2. Kesepian?

552 68 9
                                    

Vote dan Comment juseyo!!!
Jangan lupa follow IG Acha di @ayangafrianti.
Tag tag scene fav kalian boleh juga tuh.
Selamat membaca yaa.

Oiya, aku bakalan tentuin jadwal update. Setiap hari senin, kamis dan malam minggu ya. Biar nemenin yang pd jombs. And then dua chapter ini bonus pemula. Jadi aku bakal update lagi di sabtu malam minggu. Jamnya? Gak tentu. Tunggu aja.

Eh kalian JiKook stand atau TaeJi stand?
*(JiKook: Ji Eun-Jungkook.
TaeJi: Taehyung-Ji Eun.)






Bangun terlalu pagi membuat Ji Eun bingung sendiri. Setelah membereskan kamar dan mandi untuk menyegarkan diri, Ji Eun memilih baju yang hangat dan pas ditubuhnya. Melirik jam disamping tempat tidur yang sudah menunjukkan pukul 05.30. Ji Eun beranjak membuka pintu dan melangkahkan kaki turun ke lantai bawah menuju dapur.

Melihat isi kulkas yang masih penuh dengan bahan makanan, namun hari ini Ji Eun sedang ingin makan yang manis. Bahan pancake didalam nakas atas masih tersisa 2 dus. Ji Eun mengambil rasa original lalu membuat adonan dengan hati-hati.

Cetakan ke empat, tubuh Ji Eun menegang saat ada tangan melingkar dipinggangnya. Lalu sebuah kepala menempel dibahu dan terpaan nafas hangat menyapa lehernya yang terekspos. Ji Eun memejamkan mata tanpa tahu siapa yang melakukannya.

"Tae," ucap Ji Eun mengingat kebiasaan suaminya jika pagi seperti ini akan berbuat demikian. Namun hey, Taehyung sedang pergi.

"Noona, apakah hanya Tae Hyung yang ada di otakmu?"

Suara itu masih terdengar berat dan mengantuk. Ji Eun sadar bahwa itu adalah Jungkook. Mematikan kompor dan berbalik namun pelukan Jungkook belum terlepas, malah semakin erat dan dekat. Jantung Ji Eun tak sehat. Keduanya bertukar pandangan dalam jarak yang cukup intim.

"Selamat pagi," ucap Jungkook tersenyum kecil.

"K-Kookie?"

Wajah Jungkook tampan meski dilihat dari dekat. Bibir cherry-nya sukses membuat Ji Eun menelan ludah kasar. Lagi-lagi pikiran itu kembali. Namun kali ini seperti telepati, Jungkook tersenyum dan semakin mendekatkan wajahnya yang tak ditolak oleh Ji Eun.

Bibir cherry itu menyatu dengan bibir kecil nan tipis milik Ji Eun. Seketika kedua pasang mata itu terpejam. Tak ada pergerakan hingga akhirnya Jungkook menyentak tubuh Ji Eun agar semakin erat ia peluk membuat mata Ji Eun terbelalak.

Senyuman disela bibir saling menempel, itu yang Jungkook lakukan. Berusaha untuk menenangkan sang kakak yang terkejut akan perlakuannya yang tiba-tiba. Lumatan kecil mulai dilakukan membuat mata Ji Eun kembali terpejam.

Setelah sekian lama bergelut dengan pikiran kotor tentang bibir sang adik, akhirnya hari ini ia bisa merasakan bibir itu meraup bibirnya dengan lembut. Tak tinggal diam, Ji Eun membalas lumatan yang Jungkook berikan. Pun dengan Jungkook, ia mengangkat tubuh sang kakak agar terduduk di meja pantry lalu mengalungkan tangan sang kakak agar memeluk erat lehernya. Pagi itu decakan kembali mendominasi dapur yang berwarna biru itu. Disaksikan oleh saksi bisu dari semua perabot dan barang di dapur, tentunya tak lepas dari pengawasan adonan pancake dan kue pancake yang sudah jadi. Untuk pertama kalinya, Ji Eun merasakan lagi yang namanya jatuh cinta.

"Kau selalu membuatku tergoda, Noona," bisik Jungkook setelah ciuman terlepas.

"Hmm aku menyukai bibirmu," jawab Ji Eun tersenyum penuh arti.

"Masihkah kita bermain rumah tangga, istriku?" tanya Jungkook mengingat mereka masih bermain memerankan sepasang suami istri.

"Yeah my hubby."

Naughty WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang