Vote and comment 🌟
____________________________________
Awalnya memang sebuah perkenalan, namun siapa yang tahu apa yang terjadi kemudian.
~Moonbow~
____________________________________
.
.
.
.
.
Gerbang SMA GARUDA terbuka lebar pagi ini. Salah satu SMA swasta elite itu terlihat sangat ramai dan riuh dengan suara murid dan deru kendaraan bermotor. Tak jarang juga, satpam yang sedang berjaga kewalahan melihat kelakuan para siswa. Ada yang membawa kendaraannya berputar-putar dihalaman sekolah, ada pula yang sedang sibuk bermain lempar-lemparan dengan tas teman sebagai bolanya.
Namun, semua kegiatan itu terhenti saat motor warna hitam dengan gambar singa disisi sampingnya diikuti oleh tiga motor dengan model serupa memasuki gerbang sekolah. Semua mata memandang mereka, seakan tersihir oleh sesuatu. Teriakan mulai terdengar dari para orang yang ada di sana.
"Aaaa, Alex makin ganteng aja!!"
"Gino juga makin tampan deh."
"Woah, otot Vatter kok makin seksi ya!??"
"Leo, mau dong jadi pacar kamu!!"
Sementara orang-orang yang mendapat teriakan tersebut hanya mendengus kecil, seakan sudah terbiasa dengan hal tersebut. Mereka satu persatu turun dari motor masing-masing yang sudah mereka parkir ditempat khusus. Membuka helm fullface yang mereka kenakan. Membuat teriakan makin terdengar memekakkan.
"Lex, fans lo berisik banget sih, sakit nih telinga gue." Leo menggerutu dengan wajah kesalnya. Tentu saja hal itu juga mendapat teriakan dari para pecinta Leo.
"Bilang aja lo iri ogeb!!" Bukan Alex yang membalas, melainkan Gino yang juga menjadi kesal mendengar ocehan Leo.
Alex yang menjadi bahan pembicaraan pun tidak ambil pusing, dia hanya melangkah santai menuju kelasnya diikuti oleh Vatter. Sementara itu dibelakang mereka Gino dan Leo masih saja berdebat tidak jelas. Makin lama, perdebatan mereka diikuti dengan aksi saling pukul. Entah lah Alex tidak ambil pusing akan hal yang sudah biasa terjadi itu.
Baru saja Alex dan temannya menginjakkan kaki mereka di gedung sekolah, suara dentuman membuat mereka segera menoleh. Wajah Alex yang semula biasa saja segera berganti menjadi raut kesal dengan wajah yang menyeramkan. Alex segera berjalan kearah suara dentuman itu berasal dengan sangat tergesa.
Sementara disana, seorang perempuan baru saja turun dari mobil merahnya. Berjalan dengan cepat sambil melihat motor yang sudah terjatuh ke lantai itu. Badannya kemudian berjongkok untuk melihat keadaan mobil merahnya.
"Uhh, untung nggak lecet nih mobil." Suara perempuan itu terdengar sangat senang. Kemudian dia berbalik menatap orang-orang yang mengerubunginya .
"Siapa sih yang punya nih motor!? Nggak tau apa, ini tu tempat parkir mobil kok malah narok motor disini, gila!!" Woah besar sekali nyali perempuan ini, tidak tahukah dia ada seseorang disana yang sudah mengepalkan tangannya geram. Jelas sekali perempuan ini tipe orang yang tidak mau mengakui kesalahannya.
"Gue!!" Suara Alex membuat perhatian orang-orang yang semula menatap perempuan itu mengalihkan pandangannya. Didalam hati mereka sedang membayangkan apa yang akan dilakukan oleh Alex nantinya.
Perempuan tadi melebarkan mata, menatap Alex sebentar lalu kemudian berlari kearah Alex dengan sedikit tergesa. Menghela nafas pelan, kemudian menatap pemuda garang didepannya ini.
"Oh lo yang punya motor ini?" Perempuan itu menunjuk motor yang sekarang sudah kembali berdiri, dibantu oleh teman-teman Alex tentunya.
"Sorry ya, gue nggak sengaja nabrak motor lo. Gue tadi nggak hati-hati saat mau parkir, maklum gue baru bisa nyetir, hehehe." Good job, perempuan ini benar-benar luar biasa kemampuan aktingnya, tadi siapa yang terlihat akan memaki sang pemilik motor? Lalu sekarang siapa juga yang terlihat seperti gadis polos tidak bersalah. Woah patut diacungi jempol.
Sementara itu Alex masih terdiam, memperhatikan sampai mana gadis ini bisa melanjutkan dramanya. Jujur saja, Alex sudah terlalu terbiasa dengan drama murahan seperti ini dengan dia sebagai aktornya. Jadi tidak sulit untuk menerka apa hal yang selanjutnya dilakukan oleh gadis itu.
"Lo maafin gue kan? Nanti gue janji deh akan ganti semua kerusakan pada motor lo itu." Bravo! Alex baru saja memikirkan hal itu yang akan diucapkan oleh gadis melodrama ini.
Sementara Vatter ditempatnya memutar bola mata bosan, baru saja dia akan melangkahkan kaki untuk menjauh dari tempat tersebut langsung dikejutkan oleh aksi Alex.
Ya, Alex baru saja mengeluarkan drama andalannya. Mengecup bibir gadis didepannya yang masih membatu, diikuti oleh suara jeritan dari murid SMA GARUDA. Benar-benar drama yang bagus untuk membuka pagi ini. Berterima kasihlah pada Alex yang sudah melakukan hal itu.
Alex menarik dirinya dari gadis itu, senyuman tipisnya kembali terlihat. Perlahan tangan Alex terangkat untuk mengusap bibir yang tadi dikecupnya. Mendekatkan diri kepada gadis itu, membuat nafas mereka saling bertabrakan karena saking dekatnya.
"Nama gue Alex, dan sekarang hutang lo lunas," bisikkan rendah Alex mampu membuat gadis itu meremang.
Kemudian Alex segera menjauhkan diri dari sana diikuti oleh teman-temannya yang masih bingung. Sekali lagi, Alex yang biasanya jarang tersenyum untuk hari ini sudah dua kali menampilkan senyumnya, ya walau lebih tepatnya disebut smirk, tapi tetap saja sama-sama senyum kan?
Belum terlalu jauh Alex berjalan, suara seseorang kembali membuatnya harus membalikkan badan. Menatap datar kepada gadis yang tadi dia cium.
"Nama gue Sakura!! Ingat baik-baik," gadis yang namanya ternyata adalah Sakura itu tersenyum simpul kearah Alex.
Mata Alex dan Sakura bertemu untuk beberapa saat. Sebelum kemudian Alex juga ikut tersenyum, menganggukkan sedikit kepalanya.
"Okay, gua panggil lo Cherry."
******
Salam dari motornya Alex 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonbow
Teen FictionAlex Marchelo Pradipta Pria dengan sejuta pesona, namun berjuta perangkap. Pria dengan wajah malaikat namun berhati iblis. Sekarang dia terjebak dalam sebuah permainan yang dia ciptakan. Dia akan keluar sebagai pemenang atau pecundang?