1o

1.9K 299 5
                                    

Kalian mau tau sesuatu?

Besok adalah hari kelulusanku. Aku akan wisuda besok.

Jadi, hari ini Mama menjemputku ke rumah untuk mengambil baju pesanan untuk besok. Berhubung Yeosang masih bekerja, jadi Mama yang berinisiatif membawaku ke butik langganan.

"Mama gak nyangka kalau bakal terlihat bagus di kamu, Jane." puji Mama pas melihatku dengan gaun berwarna biru ini. Bagian depan di atas lutut dan bagian belakangnya sedikit memanjang ke bawah.

 Bagian depan di atas lutut dan bagian belakangnya sedikit memanjang ke bawah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau dipadukan dengan toga nanti juga tetap keliatan sepertinya.

By the way, aku memesan dua gaun waktu itu. Kata Mama, setelah wisuda di kampus akan ada acara lagi yang hanya dihadiri oleh keluargaku dan keluarga Yeosang.

Ah, aku belum mengabari Yeosang kalau kelulusanku itu besok. Takutnya, sih dia bekerja besok karena masih hari kerja. Kenapa pula kelulusanku bukan weekend.

"Sudah bilang Yeosang?" tanya Mama.

Aku menggeleng sebagai jawaban, "Ibu dan Ayah dateng gak?"

"Hm, mereka ada urusan ke luar kota. Makanya mereka sedih dari jauh-jauh hari dan cuma bisa ngadain makan malam besok."

Berarti hanya Mama dan Papa ku yang datang, ya?

Gak apa-apa.

Biasanya aku juga tanpa Yeosang, kok.

Harusnya gak masalah.











Aku bangkit begitu mendengar suara mobil terparkir dan langsung membukakan pintu untuk Yeosang.

Entah mengapa pernikahanku malah seperti ini. Yeosang ke luar dari mobilnya dan menghampiriku. Terkadang kalau menurutku air muka nya menunjukkan ia sedang berada dalam mood baik, ia akan secara random mencium keningku.

Dan barusan ia mencium keningku. Aku tersenyum.

Yeosang segera masuk ke kamarnya yang kuyakini sedang ganti baju. Sedangkan aku menunggunya di meja makan untuk makan malam.

Tak lama ia ke luar dari kamarnya dan segera ke meja makan dan duduk di hadapanku. Seperti biasa ku ambilkan makanan untuknya dan makan malam pun berlangsung seperti biasa— canggung, diam, dan Yeosang dengan iPad nya.

Aku harus mengabarinya kalau besok aku wisuda. Aku sangat ingin dia datang. Aku mau dia datang dan semua orang melihatnya. Namun aku sadar juga bahwa posisinya sangat menyibukkan dan kemungkinan kecil ia bisa datang.

"Um... Yeosang," mulaiku.

Dia hanya mendongakkan kepalanya dengan mata yang masih tertuju kepada iPadnya. Ayolah istrimu sedang berbicara!

"Besok aku wisuda." ujarku. "Aku ingin kau datang, tapi kalau kamu sibuk besok gak usah datang juga gak apa-apa, sih. Lagipula malamnya, kan kau dan aku ada acara." lanjutku. Bohong sekali kalau aku gak kenapa-napa jika Yeosang gak datang besok.

"Selamat, ya."

Just like that?

Di saat Yeosang kembali sibuk dengan iPadnya, aku mencibir. Setidaknya bilang, lah bahwa kau akan usahakan datang atau setidaknya kalau gak bisa datang bilang!

"Jam berapa?" tanyanya.

"Jam 10 pagi."

"Besok aku ada rapat. Kuusahakan datang."

Aku tau, kok kalau rapat perusahaan di tempatnya itu selalu mulai jam 9. Gak memungkinkan memang kalau dia akan datang. Ya sudahlah. Apa lagi yang kau harapkan, Jane?

"Okey."





















Scroll lagi aku double up soalnya!

✔️[3] 𝗔 𝗦𝘁𝗼𝗿𝘆 𝗔𝗯𝗼𝘂𝘁 𝗠𝘆 𝗛𝘂𝘀𝗯𝗮𝗻𝗱 : 𝙆𝙖𝙣𝙜 𝙔𝙚𝙤𝙨𝙖𝙣𝙜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang