9. Request

127 26 60
                                    

Vote and comment 🌟

____________________________________

Jadi gimana? aku yang baperan, atau kamu yang bajingan?

~Moonbow~

___________________________________

Suasana hening mengisi suasana kelas saat ini. Tentu saja, sekarang adalah pelajaran PKN. Kalau disekolah lain, guru killer adalah guru yang mengajar matematika. Tapi berbeda dengan SMA GARUDA, guru killer adalah guru yang mengajar dibidang PKN.

Sakura yang duduk dibarisan nomor dua hanya diam saja, memperhatikan bapak Yasril yang sedang marah-marah tidak jelas. Kata orang-orang sih, hal ini memang sudah sering terjadi. Menurut rumor yang beredar bapak Yasril ini memiliki tingkat sensi yang tinggi.

"Kalian mengerti dengan apa yang saya bilang!?" Suara pak Yasril menggema diruangan yang memang hening ini. Sakura sedikit kaget dengan suara menggelegar itu.

"Mengerti pak." Jawaban kompak dari seluruh penghuni kelas terdengar.

"Bagus! Sekarang kalian buat catatan dari halaman 123-146." Sama seperti rumornya, pak Yasril ini memang suka sekali memberikan catatan yang banyak. Dan lebih kesalnya lagi catatan itu harus dikumpulkan saat jam pelajaran usai. Mengesalkan bukan. Lalu pak Yasril mulai duduk di kursi dan memainkan handphone. Jenis guru macam apa ini?

Sakura mencatat dengan malas, ayolah siapa yang tidak malas saat disuruh mencatat sebanyak itu? Tangannya bisa pegal hanya karena mencatat. Sakura mengumpat didalam hatinya.

Menit per menit Sakura lewati dengan mencatat pelajaran. Sesekali dia berhenti untuk meluruskan tangannya agar tidak lelah. Atau sesekali dia memperbaiki duduk yang membuatnya pegal.

"Sakura, lihat tuh!" Risa teman sebangku Sakura menyenggol bahunya. Berbisik dengan pelan tepat disamping Sakura.

"Apa?" Sakura juga ikut bertanya dengan pelan. Sesekali menatap takut pada pak Yasril yang sekarang sudah tertidur sambil duduk.

Memang dikelas ini tidak beberapa orang yang mau menerimanya dengan baik. Dikelas ini hanya Risa, Caca, Jennifer dan beberapa teman laki-laki. Hal itu tidak masalah, selama mereka mau berteman dengan tulus. Dari pada banyak tapi munafik, iyakan.

"Ada Alex diluar," Risa menunjuk kearah pintu. Diikuti oleh Sakura.

Disana Sakura melihat Alex yang sedang berjalan sambil menyeret seseorang. Lalu kemudian dibelakangnya ada Vatter dan juga Leo. Sementara Sakura tidak melihat Gino. Apalagi yang sedang dilakukan oleh si pembuat masalah itu?

"Alex kayaknya mau beraksi lagi deh," ucapan Jennifer yang menghadap kebelakang sambil sedikit berbisik.

"Beraksi?" Kening Sakura berkernyit heran. Hal apalagi ini?

"Iya, maksudnya itu Alex akan mulai menertibkan orang-orang yang udah lancang sama dia." Jawaban Caca diangguki oleh Risa dan Jennifer.

"Lo tau gak aturan tak tertulis disekolah ini?" Jennifer kembali bersuara, sekarang dia sudah menghadap kebelakang sepenuhnya.

"Aturan tak tertulis? Memang ada ya?" Sakura memang masih belum banyak mengetahui tentang sekolah barunya. Walaupun dia sudah bersekolah disini sekitar satu minggu.

"Astaga, lo nggak tau? Parah banget lo," Jennifer tanpa sadar berkata dengan keras. Membuat pak Yasril yang sedang tertidur itu bangun dan memelototi Jennifer. Sementara yang mendapat pelototan itu hanya tersenyum canggung lalu kembali menghadap pada Sakura saat pak Yasril sudah kembali tertidur.

MoonbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang