TIGADELAPAN : Proses (menyakitkan)

6 1 0
                                    

Up !

Kasih vote yang banyak

[Felline Hara Caxton ]

Bagaimana kabar ku setelah perpisahan dengan arsen . Kacau. Semuanya kacau diri ku yang terlalu bergantung padanya proses menyakitkan ini membuat ku kehilangan segalanya  . Ini sudah sebulan lebih tapi aku masih setia uring-uringan , menjelajahi pikiran ku sendiri tanpa di temani siapapun tante giselle sedang berjuang dengan penyakit kanker usus nya . Ujian ini menambah beban ku .

Di saat teman-teman yang lain sedang sibuk mengurus perkuliahan mereka aku malah di sibukkan dengan ujian hidup , aku tak marah pada tuhan
Aku cuma ingin mempertanyakan kenapa proses ini sangat menyakitkan ? Banyak melibatkan air mata banyak melibatkan pengorbanan
Aku pikir tuhan misahin aku sama orang tua ku itu udah cukup tapi nyatanya kehidupan memang berlanjut ujian juga berlanjut . Aku berserah kepada-Nya sekarang .

"Tante " kata ku menggenggam tangan tante giselle .

"Tante harus sembuh...felline sama siapa nanti ? " suara ku mulai bergetar

Tante giselle terbaring lemah banyak alat yang di pasang di tubuhnya, tante mengidap kanker sudah empat tahun lamanya tapi aku sendiri tidak tahu
Aku tidak mengetahui nya . Tante menybunyikannya dari ku bahkan tante tak pernah melihatkan pada ku kalau dia ksakitan sewaktu di australia tante giselle juga sambil pengobatan duke mengetahui kalau tante sakit hanya aku yang tidak mengetahui tentang penyakit tante .

Durhaka sekali aku orang yang merawatku sedang kesakitan aku malah tidak tahu .

"Tante felline sayang sama tante "

Aku mencium kening tante giselle yang sedikit dingin kondisi tante giselle terlalu lemah beberapa hari yang lalu tante giselle sempat hilang tapi dokter kembali menyelamatkannya aku tidak hentinya berdoa duke juga selalu berada di samping tante giselle .

Di luar duke berdiri menungguku kini gilarannya yang masuk sebelum masuk dia memelukku dan membisikkan kata-kata manis hal itu yang sering di lakukannya .

"Semangat sweetie pie tante giselle akan sedih melihat mu menekuk wajah mu " bisik duke lalu dia mencium pipi kiri ku .

"Felline mau ke cafetaria dulu, jagain tante yaa " aku tersenyum tipis

"Pasti sayang "

Aku berjalan gontai memasuki lift cafetaria berada di lantai delapan seharian ini memang tidak ada makanan yang masuk kedalam perut ku .

Drrtt

Ponselku bergetar aku mengambilnya di saku dan melihat siapa penelpon nya hanya nomor yang tertera aku bimbang mau mengangkat atau tidak kalau aku tidak mengangkat siapa tahu itu penting .

"Hallo ?"

"..."

"Ini siapa ? "

Aku meremas ponsel ku kuat kutunggu beberapa detik tapi tidak ada suara di sebrang sana . Lalu terdengar hembusan nafas yang ku yakin telfon masih terhubung .

"Hallo? " ulang ku

Namun terdengar suara tut yang panjang setelahnya . Aku sedikit ketakutan untunglah pintu lift sudah terbuka tanda sudah sampai di cafetaria aku berjalan cepat keluar suasana rumah sakit sepi jika malam seperti ini .

Memories Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang