TIGASEMBILAN : Lamaran ?

9 0 0
                                    

Kasih vote dan comment

Makasii

[Felline Hara Caxton ]

"Apa kau benar-benar ingin melepasku ? "

"Kenapa ?"

"Itu- e ..m "

"Kenapa gugup ?"

"Hm " aku berdehem sebentar menestralkan rasa gugup ku

"Arsen ingin aku bersamanya lagi"

Nampak dia terdiam sebentar

"Bukan kah itu yang kau inginkan ?"

"Kapan aku mengatakannya ?!"

Sentak ku .

Mengesalkan !

Sudah satu jam kami duduk berhadapan yang di isi hanya dengan perdebatan awalnya debat tidak jelas
Aku sengaja mengajak daniel bertemu untuk membahas apa yang di katakan arsen beberapa minggu lalu . Aku mengerti mungkin ini tidak penting bagi daniel tapi ini penting untukku apakah benar-benar dia melepas ku atau ... entahlah .

"Kalau begitu tidak perlu " katanya dingin sambil bersedekap . Menambah kesan arrogant dalam dirinya .

"Kenapa kau bilang begitu "

"Sebenarnya semua ini tergantung pada diri mu " tunjuknya lalu daniel menyeruput coffe nya

"Tapi bagaimana dengan kau ? Kalau aku akan kembali bersama arsen "
Tanya ku tak tahu diri . Huft . Bahkan aku tidak tahu perasaan daniel terhadap ku sekarang .

"Aku ? Bisa mencari yang baru fell "
Jawabnya santai .

Tubuh ku menegang seketika ketika mendengar jawaban daniel .

"Artinya kau-"

"Iya aku melepas mu fell, kembali lah bersama arsen kau jangan khawatirkan aku "

Perasaan ku tidak karuan sekarang daniel tidak mengerti kenapa aku terus mempertanyaakan ini padanya . Aku dan arsen memang sudah selesai tidak ada apa-apa di antara kami . Tapi kenapa jawaban daniel begitu menyakitkan apa artinya aku selama ini di hidupnya ?

"Kau tidak mengerti maksud ku " kataku kemudian

Mata ku mulai memanas aku berdiri dan meninggalkannya .

Di galeri aku duduk sendirian memukul dada ku yang mulai terasa sesak .

"Fell harusnya kamu sadar kalau daniel memang tidak menginginkan mu lagi d mungkin ini adalah bentuk pembalasan nya karena dulu kamu menolaknya terus " 

Kata ku pada diriku sendiri iya mungkin ini pembalasan daniel untukku .

"Sial "

"Air mata sialan "

Sudah berapa kali menghapus air mata ini tapi tidak mau berhenti .

"Ternyata kamu di sini "

Itu suara arsen .

Aku tidak berani melihat wajahnya aku terus menunduk arsen sudah berdiri di depan ku terus mendekat dan dia memelukku . Dan aku memeluk setengah badannya posisinya aku duduk di kursi kerja ku dan dia berdiri yang kurasakan dia membungkuk sedikit menaruh dagunya di atas kepalaku lalu mengelus rambut ku .

Memories Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang