17. Day 1

122 23 32
                                    

Vote and comment 🌟

____________________________________

Diantara bulan yang bercahaya, ada dua hati yang saling menyapa. Mencari kebenaran, tentang perasaan. Ada yang menggebu, ada yang meragu.

~Moonbow~

____________________________________

____________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Sakura masih terus berjalan ditengah gelapnya malam. Sesekali dia harus tersungkur karena tidak dapat melihat jalan dengan benar. Sesekali juga dia kebingungan melihat jalan mana yang harus dia lalui.

"Auu!" Sakura terjatuh lagi untuk yang kesekian. Dia bangkit dan melihat kakinya. Tidak ada luka, hanya saja Sakura mengkhawatirkan hal lain.

"Kok makin gelap sih? Tau gini gue bawa aja tu senter!" Sakura berjalan dengan pelan, mencari jalan yang aman untuk dilaluinya.

"Ah, tau gitu ngapain juga tadi gue sok keren, gini kan jadinya." Benar kata orang, penyesalan itu memang datang diakhir. Karena penyesalan bertujuan untuk mengajarkan pada kita supaya lebih hati-hati dalam hidup.

Sakura berhenti berjalan, matanya kembali memicing tajam untuk melihat dimana lagi jalan yang akan dia lalui. Sial! Sakura tidak bisa melihat dengan jelas.

Baru saja kaki Sakura melangkah, tapi tangannya ditahan oleh seseorang. Sakura terkejut, dan dengan segera membalikkan badan. Dia tidak melihat dengan jelas siapa yang memegang tangannya. Tidak ada cukup cahaya disini.

"Siapa?" Tangan Sakura masih belum lepas dari genggaman orang itu.

"Malaikat!" Jawaban santai dari seseorang didepannya membuat Sakura bernafas lega. Dia kenal suara ini.

"Al?" Benar saja, setelah mengatakan itu Alex langsung menghidupkan senter pada ponselnya. Sekarang semua makin terlihat jelas. Alex dengan Hoodie biru dan jeans hitam, membuat Sakura sulit membedakan antara Alex dan lucifer. Iya, lucifer berwajah malaikat.

"Jadi selama ini Lo anggap gue malaikat ya? Nggak heran" Alex masih berdiri didepan Sakura. Menyorotkan lampu senter pada wajahnya.

Tangan Sakura terangkat untuk menepis ponsel Alex, demi apapun matanya sakit karena cahaya lampu itu. "Malaikat pencabut nyawa iya!"

Sakura mendengus berjalan lebih dulu meninggalkan Alex. Tanpa sadar dia bernafas lega karena ada Alex disini. Walaupun Alex sedikit gila, tapi itu lebih baik dari pada terjebak disini sendirian.

Alex menyusul Sakura dengan langkah yang lebar. Mensejajarkan langkahnya, merunduk sedikit agar tingginya menyamai telinga Sakura. Membisikkan sesuatu. "Malaikat pencuri hati Lo aja gimana?"

MoonbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang