Vote and comment 🌟
____________________________________
Jangan salahkan aku
Jika jatuh padamu.~Moonbow~
____________________________________
Saat sampai didalam kamarnya, Sakura segera melempar tubuh ke atas kasur. Menenggelamkan kepalanya diantara bantal. Tangannya memukul kepalanya.
"Astaga!!! Bisa gila gue." Sakura mengacak rambutnya. Melempar bantal dan juga guling.
Sakura terus saja berteriak frustasi saat mengingat apa yang dilakukan Alex tadi. Alex menciumnya. Tepat dibibir. Astaga gila sekali. Dan yang lebih gilanya lagi, Sakura malah menikmati. Kurang ajar memang tubuhnya ini. Otaknya sudah menolak tapi tubuhnya malah ingin.
Sudah dipastikan Sakura tidak akan bisa bertemu dengan Alex lagi. Dimana dia akan menyembunyikan wajahnya nanti. Tenggelamkan saja dia ke rawa-rawa.
Dapat dipastikan nanti Alex akan mengejeknya, tentu saja. Tadi saja Alex tersenyum setelah melakukan aksi bejat yang sayangnya disukai oleh Sakura itu.
"Gue pindah sekolah aja kali ya?" Gumam Sakura. Dia benar-benar malu. Sangat.
Kemudian Sakura berlari menuruni tangga menuju lantai satu.
"Ma... mama!" Teriakan Sakura menggema di rumah besar ini.
"Ma, kok nggak jawab aku sih?" Perkataan pertama Sakura saat menemukan mamanya yang sedang memasak di dapur. Memang sih, keluarga mereka memiliki pembantu tapi untuk urusan masakan tetap mamanya yang melakukan.
"Buat apa kamu teriak-teriak gitu ha? Kuping mama jadi sakit tau!" Omelan Lita tidak didengar oleh Sakura. Biasa, mamanya itu memang sering kali mengomel.
"Ma, aku pindah sekolah aja ya?" Satu kue masuk ke mulut Sakura saat selesai mengatakan hal itu. Mamanya memang hebat dalam hal membuat makanan yang enak.
"Apa? Kan kamu yang minta sekolah disana, sekarang malah ingin pindah, gimana sih?" Lita duduk disamping Sakura. Memperhatikan putrinya yang sedang makan itu.
"Iya sih, tapi ternyata nggak seru. Aku pindah aja ya?" Mata Sakura berbinar, memohon pada Lita memang harus seperti ini caranya.
"Nggak!" Lita segera melanjutkan acara yang tertunda. Ada-ada saja putrinya itu.
"Ma, please...." Sakura masih memohon. Ayolah, mencoba peruntungan tidak dilarang kan?
"Udah lah, sekolah disana aja. Lagian sekolahnya bagus dan berkelas kok. Cocok buat kamu, supaya kamu tambah rajin!"
Sakura memutar bola matanya, sebenarnya dia tahu seperti apa jawaban Lita. Tapi tetap saja dia ingin menanyakannya. Ternyata tetap percuma saja. Ah, dia gagal lagi.
Wajah cemberut tidak lepas dari Sakura sampai dia pergi menuju kamarnya. Menonton drama, berharap kekesalannya bisa hilang. Namun suara notifikasi handphone berbunyi. Sakura mengambilnya dan mulai membuka pesan yang masuk.
Ciwi-ciwi rempong (4)
Jennnbp
Woi...!!!Cacamaricaee
Apaan sih?!!Jennnbp
Ngumpul yuk, bosan nih gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonbow
Teen FictionAlex Marchelo Pradipta Pria dengan sejuta pesona, namun berjuta perangkap. Pria dengan wajah malaikat namun berhati iblis. Sekarang dia terjebak dalam sebuah permainan yang dia ciptakan. Dia akan keluar sebagai pemenang atau pecundang?