9

65 11 6
                                    

"Selain aku suka baca, aku juga suka ngaca. Kalo aku nggak pantes buat kamu."

•••

Seorang gadis tengah membawa tumpukan buku-buku. Ia terlihat keberatan dan sesekali ia berhenti untuk membereskan buku-buku itu.

Sedangkan di seberang sana terlihat seorang cowok sedang memperhatikannya. Ia tersenyum dan menghampiri gadis itu.

"Keberatan ya mba?" tanyanya.

Jeje menoleh dan mendapatkan kakak kelasnya di sana, "Ah, nggak kok kak."

Cowok itu mengambil sebagian buku yang Jeje bawa. "Nah, kan seimbang ya?"

Jeje tersenyum, "Makasih ya kak." Angga mengangguk.

"Oh, iya, malam ini sibuk gak?"

"Nggak kok kak, kenapa?"

"Nanti aku jemput ya?"

"Mau kemana kak?"

"Ikut aja, ya? Mau nggak?" Jeje hanya mengangguk sambil tersenyum.

Fira melongo melihat penampakan yang ada di depannya. Bagaimana bisa, Jeje berduaan dengan laki-laki dan mereka berdua terlihat akrab, bahkan mereka sempat tersenyum dan tertawa.

"Je, itu siapa?" tanya Fira ketika Jeje sudah ada dihadapannya.

"Kak Angga," ucapnya sambil membereskan buku-buku.

"Serius?! Kak Angga temennya si Devan itu?" Jeje mengangguk.

"Astaga Jeje! Lo tau gak? Dia itu salah satu most wanted di sini!" pekik Fira.

"Biasa aja kali Ra,"

"Lo emang beruntung je, astaga! Bisa Deket sama kak Angga. Udah cakep, pinter, lucu, baik. Ututtut" Fira mencubit kedua pipi Jeje.

Jeje melepaskan cubitan Fira yang ada di pipinya. "Apa sih Ra!"

•••

Ralisha menghentakkan kakinya sambil menggerutu, Farel yang sedang ada bersamanya kebingungan dengan sikap gadis itu saat ini. Baru saja tadi gadis itu tertawa terpingkal-pingkal sambil mencubit lengannya. Sekarang ia sedang mengerucutkan bibirnya sambil menggerutu tidak jelas.

Pasalnya, tadi Ralisha bertemu dengan pangeran novelnya di kantin. Yang parahnya lagi, pangeran novelnya sedang mengobrol dengan Nabila di depan matanya. Lalu Ralisha menyeret Farel yang ada di sampingnya untuk pergi ke kelas.

"Lo ngerasain apa yang gue rasain gak sih, Rel?" Farel terdiam.

"Rel?!"

"Iya. Gue tahu, lagian lo kenapa sih? Ditanya gak-papa, gak papa mulu. Dasar cewek!"

"Heh! Gue ceritain juga lo gak bakal ngerti. Dasar cowok!"

"Emang yah, cowok selalu salah."

"Iya lah!"

Kini mereka sudah berada di dalam kelas, bel masuk sebentar lagi akan berbunyi. Ralisha masih diam tak menghiraukan Farel yang mengajaknya berbicara.

Pangeran NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang