👑 08 - Hubungan

294 52 2
                                    

Aku tidak ingin jatuh hati pada seseorang itu atas dasar paksaan.
👑

Audrey terdiam, sibuk dengan pikirannya sendiri. Begitupun dengan Clark, cowok itu pun terdiam, masih memikirkan Agneta.

Clark itu orangnya ramah dan ceria. Apalagi saat bersama Audrey, cowok itu begitu narsis dan sok dekat. Tapi, entah kenapa, kala bertemu dengan Agneta tadi, raut wajah Clark langsung berubah. Tidak seperti biasanya, Clark seolah-olah tidak suka dengan cewek itu. Audrey penasaran. Apakah Agneta itu mantan pacarnya Clark? Tunggu, sejak kapan dia jadi penasaran dengan urusan orang lain? Apalagi orang yang membuatnya penasaran itu adalah Clark.

Audrey menatap ke arah Clark. Antara bertanya dan tidak. Audrey sangsi. Jika dia bertanya, nanti Clark akan menganggapnya kepo dengan urusan cowok itu. Dan Clark jadi gede rasa karena itu atau cowok itu malah risih dengan pertanyaannya. Tapi, jika tidak bertanya, Audrey akan dipenuhi dengan rasa penasaran. Audrey memejamkan matanya sekilas. Baiklah, dia akan bertanya.

"Kau terlihat kurang suka dengan Agneta. Kau sedang marah dengannya ya?"

Sial, rasanya Audrey ingin menghardik dirinya sendiri. Bagaimana bisa dia bertanya seperti itu pada Clark? Dia tidak mau terlihat sok dekat dengan cowok itu.

Clark menatap ke dalam bola matanya Audrey sekitar tiga detik. Lalu mulai menjawab pertanyaan Audrey seraya menahan senyumnya. "Sejak kapan kau mulai penasaran denganku? Kau serius ingin tahu?"

Nah, kan. Audrey menyesal telah bertanya. "Sudahlah! Kalau kau tidak mau memberitahuku, ya sudah! Itu tidak penting."

"Kalau tidak penting, kenapa bertanya?" Clark mengedipkan sebelah matanya.

Audrey menatap ke arah lain. Dia kesal dengan cowok yang sudah menjadi teman sebangkunya itu. Ya, Clark itu memang kurang ajar, padahal dia adalah siswa baru di kelas. Dengan entengnya dia menyuruh teman sebangku Audrey untuk pindah tempat duduk agar dia bisa duduk di sebelah Audrey.

"Hei, kau tidak mendengarku? Aku sedang bertanya padamu," ucap Clark kala Audrey mengabaikannya.

"Sudahlah, lupakan saja!"

Sadar kalau Audrey sudah kesal, Clark pun memutuskan untuk memberi tahu Audrey. "Aku tidak sedang marah dengannya kok. Hanya saja, aku kurang suka saja padanya."

"Tapi, Agneta itu kan cantik. Kenapa kau tidak menyukainya?" Audrey bertanya lagi. Oh, tidak. Dua sisi dalam diri Audrey sedang berselisih saat ini. Yang satu merutuki karena bertanya lagi, pertanyaan yang sama sekali tidak penting. Dan satunya lagi ada rasa penasaran yang terus muncul setiap Clark menjawab.

"Jadi, menurutmu aku harus menyukai semua gadis cantik begitu?" alih-alih menjawab, Clark malah balik bertanya.

"Tidak juga. Ah, terserahlah!"

Clark tersenyum tipis melihat wajah kesal Audrey. Dia heran, entah kenapa Audrey cepat sekali kesal. "Audrey ..."

"Apa?" ketus Audrey.

"Omong-omong, aku lebih suka padamu daripada Agneta."

Sial, ada sesuatu yang menjalar di pipi Audrey kala mendengar kalimat itu dengan mudahnya keluar dari mulut Clark. Audrey memalingkan wajahnya ke arah lain, menghindari kontak mata dengan Clark.

"Audrey ..." Clark berdesis.

"Apa lagi?!"

"Kenapa pipimu memerah? Kayak kepiting rebus."

111 Days [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang