Brilian dan Aruna menaiki kapal barang untuk menuju sebuah pelabuhan di luar kaabupaten yang akan menempuh kira-kira 2 jam perjalanan. Seperti biasa mendapat izin dari Mak Ijah adalah hal tersulit yang harus dilalui mereka. Namun, akhirnya mereka dibolehkan karena Brilian yang smart itu meyakinkan bahwa sebelum Salat Isya mereka sudah pulang dan akan menjaga Aruna dengan baik.
Dalam perjalanan Aruna dimake-up agar penyamaran mereka tidak diketahui siapapun. Mereka akan menyamar menjadi OB dan OG di gedung itu. Memang antara Emak dan anak pasti banyak samanya. Aruna begitu menguji kesabaran Brilian dengan rempongnya dia ketika ditangani untuk bermake-up, yang katanya nggak usah pake bedak, lipstik, blush on tipis, lalu mau diapakan dia? Huft untung saja gadis itu tidak sedang berada dalam mode lolanya.
Dua jam mereka habiskan hanya untuk berdebat dan berkali-kali ditegur oleh penumpang lain. Alhasil Aruna berdandan sendiri selepas turun dari kapal. Ya walaupun tidak terlalu rapi, tapi setidaknya itu bisa digunakan untuk menyamar.
Pipi kanan Aruna diberi tompel dan Brilian menggunakan kumis palsu.
***
Gedung berukuran sedang, memiliki dua lantai dan tulisan EXP di atas gedung. Aruna dan Brilian memasuki ruang ganti tanpa dicurigai kemudian memakai seragam OB dan OG. Dengan mudah mereka pura-pura membawa sapu dan alat pel sambil mengintai.
"Li kamu yakin kita bisa tau siapa itu Lili?" tanya Aruna ragu.
"Nggak usah khawatir pasti bisa kok," jawab Brilian meyakinkan.
Entah dari mana asal datangnya Angin, seseorang bertubuh gendut dan berkumis tebal menghampiri mereka berdua.
"Hey kalian! Kenapa ada di sini?!" tanyanya dengan suara menggelegar.
Aruna menelan ludah dan menghela nafas, ia tidak boleh terlihat tegang dari sisi manapun agar rencana mereka berhasil.
"Cepat kalian beresin ruang rapat! CEO kita akan mengadakan rapat kecil bersama Liliany!" perintah orang gendut itu.
"Baik Pak," jawab Brilian dan Aruna dengan semangat.
Namun, Brilian dan Aruna tidak tahu di mana letak ruang rapat, jadi mereka bergegas menghentikan orang gendut itu.
"Pak ruang rapat di mana ya?" tanya mereka kompak.
"Wadaw, kompak banget. Pasti anak baru ya? Ayo ikut saya," ajak orang itu.
Kedua remaja tentu hanya tertawa garing mendengar pernyataan bahwa mereka kompak, untung saja mereka tidak dijodoh-jodohkan.
"Ini ruangannya, nanti habis ini kalian bersihin sekitar sini aja ya," perintah orang gendut setelah sampai di lantai dua menggunakan tangga manual.
"Baik Pak," jawab mereka sambil masuk.
Ruangan sedang itu hanya berisi meja panjang dengan enam kursi tertata rapi, dua buah lemari, sebuah kipas angin dan jendela. Tidak ada yang istimewa dari bangunan itu, mungkin karena perusahaan ini belum terkenal dan dana belum banyak.
Aruna menyapu lantai sedangkan Brilian membersihkan debu di dinding maupun jendela dan lemari.
"Li, kira-kira Lili beneran Sisil bukan ya?" tanya Aruna.
"Makanya sekarang kita di sini aja, katanya kan dia mau ke sini buat rapat," jawab Brilian.
Tak lama kemudian, gagang pintu berderit dan terbuka. Tampaklah Lili yang terlihat jauh berbeda dari kemarin di acara reality show bersama managernya. Mereka tidak bermake-up dan berkerudung sehingga Brilian dan Aruna dapat dengan jelas mengerti siapa sosok Lili sebenarnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/212511660-288-k145269.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Seindah Pulau Origa [Selesai]
Teen FictionCerita ini hanya fiksi belaka, bila ada kesamaan tokoh atau tempat itu hanya sebuah kebetulan *** Tentang sebuah hubungan antara kedua insan yang memiliki keadaan berbanding terbalik. Aruna, gadis pincang dengan keadaan tak memiliki banyak harta, ta...