Taehyung mendorong trolly yang berisi beberapa dus susu ibu hamil, biskuit dan buah-buahan. Ia berjalan menuju kasir dan membayar semua belanjaannya. Kini di kedua tangannya terdapat masing-masing dua kantung besar, ia segera masuk mobil dan pergi dari sana.
Tujuan kedua yaitu kantor. Hari ini Taehyung tidak berniat masuk kerja, bahkan ia hanya mengenakan celana pendek dan kaus putih polos saat ini, namun ia harus bertemu dengan Jimin. Bertemu untuk mencurahkan segala keluh kesah pada sahabatnya itu, siapa tahu Jimin bisa membantu.Sampai di kantor, Taehyung mendapat sambutan sopan dari para karyawan yang melintas di hadapannya. Beberapa karyawan wanita menahan nafas saat melihat penampilan Taehyung yang beda dari biasanya, ia terlihat santai dan tampan seperti biasa. Taehyung masuk lift untuk menuju ruangan Jimin, setelah sampai, ia bertanya pada sekertaris Jimin dibalas anggukkan oleh wanita itu, lalu Taehyung masuk ke ruang kerja Jimin.
"Tae? Kapan kau pulang?" tanya Jimin kaget melihat sahabatnya yang sudah ada di ruangannya.
"Kemarin malam. Kau tahu Jim? Kepulangan ini sangat membuatku sedih," jawab Taehyung.
"Mwo? Kenapa?"
"Ji Eun hamil," jawab Taehyung yang langsung diberi tepuk tangan oleh Jimin.
"Daebak! Conglaturations, Brother!" ucap Jimin seraya memeluk dan menjabat tangan Taehyung.
"Kenapa kau tak bahagia?" tanyanya saat melihat Taehyung tak merespon ucapannya."Dia membenciku, bahkan dia jijik saat aku bersamanya. Bayi itu menolak kehadiranku," jawab Taehyung lesu membuat Jimin menganga.
"Jinja? Bagaimana bisa?" tanyanya.
"Dokter bilang ini masa ngidamnya Ji Eun, aku harus tahan selama 4 bulan. Bagaimana ini, Jim?" jawab Taehyung yang diakhiri oleh rengekan.
"Ck, aku tak tahu. Bagaimana jika kita temui Hobbie Hyung?" tawar Jimin merangkul sahabatnya itu.
"Apa akan membantu? Aku rasa Tzuyu belum hamil," ucap Taehyung.
"Kita sharring saja, kajja!" ajak Jimin seraya mengambil kunci mobilnya dan mereka berdua pergi.
Di lantai bawah keduanya menjadi pandangan indah bagi para kaum wanita, sangat jarang sekali melihat Kim Taehyung dan Park Jimin jalan bersama dengan pesona yang begitu serius.
Keduanya memancarkan aura yang sama, tampan, sexy dan mematikan. Beruntunglah yang menjadi istri keduanya, mungkin seperti itu pikir mereka.Kafe Hoseok kini menjadi pelabuhan terakhir dua namja bersahabat itu. Datang tanpa janji terlebih dahulu dan datang dengan mobil masing-masing membuat Hoseok sedikit terkejut. Tak biasanya Taehyung si pria super sibuk itu meluangkan waktu kerjanya untuk bersantai, beda halnya dengan Park Jimin, ia hampir setiap hari istirahat dan makan siang bersama Hoseok.
"Jadi apa yang membawa bos besar datang kemari?" tanya Hoseok menatap Taehyung dan Jimin bergantian.
Taehyung ragu untuk memulai, hingga Jimin berucap, "Ji Eun hamil."
"Woah, daebak! Selamat sebentar lagi kau jadi ayah," kata Hoseok menjabat tangan Taehyung.
"Lalu?" tanyanya."Ji Eun membenciku di masa ngidamnya. Dokter bilang aku harus kuat selama 4 bulan, tapi kau percaya Hyung? Aku tak sanggup jika melihat istriku tersiksa dan di sebelahnya bukan aku, melainkan Jungkook," jawab Taehyung menumpahkan segala kesalnya.
Hoseok mengangguk mengerti, istrinya kini sedang mengandung juga, namun masa ngidamnya tak sepelik Ji Eun.
"Aku mengerti, Tzuyu pun sekarang lagi hamil, tapi dia tak seperti itu. Kami aman-aman saja," ucapnya."Tuh kan, argh!!!! Aku harus bagaimana?" pekik Taehyung menjambak rambutnya sendiri.
"Aku iri pada kalian," lanjutnya menatap sayu pria jangkung di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Wife
Romance"Bagaimana cara menebus semua kesalahanku? Apa aku harus memutar waktu?" Ketika rumah tangga yang damai dan tenang membuatku merasa senang dan bahagia. Hadirnya seorang suami yang sangat perhatian dengan nilai plus tampan juga kaya pasti sangat di...