TUJUHBELAS: Between Breaths

9 1 0
                                    

Haii
Terimakasih banyak yang sudah baca dan vote walaupun belum banyak . Aku harap kalian yang baca dan suka kasih vote dan comment hargai aku yang nulis ini Makasih 💛

Maafkan aku kalau masih banyak kurang . Dan terlalu banyak typo .

[Felline Hara Caxton]

Seharian ini aku menunggu kedatangan arsen tapi dia tak kunjung datang ini sudah sore hari yang ku lakukan hanya makan, minum obat dan berbicara kepada jonathan dia tidak masuk sekolah karena ingin menemani ku padahal aku sudah memaksanya utnuk masuk sekolah tapi dia tidak mau .

Sekarang jonathan tidak ada karena dia pulang mengambil pakaian . Ketika tahu jonathan memukuli arsen aku semoat khawatir dengan keadannya karena jontahan sangat jago berkelahi aku ingat dulu ketika aku di amsterdam waktu itu aku sedang keluar jalan sendirian karena aku marah dengan ayah dan ibu dan di jalanan aku di ganggu oleh beberapa laki-laki di jalan dan kebetulan jonathan lewat dengan sepedanya dia langsung memukuli laki-laki yang menganggu ku dia cukup gentle .

Aku bisa membayangkan wajah arsen pasti penuh luka bukannya arsen tidak bisa berkelahi dia bisa sangat tapi jonathan jauh lebih kuat dan badan jonathan memang lebih besar di banding arsen .

Kenapa aku jadi membandingkan mereka ?

Aku menepuk jidat ku .

Aku mengambil ponsel ku mengecek siapa tahu arsen menghubungi ku tapi tidak ada seharian ini aku juga tidak lepas mengecek ponsel tapi sama tidak ada apa-apa bahkan tasya saja tidak membalas pesan ku . Alexa saja yang menghubungi ku katanya dia akan menjenguk tapi tidak tahu kapan .

Jika seperti ini aku sangat bosan apalagi seharian di atas brankar tidak melakukan apa-apa aku pun turun dari brankar dan membawa  infus ku . Aku berjalan kearah jendela besar senja sudah datang di atas sini aku bisa melihat kendaraan yang berlalu lalang senja kali ini entah kenapa tampak lebih indah . Aku memandang langit aku jadi teringat ketika arsen membawaku ke bukit menghabiskan sore hari bersamanya .

Tanpa sadar air mata ku menetes aku merindukannya aku tidak mengerti dengan keadannya dia juga tidak mau memberikan jawaban .

"Fell ?"

Aku menoleh dan mendapati jonathan

Dia mendekat kearah ku menghapus jejak air mata ku .

"Aku merindukannya ."

"Aku mau menemuinya "
Kataku

Jonathan menatap ku .

Lalu dia menarik tangan ku kearah brankar tanpa mengatakan apapun

Aku duduk di atas brankar dan dia duduk di sisi ku . Dia merapikan rambut ku . Jonathan hanya diam tidak mengatakan apapun .

"Jo "

"Putuskan hubungan mu dengannya "
Katanya .

"Enggak "

"Fell "

"Aku gak mau jo ! "

"Kamu tersiksa bahkan sampai harus di rawat ! "

"I can't ! "

"You can fell ! "
Jonathan menaikan intonasi suaranya

Memories Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang