Saat pintu terbuka, aku langsung menghambur ke dalam pelukan Yeosang. "Yeo!!! Akhirnya kamu pulang!!"
"Hei, apa ini? Kau sangat merindukanku, ya?"
"Hish, bisa-bisanya kau kepedean! Aku sangat takut!" ujarku sambil melepas pelukan itu.
Yeosang mengerutkan keningnya tanda bingung. "Ada apa? Kau melihat hantu?"
"BUKAN! Jangan sampai!" ujarku.
"Lalu apa? Jangan cerita setengah-setengah, Sayang."
Kemudian, aku malah menangis.
"Lho, kok malah menangis!? Jane, cepat cerita ada apa? Aku jadi panik tau!"
"Yeo..."
"Kenapaa?"
"Tadi aku bertemu Daniel."
Rahangnya mengeras dan aku tau emosinya akan meledak.
"Kok bisa? Bagaimana ceritanya?"
"Maaf. Yeo... tadi aku pergi ke luar sebentar untuk membeli beberapa keperluan dapur dan saat aku sudah sampai depan rumah, seseorang memanggilku dan itu Daniel! Ia mengaku menemukan dompetku yang jatuh di jalan dan mengikutiku sampai rumah."
"Aku sudah bilang, kan jangan pergi sendirian? Ayo, lah kalau begini caranya aku jadi tidak tenang."
Tangisku semakin jadi, "Maaf."
Yeosang menarikku ke dalam pelukannya. "Tapi kau tidak apa-apa, kan?" Aku mengangguk. "Syukurlah. Sekarang, dengarkan aku sekali lagi,"
"Iya.." Ia melepas pelukannya dan memegang kedua bahuku.
"Jangan pergi ke luar. Aku akan memanggil Bibi itu kembali untuk menemanimu, oke? Salah satu alasan aku menyewa asisten rumah tangga, ya karena itu. Berjaga-jaga jika sesuatu mengusikmu. Tapi kau malah memintaku untuk memberhentikan dia."
"Ya sudah aku akan menurutimu kali ini." ujarku.
"That's my girl."
Aku tersenyum.
"Omong-omong... bagaimana bayi kita?"
"Dia mau es krim dan bronis."
Aku terbangun tengah malam. Aku juga gak tau apa yang membuatku terbangun, tapi... Yeosang gak ada di sampingku.
Aku melirik ke jam dinding. Jam 1 pagi. Kemana Yeosang?
Kemudian aku bangkit dari tidurku dan keluar kamar untuk minum air. Namun, baru saja aku ingin memegang gagang pintu, aku mendengar suara dari luar kamar ini.
Suara Yeosang.
Belum tidur?
Oke, aku memutuskan untuk menguping.
"Aku sangat khawatir, Yah. Bisakah kau mengirim orang untuk mencarinya? Kau tau dia sangat berbahaya setelah pulang dari Jepang waktu itu."
"Aku ingat itu, Yah. Aku hampir mati dan Ayah juga hampir terluka. Aku takut Jane akan... aku gak tau. Aku gak sanggup membayangkannya."
Ada apa ini? Dia menyebutku dalam telepon? Apa dia sedang menelepon Ayah?
"Ah, syukurlah. Baik, Yah. Aku akan menjaganya sebisa mungkin. Terimakasih."
Menjagaku, ya... memang se-berbahaya itu, kah Daniel? Aku barusan menyimpulkan kalau Yeosang meminta Ayah mengirim orang untuk mencari keberadaan Daniel yang sepertinya untuk menjauhiku dari tangan lelaki itu. Begitu?
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️[3] 𝗔 𝗦𝘁𝗼𝗿𝘆 𝗔𝗯𝗼𝘂𝘁 𝗠𝘆 𝗛𝘂𝘀𝗯𝗮𝗻𝗱 : 𝙆𝙖𝙣𝙜 𝙔𝙚𝙤𝙨𝙖𝙣𝙜
FanficDingin banget, sih! ⚠️ TW // Slightly NSFW, Mature, Violence, Kiss, Harsh Words