Mataku terbuka begitu alam membangunkanku dari tidur. Aku mengulat sedikit dan berhenti di hadapan Yeosang yang masih tidur dengan rambutnya yang sedikit keriting.
Harusnya aku ke dapur dan memasak, tapi aku ingin memandangi wajahnya dulu sebentar. Kurapihkan rambutnya yang sedikit menutupi matanya. Rambutnya terlalu tebal, sebaiknya aku suruh dia untuk memotongnya. Masa CEO tampilannya acak-acakan?
Akhirnya aku bangkit dari posisiku secara perlahan agar Yeosang gak terbangun. Ketika aku berhasil melalui rintangan agar gak membangunkannya, aku berjalan ke dapur.
Ah, rupanya bagian bawahku masih sakit. Padahal sudah dua hari yang lalu. Apa karena ia yang terlalu keras atau ini kali pertamaku?
Aku langsung memasak sarapan seperti biasa. Huft, biasanya habis memasak aku akan langsung mandi dan berangkat kuliah. Tapi aku hanya stay di rumah
Kalian tau? Aku sangat ingin bekerja. Bekerja sebagai arsitektur tentunya. Aku ingin bergabung dengan HONG Corps. seperti yang kuidam-idamkan sejak lama. Bekerja di sana sangat seru. Aku sudah pernah melihatnya karena aku pernah ke sana sekali sebab penasaran.
Namun, aku gak boleh bekerja katanya. Kata Yeosang dan Ibu nya. Padahal Mama ku bilang aku harus bekerja juga untuk keperluanku, tapi Yeosang bilang gak perlu karena aku tanggungjawab Yeosang sekarang, jadi keperluanku bisa dipenuhi Yeosang.
Iya, termasuk makeup ku. Beruntungnya, aku gak begitu sering memakai make up jadi jarang terpakai dan masih utuh beberapa.
"Good morning." Aku sedikit terkejut begitu merasakan ada tangan yang melingkar di perutku dan ciuman di pundakku. Yeosang rupanya.
"Pagi juga." sahutku.
Huft, seharusnya dia sudah duduk di meja makan, tapi ia masih menempel padaku. "Kepalamu berat. Duduk lah,"
"Galak, ya."
"Kalau gak aku gituin bisa pegal leherku!" seruku.
Yeosang malah tertawa, "Ternyata masih galak saja. Gak apa-apa, aku suka gadis yang galak."
"Apa, sih."
Hp ku berbunyi tiba-tiba. Membuat kegiatanku yang lagi mem-vacuum ruang tamu terhenti sejenak. Aku duduk di sofa dan langsung melihat notifikasi.
Eh? Sebuah e-mail? Jarang sekali.
Simple Invitation
TINY UNIVERSITYWe would like to invite you to prom party! Join us on Saturday night at 7pm on our campus hall!
Don't forget to come!
Wah, mereka akan mengadakan prom? Kupikir gak perlu. Hm, aku tentu saja datang!
Hari Sabtu berarti itu besok. Tumben sekali mereka h-1, biasanya dari jauh-jauh hari. Gak apa, lah. Peduli sekali aku?
Aku kembali bergegas melanjutkan pekerjaanku. Aku mau mencari gaun yang pas untuk besok, hihi. Karena mencarinya gak 10 menit, aku perlu dua jam penuh karena akan ku sesuaikan juga dengan make up ku. Oh, gak lupa dengan jas untuk Yeosang. Pasti akan kucarikan.
Seusai aku beres-beres rumah aku langsung bergegas ke kamarku yang dulu. Aku memang sudah tidur dengan Yeosang, tapi barang-barangku di sana. Kata Yeosang, lain kali saja kalau mau dipindahkan.
Dengan terburu-buru aku membongkar lemari ku. Ternyata aku punya banyak gaun. Berbagai warna. Seingatku Mama pernah bilang bahwa aku harus punya gaun yang banyak karena aku perlu nanti. Saat kutanya kenapa itu karena keluargaku akan sering memiliki acara formal jadi aku perlu punya banyak.
"Aku gak mau memakai warna emas karena nanti menjadi pusat perhatian," gumamku ketika tanganku menyentuh sebuah gaun sleeveless berwarna emas yang panjangnya selutut dengan bahan satin. Kau tau? Itu lebih mirip lingerie.
Kalau mau dipakai mending di hadapan Yeosang.
Kemudian tanganku kembali membongkar. Pandanganku terhenti di gaun merah dengan model backless. Aku pernah memakai ini saat prom SMA dan pulangnya aku kena omel Papa karena ini terlalu terbuka. Baik, jangan yang itu. Kuyakin Yeosang juga akan mengomel.
Ketika aku iseng melihat jam ternyata sudah 30 menit aku masih sibuk dengan gaun. Wow. Akhirnya aku memilih gaun berwarna navy blue. Yang satu ini memang kesukaanku. Pun modelnya fit to me well.
"Yang ini?" tanyaku sambil memandangi gaun off-shoulder itu. Kemudian aku mencocokkannya di depan kaca besar, "Hm, terakhir kupakai kapan, ya?"
Aku kembali memutar memoriku. Ah! Gaun ini pernah kupakai sekali untuk menghadiri acara kelulusan kakakku dulu! Wow, jadi gaun ini sudah sangat lama belum kupakai lagi? Seingatku juga aku baru memakainya sekali. Ini gaun yang indah pemberian kakakku. Mungkin aku gak memakainya karena takut mengingatnya.
Gak apa sekarang. Aku sudah memiliki Yeosang jadi aku punya seseorang yang bisa kupeluk ketika aku sedih.
"Oke! Aku akan pakai yang ini." ujarku yang kemudian menaruh gaun itu di gantungan pintu lemari. Biar gak perlu susah-susah mencari lagi.
Sekarang aku berlalu ke kamarku dan Yeosang. Aku akan mencari jas yang pas untuknya.
scroll up karena aku dobel up !!
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️[3] 𝗔 𝗦𝘁𝗼𝗿𝘆 𝗔𝗯𝗼𝘂𝘁 𝗠𝘆 𝗛𝘂𝘀𝗯𝗮𝗻𝗱 : 𝙆𝙖𝙣𝙜 𝙔𝙚𝙤𝙨𝙖𝙣𝙜
FanfictionDingin banget, sih! ⚠️ TW // Slightly NSFW, Mature, Violence, Kiss, Harsh Words