Mengingat alasan kau datang, hatiku sakit karenanya.
👑
Audrey jarang tiba di kelas sepagi itu.Alasan utamanya, membuat jarak dengan Clark. Tidak ingin berangkat bersama orang yang membuatnya sulit tidur semalam. Alasan keduanya, dia mengambil tempat duduk Tiara. Lalu dia akan meminta Tiara duduk di tempatnya. Tiara yang dia duga tertarik pada Clark, pasti tidak akan menolaknya bukan?
Menopang dagunya, menatap pintu masuk kelas. Satu per satu teman sekelasnya tiba. Termasuk Tiara, tiba di kelas dan heran mendapati tempat duduknya telah ditempati orang lain.
"Ini tempat dudukku!"
Padahal tanpa mengatakan demikian, Audrey tahu itu tempat duduk Tiara.
"Aku tahu," balas Audrey cepat.
Tiara menatap Audrey sinis. Mengingat saat dia beradu mulut dengan Audrey beberapa hari yang lalu. "Jika tahu, kenapa kau mengambil tempat dudukku?"
"Aku memberimu kesempatan untuk duduk di samping Clark. Tapi, kalau kau tidak mau, aku bisa duduk di tempat lain."
Senyum terbit di wajah Tiara. "Kali ini aku berterima kasih padamu."
Bagi Tiara, bodoh bila menyia-nyiakan kesempatan itu.
Lala juga heran dibuat kala mendapati teman sebangkunya telah berganti menjadi Audrey. Dengan senang hati Tiara menjelaskan pada temannya itu.
Di ambang pintu, langkah Clark terhenti, dia baru saja tiba. Menghela napasnya, sadar Audrey telah berpindah tempat duduk. Dia tak perlu heran. Tak perlu bertanya mengapa Audrey pindah. Dia tahu, pasti Audrey sedang membentangkan jarak. Matanya dan Audrey sempat bertemu pandang, namun hanya sebentar. Karena Audrey memilih untuk menghindarinya.
Clark melanjutkan langkahnya. Duduk di tempatnya, dan disambut senyum lebar oleh Tiara. Clark heran, padahal dia pernah memperingati Tiara beberapa hari yang lalu. Tapi, sepertinya Tiara kebal. Sepertinya gadis yang duduk di sebelahnya itu memang tertarik padanya.
Mengabaikan Tiara yang berusaha mengambil atensinya, Clark menatap hampa ke arah Audrey. Perasaan yang tidak bisa dibohongi. Perasaan yang tidak pernah disangka. Bahwa dia, jatuh hati pada gadis yang dia kecewakan itu. Dia tahu, jika perasaannya semakin dalam, dia berarti menempatkan dirinya dalam masalah besar. Sekaligus seperti menyiksa dirinya sendiri.
Dia datang ke bumi untuk menjalani tugasnya. Dia seperti tamu, singgah sebentar dalam kehidupan Audrey. Lalu akan pergi di waktu yang telah ditentukan. Jika perasaannya semakin dalam, dia pasti akan sangat merindukan gadis itu ketika waktunya telah habis. Waktunya hanya seratus sebelas hari.
Audrey menatap kosong papan tulis kelas. Ketika jam pelajaran pertama dimulai, sedikit pun tidak ada materi yang menetap dalam otaknya. Seperti masuk ke telinga kanan dan keluar dari telinga kiri. Perkara antara dirinya dan Clark, fakta tentang Clark, benar-benar telah menguasai pikirannya.
Waktu memang cepat berlalu. Bel istirahat, bunyi yang ditunggu-tunggu oleh rata-rata siswa ketika berada dalam lingkungan sekolah, telah berbunyi. Menyilakan pengajar keluar dahulu, baru para siswa yang berhamburan, menuju kantin atau tempat tongkrongan lain. Termasuk Kai, tahu kalau dia harus memberi banyak waktu untuk Clark dan Audrey, memilih ke kantin bersama siswa lain dan tidak mengganggu keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
111 Days [END√]
FantasiRomance & Fantasy Ketika, Audrey hendak bunuh diri, sosok laki-laki bersayap mencegahnya dari perbuatan dosa itu. Ketika, Audrey kesepian, Clark datang dan mengisi hari-harinya. Ketika, Audrey dan Clark saling jatuh cinta. Keduanya sadar waktu merek...