Vote and comment 🌟
____________________________________
Melihat mu membuat aku lupa, bahwa kita hanya sedang bermain dalam sebuah permainan yang kamu ciptakan.
~Moonbow~
____________________________________
Pagi hari ini terasa sangat dingin, sama seperti hari lainnya. Matahari masih belum menampakkan diri. Namun Sakura sudah harus mengendarai mobil kesayangannya menuju sekolah. Sebenarnya sih, Sakura merasa malas karena rasa kantuk yang masih menyerangnya.
Apalagi kalau dipikir-pikir, rasa malasnya ke sekolah bertambah karena kejadian kemarin. Rasanya dia sudah jadi artis saja karena saking banyaknya orang yang melihat.
Sakura terus saja menggerutu sehingga dia tidak sadar sudah sampai di sekolah. Gerbang besar SMA Garuda terbuka lebar. Siswa siswi berkeliaran di lapangan dengan senyum ceria. Apakah disini hanya Sakura saja yang malas untuk sekolah?
Baru saja turun dari mobilnya, Sakura dikejutkan oleh suara motor. Seketika dia menolehkan dan mendapati Alex disana. Sontak saja Sakura bergegas dan segera berlari menuju kelasnya.
Alex yang baru sampai heran melihat Sakura yang pergi dengan tergesa-gesa. Dengan cepat dia segera memarkir motornya sembarangan. Lalu mengejar Sakura ke kelasnya. Sesekali dia juga menyenggol beberapa orang yang menghalangi jalannya.
Sesampainya dikelas, Alex melihat Sakura sudah duduk di kursinya. Melipat tangan diatas meja dan membenamkan kepala disana. Sakura mungkin tidak sadar ada Alex disini, sedangkan kelas yang memang belum ramai itu pun menjadi sedikit ramai karena kehadiran Alex.
"Ngapain kabur?" Alex duduk di kursi sebelah Sakura setelah mengusir orang yang duduk disana.
Tidak ada tanggapan dari Sakura membuat Alex menjadi kesal. Satu lagi yang harus diketahui tentang Alex, dia adalah orang yang punya emosi lebih banyak dari orang lain. Dalam arti lain, Alex itu orangnya emosian. Jadi bersabar tidak ada dalam kamus seorang Alex.
"Lo dengar nggak sih? Budek?" Suara Alex sudah meninggi sekarang, namun tetap tidak mendapat jawaban dari orang di sebalahnya ini.
Alex yang kesal pun menarik tangan Sakura agar bisa berhadapan dengannya. Sekarang mata mereka bertemu, mata Sakura yang memandang Alex bosan dan mata Alex yang memandang Sakura marah. Lalu akhirnya Alex mengalihkan pandangan sambil menghela nafas. Terlihat sekali kalau Alex ingin menahan emosinya.
"Kenapa diam aja? Nggak bisa ngomong!?" Entah lah, suara Alex masih terdengar marah. Padahal dia sudah menahannya.
Memang dasarnya Sakura ini keras kepala, makanya dia masih tetap diam. Padahal dia sudah tahu bahwa Alex sebentar lagi akan kehilangan kesabaran. Tapi Sakura seakan tidak peduli. Apalagi ditambah sorot matanya yang mengisyaratkan bahwa dia tidak takut pada Alex.
"Jawab sebelum gue cium!" Nah, akhirnya sampailah Alex pada tingkat kesabaran paling tinggi. Dia sudah sampai puncaknya sekarang.
Sakura melotot mendengar hal itu, sontak dia menutup bibirnya dengan tangan. Kepala Sakura menggeleng lucu, kalau tidak sedang marah mungkin Alex sudah tersenyum melihat ini.
Tangan Alex terangkat untuk melepaskan tangan Sakura. Mendekatkan wajahnya pada wajah putih itu. Nafas mereka sekarang sudah beradu.
"Gue kesel sama lo!" Teriakan Sakura disertai dengan dorongan pada tubuh Alex.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonbow
Teen FictionAlex Marchelo Pradipta Pria dengan sejuta pesona, namun berjuta perangkap. Pria dengan wajah malaikat namun berhati iblis. Sekarang dia terjebak dalam sebuah permainan yang dia ciptakan. Dia akan keluar sebagai pemenang atau pecundang?