Garis Takdir | Tiga belas

43 6 4
                                    

Sesampainya di restaurant, mereka semua pun langsung duduk dan memesan makanan, mereka bercanda tawa bersama.

"Ayah kamu gimana kabarnya van?" Tanya Axeno.

"Baik om, waktu itu juga ayah nanyain om, tapi Devan bilang kalo om sama tante lagi di luar negri" ucap Devan.

"Oh iya om, tante" ucap Devan

"Iya kenapa sayang?" Tanya Clarine.

"Devan nanti malem ajak Abrina keluar gapapa?" Tanya Devan dengan luamayan takut. 

"Kemana nak?" Tanya Axeno

"Cuman mau ngajak Abrina refresh kok om, bentar lagi kan mau ujian hehe" ucap Devan

"Yauda gapapa, tapi jangan sampai malem banget ya pulangnya" ucap Clarine lalu di angguki oleh Devan

.....

Abrina dan semuanyapun sudah sampai di rumah, mereka berkumpul dan bercanda tawa untuk melepas kerinduan mereka sampai akhirnya mata hari pun sudah terbenam.

Tok... Tok... Tok...

"Siapa dek?" Tanya Arga, dan Abrina pun langsung membukakan pintu.

"Lah devan, ebuset gua belom ganti baju" ucap Abrina yang diujung pintu.
"Gapapa, lo pake baju ini ya, dari bunda gue" Abrunapun mengangguk dan menyuruh Devan untuk masuk dan berbincang dulu bersama keluarga Abrina sementara Abrina mengganti bajunya.








Di kamar Abrina pun langsung melihat pakaian yang di berikan oleh Vandra alias ibu Devan.

"Long dress?" Gumam Abrina, tapi tak terlalu berpikir panjang Abrinapun segera mengganti bajunya dan sedikit mempoles mukanya dengan makeup dan membiarkan rambut gelombang indahnya itu tergerai bebas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Long dress?" Gumam Abrina, tapi tak terlalu berpikir panjang Abrinapun segera mengganti bajunya dan sedikit mempoles mukanya dengan makeup dan membiarkan rambut gelombang indahnya itu tergerai bebas.

Abrina pun langsung turun dan menemui Devan, tetapi tak di sangka, semua mata memandang Abrina dari atas sampai bawah, tak terkecuali Devan.

"Ma, ini adek aku?" Tanya Arga

"Iya sayang, ini anak perempuan aku?" Saut Axeno yang mensetujui perkataan Arga.

"Ish kalian kenapa si, ya ini aku. Siapa lagi coba" dumel Abrina dengan kesal dan itupun mendapatkan tawa dari keluarganya maupun Devan.

"Malah ketawa" ucap Abrina.

"Abisnya cantik bener, kaya bukan ade yang biasanya yang kalo make baju ga se feminim ini" ucap Arga dan di setujui semuanya.

"Yaudah, ma pa bang ade sama Devan pergi dulu" ucap Abrina lalu menyalimi semuanya, devan pun juga langsung menyalimi Axeno dan Clarine.

Dan mereka berdua pun berangkat ke tempat tujuan Devan.

"Ini mo kemana van?" Tanya Abrina, sementara Devan menahan detak jantungnya yang tak karuan.

"Ehmm, nanti liat aja, pasti lo seneng" ucap Devan lalu di angguki oleh Abrina.










Garis TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang