part 10

4.3K 360 12
                                    








"Apa yang kau lakukan?"

Ujar ino saat sai menarik tangannya dengan sedikit kasar.
Ino berontak minta dilepaskan.

" Kita perlu bicara sekarang "

Sai menarik ino hingga mereka berada diatap sekolah.
Setelah disana sai melepaskan pegangannya dari ino,ino mengelus tangannya yang sekarang memerah.

" Bicaralah "

Ucap ino,dia sepertinya tidak mau terlalu lama bersama sai.

" Apa kau tidak merasa bersalah sama sekali setelah semua yang kau lakukan?"

Sai tentu saja kecewa dengan semua yang ino lakukan membuat dia ingin penjelasan dari ino.

"Aku minta maaf?apa aku tidak salah dengar?"

" Kau berdekatan dengan pein seakan kau tidak memiliki kekasih "

Sai berteriak marah dihadapan ino agar dia tahu bahwa kecewa,dia marah dengan ino yang begitu dekat dengan pein.

" Itu urusanku,lagipula kekasih ku tidak pernah percaya dengan apa yang aku katakan"

Ino juga kecewa karena sai tidak mau percaya padanya dan sekarang giliran sai yang merasakan.

"Ino,kau harus mengerti sakura dan Akatsuki bukan teman yang baik "

Sai terus membuat ino muak,dia selalu saja membuat mengatakan penilaiannya terhadap orang salah ,seakan dia yang benar.

" Lalu siapa yang baik?kau,karin dan teman-temannya lainnya,begitu?'

Ino menatap sai dengan kesal,dia benar-benar marah akan hal itu.

" Tapi aku lebih merasa nyaman saat bersama mereka semua dibandingkan kalian ,dengan kesederhanaan mereka "

Ino mengatakannya dengan jujur,bukan berarti teman-temannya tidak baik,mereka sangat baik tapi saat bersama sakura dan Akatsuki dia merasakan pengalaman baru ,kesederhanaan,keceriaan Akatsuki.

" Terutama pein,dia lebih baik mungkin daripada kalian jadi jangan pernah menghinanya "

Ino tidak suka saat sai dan yang lain menghina pein,dia merasa tidak Terima.

"Apa kau sudah jatuh cinta padanya?"

Tanya sai marah saat ino secara terang-terangan menghina sai.

" Bagaimana kalau iya?"

Ino menantang sai,mendengar hal itu membuat rahang sai mengeras.
Dia tidak terima kekasihnya menyukai pria lain.

" Itu tidak mungkin "

Sai membantah ucapan ino.

" Bisa saja mungkin "

Mereka berdua saling bertatapan satu sama lain.
Ino menatap sai datar sedangkan sai menatap ino dengan tatapan terluka.







" Haruno sakura "

Panggilan seseorang membuat sakura yang sedang bersih-bersih tadi menoleh kearahnya.

" Pergilah pekerjaanku banyak sekali "

Sakura mengusir karin yang pasti akan menggangunya,memang apalagi selain itu.

" Aku hanya ingin mengobrol sebentar saja,aku sangat penasaran bagaimana bisa kau memperngaruhi ino hingga dia begitu memihakmu ,sai saja kekasihnya tidak didengarkan "

Ucapan karin,sakura mengartikan itu hanya sebagai basa-basi karin saja.sakura tahu jika karin ada maksud lain,dia bukan ingin membiarkan hal itu,sakura tahu orang seperti karin tipikal yang tidak mau perduli dengan apa yang terjadi pada temannya,dia hanya perduli pada dirinya sendiri.

heart strengthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang