Ternyata, kau sama seperti mereka. Kau tidak tulus. Kau mendekatiku karena ada maunya.
👑"Maaf. Dan baiklah, aku akan menceritakannya padamu, mengenai siapa aku sebenarnya."
Sepasang sayap itu kini telah menghilang dari punggung Clark. Dia mendekat ke arah Audrey. "Tenanglah Audrey. Aku tidak akan berbuat jahat padamu."
Audrey tahu Clark tidak akan berbuat jahat padanya. Buktinya, yang menyelamatkannya ketika dia hendak bunuh diri adalah Clark. Tapi, yang membuatnya ketakutan seperti itu adalah fakta akan siapa Clark sebenarnya.
Audrey menundukkan kepalanya, menatap kakinya yang terasa lemas itu. "Baiklah, ceritakan semua kegilaan ini padaku!"
"Kurasa, di sini bukan tempat yang tepat untuk aku bercerita. Bagaimana kalau di dalam rumahmu saja?" tawar Clark.
Audrey mendongak. "Bagaimana bisa aku berbicara dengan makhluk sepertimu dalam rumahku?"
Mendengar itu, jujur Clark sakit hati. Audrey seperti menghinanya. "Sudah kukatakan, bukan? Aku tidak akan menjahatimu."
"Aku tau. Tapi--"
"Tapi apa?"
"Katakan saja! Sekarang juga!"
"Baiklah."
Di dekat ayunan, dengan jarak satu meter keduanya berdiri berhadapan. Clark bersiap-siap bercerita panjang lebar pada Audrey, dan juga bersiap-siap kalau kemungkinan Audrey akan marah besar padanya. Sedangkan Audrey, baginya itu terasa seperti mimpi. Tapi, seratus persen dia sadar kalau itu bukan mimpi.
Clark menarik napas panjangnya, lalu mulai bercerita. "Aku bukan berasal dari bumi. Tapi, dari planet Wings. Wings sendiri, tidak ada manusia bumi yang tahu tentang planet itu kecuali manusia spesial sepertimu. Mau menggunakan teknologi canggih pun, manusia bumi tidak bisa menemukan keberadaan Wings. Seperti yang kau lihat. Sayap di punggungku, benar, seperti namanya, semua penghuni Wings memiliki sayap sepertiku. Aku tahu ini terdengar gila bagi manusia bumi sepertimu. Tapi, setelah kau melihat sendiri, setelah kau beberapa kali mengalami kejadian aneh, kau percaya bukan? Inilah aku, Audrey!"
Clark terdiam sesaat, menatap Audrey yang sedang mencerna ucapannya, dan dia kembali melanjutkan. "Ada kerajaan yang juga bernama Wings di sana. Kerajaan Wings adalah kerajaan utama di planet kami. Dan aku, adalah putra mahkota di Kerajaan itu. Takhta akan diwariskan untukku. Dengan begitu, suatu hari aku akan diangkat menjadi raja. Karena itulah aku ke bumi untuk menjalani tugasku. Setiap penghuni Wings yang akan diangkat menjadi raja atau tokoh penting lainnya, berkewajiban ke bumi setiap pergantian tahun untuk menjalani tugas, yaitu menemani manusia bumi yang kesepian selama seratus sebelas hari. Sekarang, kau mengerti, kan?"
Audrey tersenyum tawar. Ya, dia mengerti sekarang. Dia sangat-sangat mengerti. Jadi, Clark datang ke bumi untuk menemaninya yang kesepian selama seratus sebelas hari. Jadi, itulah alasan kenapa hanya dirinya satu-satunya siswi di sekolah yang didekati Clark. Jadi, itulah alasan kenapa Clark selalu berada di sekitarnya selama ini.
"Bodoh, hahahaha." Audrey tertawa seperti orang gila. Mungkin dia memang sudah gila. Dia menyukai makhluk aneh seperti Clark. Ah, apa lebih baik dia memanggil Clark dengan sebutan alien saja? Kan Clark dari planet lain.
"Maafkan aku, Audrey. Kau mau membantuku, kan?" tanya Clark ragu.
"Hahahaha." Audrey tertawa lagi. Seperti tertawanya orang mabuk usai minum minuman beralkohol. Beberapa detik kemudian, mata Audrey berkaca-kaca. Mendengar penjelasan Clark, hatinya seperti diremas-remas, dihancurkan, lalu dibuang berserakan. Hatinya begitu sakit akan fakta itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
111 Days [END√]
FantasyRomance & Fantasy Ketika, Audrey hendak bunuh diri, sosok laki-laki bersayap mencegahnya dari perbuatan dosa itu. Ketika, Audrey kesepian, Clark datang dan mengisi hari-harinya. Ketika, Audrey dan Clark saling jatuh cinta. Keduanya sadar waktu merek...