Sudah dua hari Jungkook tak pulang, ia izin pada Ji Eun dan Taehyung menginap di kantor dengan alasan pekerjaan yang masih banyak. Taehyung mengizinkan asalkan sang istri tetap dalam pengawasannya. Padahal aslinya, Jungkook terdiam lama di kantor, merenungi apa yang harus ia lakukan. Perihal dare dari kakaknya tempo lalu yang memintanya membawa kekasih ke rumah, ke hadapan Ji Eun.
Memutar kontak di ponselnya. Menggulir dan hanya menemukan nomor pria, tak ada satupun nama wanita di sana. Ia merutuki dirinya sendiri yang terlalu tertutup untuk wanita lain selain Ji Eun.
Jungkook hampir frustasi namun sebuah kontak menyelamatkan hidupnya kali ini. Nama gadis yang sering mengganggunya akhir-akhir ini, yang selalu menganggapnya sahabat lama dan Jungkook selalu mengabaikannya.
Ponsel disimpan di telinga, nada panggilan terdengar, tanda nomor itu aktif. Hati Jungkook tiba-tiba berdebar tanpa sebab. Keringat dingin mulai membasahi keningnya.
"Yeoboseo?"
Suara itu mengalun lembut.
"Yak, ja-jangan terlalu formal. Ini aku," kata Jungkook merasa gugup.
"Ne, aku tahu itu kau. Ada apa? Tumben sekali menelepon?" tanya gadis itu.
"Kita harus bertemu. Di cafe dekat rumah Noona. Sekarang."
"Mwo? Mendadak sekali."
"Cepat, aku tunggu."
Jungkook mematikan telepon dan menatap jam yang tersimpan di meja kerjanya. Baru jam 8 malam, masih siang untuk ukuran wanita keluar malam.
Ia segera membenarkan pakaiannya lalu beranjak menyambar kunci mobil dan pergi.
Cafe yang terletak 500 meter dari kediaman Ji Eun itu menjadi tempat kedua anak manusia itu bertemu. Jungkook menghampiri Eunha yang tengah duduk seraya menikmati secangkir kopi, gadis itu memakai coat dan syal menutupi lehernya. Cuaca malam memang terasa dingin saat ini.
"Hai," sapa Jungkook.
"Woah, daebak. Kau menyapaku?" tanya wanita itu.
"Yak, berhenti mengejekku!"
"Kau kenapa? Aku jadi takut!"
"Jadilah kekasihku, Jung Eunha!"
Gadis bernama Jung Eunha itu mengerjapkan matanya berkali-kali. Terdiam mematung menatap Jungkook lamat. Mencari kebohongan di mata pria di hadapannya itu namun ia tak menemukan apapun selain kecemasan.
"Apalah itu namanya, tapi kumohon, jadilah kekasihku!" ulang Jungkook.
"Jungkookie, are you okay?" tanya Eunha menepeli kening Jungkook dengan tangannya.
"Ck, aku serius."
"Kau menyatakan cinta padaku?" tanya Eunha.
"Ck, tak romantis sekali!" lanjutnya, namun jauh di dalam hatinya ia bersorak berteriak histeris, ingin segera menjawab iya dan mau."Persetan dengan romantis, aku hanya butuh kekasih saat ini," jawab Jungkook.
"Apa kau kehabisan jalang? Hingga membuatku jadi pelampiasanmu selanjutnya?"
"Iya."
"Ck."
"Jadi bagaimana?" tanya Jungkook.
"Aku tak mau."
Jungkook terdiam, menatap manik Eunha dengan lamat, menelisik ke dalam dan menemukan kebohongan di sana. Jungkook menyeringai.

KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Wife
Romance"Bagaimana cara menebus semua kesalahanku? Apa aku harus memutar waktu?" Ketika rumah tangga yang damai dan tenang membuatku merasa senang dan bahagia. Hadirnya seorang suami yang sangat perhatian dengan nilai plus tampan juga kaya pasti sangat di...