DUADUA : Mengalah

6 0 0
                                    

P.s : leave vote and comment thanks

[Arsen Juro Miller ]

"Lantas  apa yang salah dengan perasaan ? Bukan kah semua orang merasakannya ?" -Arsen Miller

Sekarang gue lagi nongkrong sama william katanya dia ingin bilang sesuatu tapi sedari tadi orang yang di depannya ini tidak berbicara apapun malah duduk santai menyesap kopi nya oh jangan lupakan dia sedari tadi menggoda gadis-gadis yang sedang berlalu lalang .

"Kau ingin mengatakan apa will?"

"Tunggu masih ada satu orang lagi"

"Oh ayolah will katakan kau tahu aku sibuk dan aku keluar kantor hanya demi kau "

Lalu william terkekeh

"Kenapa kau jadi cerewet sekali huh ?"

Aku ternseyum datar kepadanya lalu aku memakan banana bread yang di temani secangkir teh . Hm aku tidak ingin meminum kopi sekarang

Aku dan william duduk di luar hari ini suhu nya tidak terlalu dingin bagi ku karena ada matahari ya walaupun tidak terlalu cerah .

"Oh hai bung !"
Seru william ketika seseorang yang di tunggunya datang .

Aku yang sedang menikmati banana bread ku melihat kearah siapa yang datang .

"Daniel ?"
Kataku spontan .

Dia menatap ku datar dia juga memakai setelan kantor sama seperti ku hanya william yang tidak dia memakai baju santai .

"Duduk daniel "

William menepuk kursi di sebelahnya menyuruh daniel . Tapi tidak di hiraukan .

"Hei duduk kau mau sampai kapan berdiri heh ?"

William menarik tangan daniel

"Aku tidak mau"

"Oh ayolah !"

"Aku mau balik saja "

"Duduk daniel kau mau kemana ?!"

Kini william berdiri suara nya meninggi dan beberapa orang langsung melihat kearah kami .

"Kau membuang waktu ku will!"

"Hah ? Kita sudah lama tidak kumpul
Apa karena arsen ?"

William melirik ku .

"Ya ! Aku tidak mau karena ada dia buat apa kau menyuruh ku kesini kalau ada bajingan itu ! "

"Hei !" Teriakku
Aku yang tadi nya tidak peduli hanya menonton perdebatan willam dan daniel .

"Kenapa kau bersikap seperti anak kecil ?!"

"Siapa yang bersikap seperti anak kecil?" Tanya daniel dia menaikkan satu alis nya .

"Kau ! " tunjuk william .

"Aku seperti ini karena dia !"

"Sudah lah kau membuang waktu ku willam !"

Daniel melangkah kan kakinya lalu aku mencegat tangannya .

Memories Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang