Ia melangkah ke pintu kemudian membukanya. Ia berasa campur aduk ketika melihat tamunya. Mukanya merah, tapi pandangannya lembut.
"Ngapain kalian ke sini?! Udah berani ya munculin muka di depan saya!" bentaknya dengan berkaca-kaca.
"Drama banget sih Mak!" balas si tamu langsung memeluk sejenak kemudian masuk ke rumah tanpa persetujuan tuan rumah.
Dua wanita dan satu lelaki yang rupanya anak dari Mak Ijah itu duduk seenaknya di kursi tamu. Mereka meletakkan tas mereka di sisinya masing-masing.
"Kalian kenapa tujuh tahun lebih nggak pulang hah?!" tanya Mak Ijah masih berapi-api walau dengan para anaknya.
"Kita cari kerja Mak," jawab si lelaki sambil mengacak rambutnya malas.
"Masa cari kerja sampai tujuh tahun," kesal Mak Ijah sambil meninggalkan anaknya ke dapur.
***
Keesokan harinya salah satu anak Mak Ijah bernama Vanissa bangun paling pagi. Saat ia akan ke sumur, seseorang mengetuk pintu.
"Ya sebentar," pinta Vanissa.
Ia membuka pintu dan terkejut melihat Brilian yang ternyata sudah di depan.
"Brili ya? Putera Bu Miftah kan?" Vanissa memastikan.
"Iya, Aruna udah pulang belum?" tanya Brilian.
"Dia nggak ada di rumah, ngapain cariin gadis pincang itu?" kesal Vanissa.
Brilian mengernyitkan dahi, sebenarnya siapa orang di depannya itu? Kenapa ia berkata bahwa Aruna pincang? Bukankah sudah setahun lebih dia operasi? Namun, akhirnya ia berpamitan.
"Ooh, ya udah makasih. Permisi," pamitnya.
Vanissa langsung menutup pintu kemudian menghampiri Mak Ijah.
"Mak, kok Brilian ke sini nanyain bocah pincang itu?" tanyanya.
"Aruna maksud kamu? Brilian itu tunangannya Aruna," jawab Mak Ijah.
Vanissa tergelak mendengar itu, ia tak habis pikir. Apa emaknya se-stress itu ditinggal tujuh tahun olehnya?
"Yang bener aja haha, masa putera ustadzah kondang mau sama gadis pincang kayak Aruna, tapi by the way aku belum lihat dia dari kemarin ya? Tumben jam segini belum ke sini," hinanya keheranan.
"Nggak percaya ya udah, Aruna udah lama operasi, dia pakai uang sendiri buat pengobatannya. Nggak pernah lihat berita ya? Aruna udah jadi atlet internasional, sekarang dia kuliah di univ sana pusat kota jurusan kedokteran, keren kan," urai Mak Ijah.
"Emak banyak khayal deh, jangan mentang-mentang Aruna anak kesayangan terus Emak bisa bilang seenaknya tentang dia," kesal Vanissa lagi.
"Kenapa Emak lebih sayang Aruna dibanding kalian? Karena dia anak paling berbakti, mau menghargai Emak selayaknya seorang ibu, nggak pernah sekali pun menghardik Emak semarah apapun dia, dan dia itu pekerja keras juga mandiri. Udah jelas kan?" terang Mak Ijah.
Vanissa tak terlalu menghiraukan ucapan Mak Ijah, ia malah berlanjut untuk kembali tidur, padahal tadinya ia akan mencuci muka.
Sore hari, Vanissa ingin berjalan-jalan mengelilingi desa karena ia kesal di rumah merasa selalu disalahkan oleh Mak Ijah. Di tengah jalan ia menendang batu, tetapi sendalnya pun ikut terlempar.
BAAK
"Aduh," rintih orang yang terkena sasarannya.
Vanissa menutup mulut, ia lalu menghampiri orang itu dan meminta maaf padanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/212511660-288-k145269.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Seindah Pulau Origa [Selesai]
Teen FictionCerita ini hanya fiksi belaka, bila ada kesamaan tokoh atau tempat itu hanya sebuah kebetulan *** Tentang sebuah hubungan antara kedua insan yang memiliki keadaan berbanding terbalik. Aruna, gadis pincang dengan keadaan tak memiliki banyak harta, ta...