Setelah perdebatan ku dengan ayah dan ibu tadi akhirnya mereka mengalah dan memilih mengantar ku untuk menemui raka.
Tentu dengan mengunakan kursi roda, karena memang aku baru saja sadar, jadi tubuh ku masih terasa lemas dan nyeri di beberapa sisi tapi aku melawan semua itu karena rasa kekhawatiran ku terhadap raka yang teramat besar.
Aku mulai memasuki ruangan di mana raka di rawat, tentunya dengan di bantu ayah juga ibu.
Ibu dan ayah memilih ke luar dan meninggalkan ku besama raka, ku lihat Raka yang masih tak sadarkan diri.
Mengapa semua menjadi seperti ini, kini seseorang yang selalu menghibur ku yang bahkan tidak akan pernah membiarkan aku menangis sekarang justru dialah alasan mengapa aku menangis_
"Ka__raka ini aku si cerewet nya kamu" seru ku gemetar "kamu bangun dong ka__Aku udah di sini, tolong buka sekaliiii aja mata kamu aku rindu....." seketika air mata ku jatuh karena tak kuasa lagi membendung.
Aku mulai terisak melihat kondisi raka tidak menuju kan respon apa pun.
"Raka aku janji kalau kamu buka mata kamu sekarang__Aku janji gak akan jadi cewe pembangkang lagi, aku akan dengerin ucapan kamu, aku mohon ka__bukan mata kamu hikss_"
Aku menjatuhkan kepala ku di tepi brangkar raka, seketika Pandangan ku mulai meredup, berganti menjadi kegelapan.
•••
Aku mengerjap kan mata ku berusaha menyesuaikan penglihatan ku.
Aku memperhatikan ke sekitar ternyata aku sudah berada di kamar tempat awal aku di rawat, aku sudah tidak lagi berada di ruangan raka.
Terakhir yang ku ingat aku tidak sadarkan diri di ruangan tempat raka di rawat.
Sekrang bagaimana keadaan raka?
Apa dia sudah sadar?
"Sudah sadar?" Suara itu seketika membuyarkan lamunan ku.
Aku lantas menoleh lalu mengangguk pelan, sosok itu bukan lain adalah iren.
Iren lantas menghampiri ku lalu duduk di sebelah ku "Apa masih sakit?" Tanya iren
"Sedikit, Iren apa raka sudah sadar?"
"Em__mm sampai sekarang raka belum sadar" seru iren nampak murung
"Kamu kenapa?! Sepertinya ada yang di fikir kan?" Tanya ku sambil mengerutkan alis
"Raka tidak akan sadar" seru iren dengan wajah serius
Aku yang mendengar ucapan iren spontan menoleh ke arah nya, terkejut "Maksudnya apa? Jangan bilang kalau raka___"
"Seharusnya aku tidak cerita kan hal ini pada mu" kata iren kemudian
"CERITA KAN " kata ku tanpa sadar dengan nada tinggi karna merasa emosi dan tidak sabar.
"Jiwa raka terjebak di dunia lain, aku yakin dia tidak akan dapat kembali, karna dia manusia biasa kecuali jika ada yang menjemput dan membawa jiwa raka kembali ke tubuhnya" jelas iren
"Bagaimana bisa Raka terjebak di sana?" seru ku masih tidak percaya dengan penjelasan yang baru saja ku dengar.
"Aku juga tidak tau, tapi semakin lama tubuh raka terpisah dengan jiwa nya, sudah pasti raka akan__"
Ucapan iren menggantung"Mati" sambung ku karna iren tak kunjung melanjutkan ucapannya.
Iren hanya bisa mengangguk pasrah dengan kemungkinan yang akan terjadi, kali ini iren tidak bisa berbuat apa-apa.
Sekarang nyawanya bahkan di ambang kematian jika di izinkan dapatkah aku menarik nya kembali?
Aku mulai jenuh gaes ...😢
-Terus ikuti cerita ini ya, dan vote nya juga dong supaya aku semangat nulis nya 🙌😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Sekolah Baru
Mystery / ThrillerRank #1 in horor [09-01-2021] "Hu..Ha..Hu..Ha" aku menghembuskan nafas ku yang memburu seperti sehabis berlari maraton. Setelah lebih tenang aku melihat sekeliling 'kamar' aku mengerutkan kening ku "Kamar siapa ini?" Seru ku seraya mengedarkan pand...