mendapati seorangpun disana, saat Elina mengelilingi dapur ia melihat beberapa notes yang ditempelkan di pintu kulkas, disana tertulis bahwa orangtuanya beserta kakaknya Alga sedang pergi keluar kota untuk urusan bisnis, sedangkan Alvin dia sudah berangkat lebih dulu karena ada urusan mendadak. Elina menghembuskan nafas kesal karena tidak ada seorang pun yang memberitahunya secara langsung. Tiba-tiba terdengar suara bel berbunyi, Elina dengan segera membukakan pintu yang ternyata adalah Rey.
"Ngapain lu disini?" Tanya Elina, dan Rey hanya menyodorkan ponselnya yang berisis pesan dari Alvin bahwa ia menyuruh Rey untuk menjempunnya.
"Yaudah, tunggu sebentar" Sambung Elina setelah membaca pesan tersebut, dan kembali ke dapur untuk mengambil tasnya yang sempat ia taruh diatas meja makan. Tak membutuhkan waktu lama Elina segera keluar dengan tas yang tersampir dibahunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE NERD (REVISI)
Novela JuvenilANGELINA VIONA ALEXANDER yang biasa dipanggil ELINA dia adalah gadis yang memiliki paras seperti putri dalam negeri dongeng. Elina menyamar menjadi nerd di sekolahnya dan bertemu dengan Jovan teman masa kecilnya sekaligus kekasihnya. Tapi saat...