LIMA : Galeri

21 4 0
                                    

Selamat membaca ❤️

Leave your comment and Vote this story ayeay ! 😜

Ini tahun 2020 yaa ...

Biar kalian ngerti bacanya

[Felline Hara Caxton]

Setelah meninggalkan kesedihan aku harus bangkit aku tahu itu, tinggalkan .
Seperti sekarang aku berada di galeri seni untuk menentukan letak-letak karya ku tentunya di bantu dengan beberapa tim dari kantor daniel .

Dan para sponsor juga akan hadir . Yah aku terpaksa harus melihat nya lagi tapi aku berada di sebelah daniel rasanya jika aku berada di sebelah daniel akan aman .

Margaret berkeliling galeri seni melihat-lihat .

"Bagaimana ? " Tanya daniel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana ? "
Tanya daniel .

"Sesuai sama apa yang aku pikirkan "
Ucap ku .

"Setelah ini selesai kan ? "
Tanya ku .

Daniel melihat sekeliling lalu .

"Iya mereka juga sudah selesai menatanya "

"Setelah ini kau akan kemana ? "
Tanya daniel .

"Hm.. mungkin aku akan pergi makan malam "

Aku lupa memberitahu sekarang sudah pukul enam sore kami menata dari jam lima sore .

"Baiklah kita akan makan malam "

"Kau tidak akan makan malam dengan tim ? "
Tanya ku .

"Tidak, aku lebih memilih makan bersama mu "
Kata daniel sambil memberikan senyuman termanisnya .

Aku tertawa lalu memukul pundaknya pelan .

Tanpa sadar ada mata yang memperhatikan . Dari kejauhan .

Lalu kami semua berkumpul membicarakan kalau hari ini pekerjaan sudah mulai usai dan para tim akan pulang .

Tanpa sengaja aku melihat kearahnya yang terlihat tenang seperti tidak ada beban .

Margaret pamit untuk pulang tersisa aku, daniel dan arsen . Iya dia arsen .

Kami tertinggal karena daniel mau berbicara dengan arsen .

"Sudah lama tidak berjumpa, dan kita belum sempat ngobrol kan ? "
Daniel membuka suara.

Memories Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang