DUALIMA : Surat

5 0 0
                                    


[Felline Hara Caxton]

Setelah dua bulan lebih lamanya tante giselle akhirnya pulang ah aku cukup lega ketika melihat tante giselle pulang ketika dia datang aku langsung memeluknya erat dia juga banyak membawakan ku oleh-oleh tapi raut wajah tante giselle tidak begitu menyenangkan dia terlihat banyak pikiran aku sempat menanyakannya tapi hanya di jawab kalau dia kecapekan hal yang lumrah sih karena tante giselle bilang dia banyak urusan selain menjaga nenek .

Sekarang aku dan tante giselle sedang memasak di dapur menyiapkan makan siang untuk kami sudah lama aku tidak memakan masakan tante giselle

"Tan kenapa sih waktu di sana susah banget di hubungi ?"
Tanya ku tiba-tiba

Tante giselle yang tadi nya sedang memotong bawang bombay tertahan

"Tante udah bilang kan ? Kalau tante sibuk banget "

"Tapi tan masa gak sempat buat hubungin aku ?"

Tante giselle menghela nafasnya

"Fell tante udah bilang dan gak usah di bahas lagi yang penting sekarang tante sudah pulang ada di depan kamu "
Jawab tante giselle menekan

"A-a maaf tan kalau tante gak nyaman aku cuma penasaran aja "

Semenjak pulang memang tante giselle berubah dia sedikit pendiam dan sedikit cuek setelah beberapa hari tante giselle balik ke Indonesia ini waktu pertama aku bisa ngobrol bareng tante giselle .

Aku pengen menanyakan apa saja yang di lakukannya di sana karena tante giselle tidak menjelaskan secara detail toh katanya grandma pulih dengan cepat tapi apa yang membuat nya lama tinggal di sana tante giselle seperti menutupi sesuatu dari ku .

Selesai makan siang aku mencuci segala peralatan masak dan piring bekas aku dam tante giselle makan setelah makan siang tante giselle pamit untuk masuk kekamarnya katanya dia lelah .

Kini aku berada di depan pintu rumah arsen aku memencet bel ah aku terlalu bosan di rumah jadinya aku memutuskan untuk pergi kerumah arsen .

"Loh fell "

Kata arsen ketika dia membuka pintu

Aku mengerutkan kening

"Kamu sakit ?"

"Enggak "

"Tapi kamu pucat banget "

"Masuk dulu ayo fell "

Aku duduk di sofa dan arsen duduk di sebelah ku .

"Nih"
Aku memberi sekotak brownies yang aku buat tadi pagi .

"Brownies ?"

"Hm kamu menykuainya "

Lalu arsen terkekeh

Aku menatap arsen dia terlihat sangat tidak sehat kulitnya yang pucat wajahnya sedikit memerah .

"Hangat kamu sakit "

Aku tiba-tiba menempelkan tangan ku di keningnya mendapatkan perlakuan seperti itu arsen terkejut .

Arsen menurunkan tangan ku di keningnya

Memories Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang