DUA : He Is Back

59 5 2
                                    


Selamat membaca !
Enjoyyy!

[Felline Hara Caxton]

Dibantu dengan sinar matahari aku terbangun dari tidur pulas semalaman . Lelah tertawa dan bercerita bersama allesha .

Beranjak dari kasur yang super empuk aku buru-buru untuk ke kamar mandi karena aku harus pergi kekantor daniel .

Untuk bertemu dengan beberapa para sponsor yang membantu ku untuk pameran ini .

Tentang daniel . Hm nanti kalian tahu sendiri tentangnya .

Sesudah nya aku bersiap aku keluar dari apartment ku dan masuk ke lift .

Jujur aku deg-deg an kali ini karena sebelumnya hanya dari kantor daniel yang akan membantu ku tapi ternyata karena kantor daniel memiliki kerja sama dan mereka menyukai karya ku jadi nya mereka akan membantu ku untuk memperkanalkan karya ku .

Aku hanya perlu berjalan kaki karena lokasi apartment ku berada di tengah kota dan kantor daniel juga tidak terlalu jauh . Aku menyukai jalan kaki hitung-hitung olahraga dan menghemat .

Walaupun kata daniel "hemat pangkal pelit"

Tapi aku tidak peduli apa katanya .

Hah .

Akhirnya aku sampai juga di depan bangunan yang menjulang tinggi ini . Kantor daniel sangat keren dan aku menyukai design kantor nya interior nya juga . Kantor daniel bisa di bilang tidak seperti kantor karena design nya yang santai dan tidak kaku maklum saja isi di kantor ini adalah para seniman , designer dan illustator .

Aku melangakahkan kaki untuk masuk kedalam dan ternyata daniel sudah menungguku dia sedang duduk sambil memegang dua gelas karton yang mungkin isinya adalah kopi .

Daniel melihat kearah ku dan aku berjalan cepat ke arahnya dengan senyuman lebar dan ketika aku di hadapannya dia memeluk ku sebelumnya dia menaruh dua gelas karton itu di atas meja .

Daniel meleraikan pelukannya .

"Sudah lama menunggu ? "
Tanya ku .

"Well Aku sudah terbiasa menunggu mu "
Daniel mengedipkan sebelah matanya .

Demi apapun daniel sangat tampan tapi daniel memang tampan setiap harinya .

Daniel langsung merangkul bahu ku dan kami berjalan ke arah lift . Sebelumnya dia memberikan ku segelas kopi yang dia pegang .

Untungnya di dalam lift hanya ada kami berdua tidak ada yang lain . Kegugupan ku semakin bertambah .

"Are you nervous ? "
Tanya daniel yang kini melihat kearah ku .

"Hm sangat "
Aku tersenyum tipis .

"Mereka tidak semenakutkan yang kau pikirkan . Lagi pula pihak magazine ceo nya masih muda "

"Dia teman mu ? "

"Iya "

Aku lupa memceritakan kepada kalian kalau daniel juga seorang ceo di kantornya . Bagaimana aku bisa mengenalnya ? Karena dia teman kuliah ku dan perusahaan ini adalah milik ayahnya .

Memories Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang