Waktu berjalan begitu cepat tak terasa sudah terhitung satu tahun semenjak meninggalnya ekire, semuanya yang di tinggalkan kini perlahan bangkit dari kesedihan_sulit memang tapi kematian tidak dapat di cegah bukan? Semua yang telah terjadi itu takdir.
"Jadi?"
"Jadi apanya coba?"
"Eleh so-soan lupa! Kalau gak mau cerita ya udah aing pulang!"
"Tunggu atuh_iyah-iyah ini aku mau cerita ko"
Iren yang sempat beranjak dari tempat duduknya pun kembali ke tempatnya semula "cepetan cerita!" Desak iren yang mulai tak sabar.
Arka terkekeh geli melihat tingkah iren yang tidak sabaran menunggu cerita bagaimana bisa dirinya bertukar dengan Raka.
"Jadi begini ceritanya____wak___
"Ga pake zaman dahulu nih" potong iren tiba-tiba
Arka mendelik kesal saat ucapannya di potong "batal deh ceritanya!"
"Dih__h ko gitu?" Tanya iren
"Makannya jangan di potong, dengerin aja bisa kan?" Iren hanya mengangguk sambil membuat gerakan mengunci mulutnya kemudian membuang kuncinya.
•••
"Assalamualaikum kembaran" ujar Alex dengan muka sok imutnya
"Waalaikumsalam, sumpah Lex gue jijik denger lu ngomong kaya gitu!" Jawabku
"Lagian si Alex kayanya kepengen banget tuh jadi Sodara lu, udahlah angkat aja" seru Dimas heboh
"Dia Sudi gue kaga" jawabku ketus
"HAHAHAHA kesian banget nasib lu Lex"
"Jangan begitulah kembaran aku kan jadi cedih" ujar Alex dengan muka minta di tinju.
Raditya tertawa terpingkal-pingkal melihat ke gilaan Alex yang menjadi sebenarnya bukan hanya dia seluruh anak yang ada di sana juga tertawa melihat tingkah konyol Alex.
"Arkan, lu udah tau belum kegilaan kembaran lu?" Tanya Raditya setelah meredam tawanya
"Si Alex mah emang udah gila dari dulu!" Jawab Arkan acuh
Raditya yang mendengar jawaban Arkan sontak memukul bahunya "bukan dia Anjim__"
"Lah terus Sapah?" Tanyaku
"Si raka oon bukan Alex! Lagian emang lu anggap si Alex kembaran lu?" Ujar Raditya yang kemudian langsung di setujui yang lain.
"Kayaknya si Arkan udah anggap si Alex sebagai kembarannya tuh" celetuk gio
Raka yang dari tadi duduk di pojok tidak ikut bergabung dengan mereka menurutnya mereka itu berisik kayak ema-ema komplek yang suka ngegibah! Tapi setelah mendengar namanya di sebut ia jadi penasaran.
"Emangnya si Raka ngelakuin apa?" Tanya arkan antusias
"Si raka udah buat hamil anak orang!" Ujar gio asal ceplos, padahal bukan itu masalahnya.
Setelah mendengar ucapan gio suasana seketika berubah hening tidak ada yang merespon bahkan lidah Arkan kelu tidak tau harus bicara apa.
"Lo__lo serius?"tanya Arkan tegang
"Tapi boong" ujar gio kemudian langsung dapat jitakan dari Raditya
Arkan mengerutkan keningnya sambil berseru "bercanda Lo gak lucu!"
"Iye sorry bercanda sans Napa! Jadi si Raka itu udah buat cewe suka bahkan pacaran sama dia! Padahal dia udah punya doi tapi dia malah cari cewe lain, parah emang!"
Raka yang mendengar cerita gio yang tidak lengkap lantas menambahkan "Semua karna mereka yang udah buat gue taruhan, jadiin tuh cewe pacar gue selama seminggu terus ya udah kalo gue mau lanjut ya silahkan tapi kalo gak ya putus aja!"
"Mamah gak pernah ajarin kita buat menyakiti perempuan Ka_ seharusnya Lo mikir berkali-kali dulu sebelum Lo terima! Lo bakal permainin hati perempuan, kalau sampai dia patah hati terus bunuh diri gimana!"
"Yaudah lah kalau gitu lo aja yang lanjutin hubungan gue, kita kan sama" ujar Raka kelewat santai
"Sinting Lo ka_!" Balas Arkan sengit
"Dari pada tuh cewe mati bunuh diri, jadi lebih baik tuh cewe mati apa Lo gantiin gue?"
•••
"Dan dari situ aku sama Raka bertukar peran"
Iren manggut-manggut memaklumi "Jadi yang salah di sini berarti bukan Lo tapi si Raka!" Geramnya
Arkan tidak terlalu setuju dengan ucapan iren "Tapi aku di sini juga ambil peran, jadi aku juga salah di sini! Kalo aja aku gak setuju, kejadiannya gak bakal begini!"
"Terserah! Tapi yang pasti Re gak tau kebenaran ini dia taunya kamu bohongin dia, udah pasti dia kecewa banget sama Lo ah__mungkin kalian"
"Dan semoga aja Re gak dateng buat balas dendam sama kalian berdua karena udah bohongin dia!" Sambung iren
MASIH MAU LANJUT LAGI?👆😚
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Sekolah Baru
Misterio / SuspensoRank #1 in horor [09-01-2021] "Hu..Ha..Hu..Ha" aku menghembuskan nafas ku yang memburu seperti sehabis berlari maraton. Setelah lebih tenang aku melihat sekeliling 'kamar' aku mengerutkan kening ku "Kamar siapa ini?" Seru ku seraya mengedarkan pand...