👑 27 - Clark Cemburu

201 30 0
                                    

Benar, dan aku tahu. Segalanya tentang kau akan kurindukan nanti, saat kau pergi tepatnya.
👑

"Kau masih kepikiran?" tanya Clark. Sepanjang jalan menuju sekolah Audrey asyik diam saja. Seolah-olah keberadaannya tidak ada di sebelah gadis itu. Clark kesal lagi-lagi didiami seperti itu. "Sudahlah, Audrey! Kau tidak perlu memikirkan itu terus. Itu urusanku."

Audrey membalas hanya dengan gelengan. Bohong kalau dia tidak kepikiran.

"Terus kenapa kau diam saja?" heran Clark.

"Terserahku. Emangnya kenapa kalau aku diam? Diam itu lebih baik ketimbang berbicara banyak yang sama sekali tidak bermanfaat. Kau mengerti?!" ketus Audrey.

"Cih." Clark mencubit pipi Audrey gemas. "Kau selalu berbicara ketus padaku. Awas ya, kalau nanti kau rindu padaku?!"

Audrey tertunduk. Benar, dia akan merindukan Clark suatu saat nanti. Seperti merindukan kedua orang tuanya yang tidak akan bisa dia temui lagi di dunia ini. Audrey pun berdesis, "Clark."

"Iya, kenapa Nona?" balas Clark cepat diiringi senyum manis. Lesung pipitnya tampak, seperti biasa.

"Saat kau kembali ke sana, apa kau tidak bisa sesekali mengunjungiku di sini?" tanya Audrey ragu-ragu, padahal dia sudah tahu jawabannya, tidak bisa.

Clark menggeleng. "Jika bisa, mungkin aku akan datang. Tapi, sepertinya aku tidak bisa. Karena aku menyukaimu. Jika aku mengunjungimu, perasaanku padamu akan semakin dalam. Sayapku akan menghitam."

"Oh." Audrey sedikit menunduk, menatap langkahnya sendiri.

Clark juga, dia yang berjalan sebelah jalan raya menatap kendaraan yang berlalu lalang. Berbeda arah atensi, namun dengan perasaan sama. Jauh di lubuk hati, keduanya tak siap untuk berpisah. Terutama Clark, dia tak siap menghapus perasaannya pada Audrey. Itu semua tentu tak mudah dan juga menyakitkan.

Di tengah keterbungkaman itu, keduanya tersentak kala Kai tiba-tiba datang dan menyempil di antara keduanya.

Tangan kanan Kai merangkul bahu Audrey yang lebih pendek darinya dan sebelahnya lagi pada bahu Clark yang lebih tinggi darinya.

Tinggi tubuh ketiganya terlihat seperti tangga. Sebelah kiri ada Clark yang paling tinggi, di tengah ada Kai yang lebih pendek dari Clark, dan di sebelah kanan ada Audrey yang paling pendek.

"Tumben seorang Clark diam seperti ini," ujar Kai.

"Kenapa? Bukan urusanmu, kan?" Clark mendorong Kai ke belakang. Tangan Kai dia tepis dari bahunya dan bahu Audrey juga. "Jangan dekat-dekat sama Audrey!"

Kai cengar-cengir. "Kenapa emangnya? Kau cemburu?"

"Tidak perlu ditanyakan lagi, bukan?" Clark mengangkat dagunya. "Sudah jelas sekali alasannya."

"Cih, dasar bucin!" cibir Kai.

Clark menatap Kai tajam. "Hei! Sopanlah padaku! Aku calon rajamu. Kau mau kuhukum?"

"Ah, siapa peduli? Kau belum jadi raja, kan? Masih c-a-l-o-n," balas Kai santai dengan mengeja kata calon. "Lagipula kita lagi ada di bumi, bukan di Wings."

"Kai! Clark!" seru Audrey di tengah adu mulut dua cowok itu.

Keduanya kompak menoleh ke arah Audrey. Juga menjawab bersamaan. "Iya."

"Jika ada kalian berdua, aku tidak pernah merasakan ketenangan. Bisa tidak kalian diam saja?"

Keduanya menggeleng. Lalu menjawab, "Tidak bisa!"

"Baiklah." Audrey mempercepat langkahnya.

"Eh, Audrey tunggu!" Clark menyusul.

Sedangkan Kai melipat kedua tangannya di dada. Sambil tersenyum dia melihat Audrey dan Clark dari belakang.

111 Days [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang