Masa SMA adalah masa terindah dalam bersekolah, itu adalah ungkapan sebagian besar remaja. Namun, sepertinya hal itu belum Aruna rasakan selama sebulan berada di SMA Adhi Jaya.
Ia hanya memiliki satu teman baik di kelasnya, yaitu Sisil teman sebangkunya yang memiliki kemampuan kidal dalam menulis. Ia adalah gadis ramah dan tak pandang apapun dalam bergaul. Bahkan ketika teman sekelas menjauhi Aruna, ia menjadi satu-satunya siswa yang begitu tulus bergaul dengan gadis pincang itu.
Aruna dan Sisil memiliki kemampuan akademik yang berbeda. Sisil berkompeten di bidang eksak dan bahasa lokal, sedangkan Aruna di bidang bahasa asing, PAI dan Biologi. Ia juga sudah mulai menggunakan jilbab instan hanya untuk sekolah.
Aruna bahkan sudah tahu apa arti dari perkataan Brilian dua tahun lalu, karena ia mengamati beberapa kata yang mirip.
"I man, I'm will be your husband."
Artinya "Aku lelaki, aku akan menjadi suamimu."
Ia terkejut saat tahu makna itu, ternyata sobatnya sempat menyukainya. Namun, ia tak pernah ingin Brilian mengungkapkan kata itu lagi, karena ia pun mengerti siapa dia dan siapa sobatnya itu.
***
Pagi hari Aruna dan Brilian berangkat ke sekolah bersama. Mereka berjalan sekitar sekilo dari rumahnya kemudian bersama menunggu jemputan mobil sekolah dengan beberapa siswa SMA Adhi Jaya lainnya. Empat mobil akan menyebar ke empat titik yang telah ditentukan di sepanjang pulau.
Mereka berdua selalu jadi lirikan dari berbagai penjuru, tetapi mereka tetap saja bersikap seperti biasa, mengobrol bahkan tertawa.
"Li, kamu nggak risih gitu jalan sama aku? Banyak yang nglirik lho?" tanya Aruna saat telah sampai di halaman sekolah.
"Ya kan mereka masih punya mata," canda Brilian.
"Ih aku tau, tapi kamu nggak malu bergaul sama gadis pin...."
"Husst, Aruna kita kenal lebih dulu dari mereka kenal aku. Selama ini baru kali ini kamu tanya hal itu, ada yang ganggu kamu?" srobot Brilian.
"Nggak papa sih, aku masuk dulu ya," pamit Aruna saat sampai di kelas.
Setibanya di kelas, kursinya sudah diduduki oleh kakak kelasnya, ia juga tidak tahu siapa dirinya. Mengetahui kedatatangan Aruna, kakak kelas itu bangkit.
Aruna ditarik jauh dari kelas hingga ke lorong wc, rupanya kakak kelasnya tidak sendiri. Ia bersama dua teman sekelasnya dan satu teman kelas Aruna.
"Heh Bocah Cacat bisa tau diri nggak sih?! Lo tuh cuma gadis yang jauh baaanggget dari kata sempurna, beraninya ya lo deket sama pacar gue Brilian. Dia tuh anak bupati dan ustadzah kondang, keluarganya tersohor bahkan sampai negeri seberang, gagah, super handsome, lo itu apa hah?! Anak presiden? Gubernur? Kepala desa aja gue ragu!!! Ngaca woy!!" labraknya.
"Iya tuh centil banget jadi anak," dukung satu temannya.
"Maaf Kak, tapi kita cuma teman kok, nggak lebih," bantah Aruna.
"Gue nggak peduli, satu hal yang gue pengin lo lakuin, JAUHIN BRILI SEKARANG JUGA! Atau kalo nggak, DIRI LO YANG JADI TARUHANNYA! PAHAM?!" Ancam kakak kelasnya.
"Bri ... li?" Aruna kikuk mengucapkan itu.
"Emang lo manggil Brilian siapa?" tanya teman kakak kelasnya yang belum angkat bicara.
"Itu nggak pentinglah, pokoknya jauhin Brilian sekarang juga gimanapun caranya, karena gue nggak mau ada desas-desus miring tentang Brilian, oh ya salam kenal Anit," ucapnya sambil berlalu dan menendang kaki Aruna hingga terjatuh.
![](https://img.wattpad.com/cover/212511660-288-k145269.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Seindah Pulau Origa [Selesai]
Fiksi RemajaCerita ini hanya fiksi belaka, bila ada kesamaan tokoh atau tempat itu hanya sebuah kebetulan *** Tentang sebuah hubungan antara kedua insan yang memiliki keadaan berbanding terbalik. Aruna, gadis pincang dengan keadaan tak memiliki banyak harta, ta...