Kim Seokjin, kini sedang duduk santai di ruang tamu kediaman keluarga Kim, dengan secangkir kopi hitam di atas meja yang masih mengepulkan asap, menemaninya pagi itu.
Tatapan tenangnya tertuju kesemua sudut di rumah itu. Mata kecilnya menatap foto pernikahan Ji Eun dan Taehyung yang terpampang di dinding, ada yang ukurang besar dan sedang. Serta beberapa figura kecil menghiasi lemari kaca dan rak aksesoris. Di sana terlihat Ji Eun yang tersenyum bahagia, foto-foto tersebut sepertinya diambil sebelum pernikahan, keduanya memang sangat serasi.
Namun pandangannya terhenti pada sosok yang tengah menuruni tangga dengan balutan gaun selutut berwarna maroon, heels yang tidak terlalu tinggi menghiasi kakinya. Sebuah hiasan menancap digelungan rambutnya. Tangan kirinya memegang tas kecil dengan warna senada, sedangkan sebelah tangannya menumpu pada pegangan tangga. Ji Eun menjelma menjadi puteri di mata Jin.
Dengan langkah anggun, Ji Eun turun dan menghampiri Jin yang terus memandanginya dengan senyuman terukir di bibir kecilnya."Apa aku terlihat aneh sehingga membuatmu menatapku seperti itu, Oppa?" tanya Ji Eun saat berada di hadapan Seokjin.
"Bukan aneh, tapi mataku sedang dimanjakan oleh pemandangan indah di hadapanku saat ini," jawab Jin lalu menggandeng Ji Eun ke luar menuju mobilnya.
"Andai jika kau menjadi istriku, mungkin aku akan bahagia melihatmu seperti ini setiap hari," ucap Jin dibalas oleh kekehan renyah dari bibir Ji Eun.
Hari ini Ji Eun akan menemani Jin mendatangi sebuah pesta ulang tahun pernikahan klien Jin. Sebagai sahabat yang baik, Ji Eun menerima ajakan itu. Kini keduanya telah berada di sebuah gedung yang didekorasi sangat mewah. Jin dan Ji Eun berjalan berdampingan dengan tangan keduanya saling bergandengan. Keduanya terlihat sangat cocok, beberapa orang menyambut kedatangan Jin dan sesekali mereka bertegur sapa.
"Kenapa kau tak ajak kekasihmu?" tanya Ji Eun disela perjalanan keduanya.
"Dia di Jepang. Jauh dan kasihan jika hanya satu hari di sini. Kami sama-sama punya kesibukan masing-masing," jawab Jin lalu membawa Ji Eun pada tuan hajat dan mengenalkannya sebagai sahabat.
Lama mereka berbincang sedikit membuat Ji Eun bosan. Ini kali pertama baginya menghadiri pesta pengurus perusahaan. Meski ia istri seorang bos besar, tapi belum pernah sekalipun Taehyung membawanya ikut serta dengan dalih 'tak mau miliknya dilihat orang lain'.
Pestanya sangat megah dan meriah, Ji Eun bisa melihat beberapa orang berjas membawa pasangannya. Ada yang masih muda seperti Jin dan dirinya, ada pula yang sudah terlihat tua namun masih bugar. Andai saja yang mengajaknya Taehyung, mungkin Ji Eun akan lebih bangga dan menikmati.
Selesai mengikuti acara, Jin dan Ji Eun berniat mampir ke sebuah cafe di dekat rumah Ji Eun. Berniat memesan makanan untuk makan siang namun jadinya hanya memesan kopi dan camilan saja, karena terlalu malas untuk makan makanan berat.
"Bagaimana keadaanmu sekarang?" tanya Jin.
"Baik, selalu baik."
"Tak rindu pada suamimu?"
"Jelas rindu, mungkin 2 minggu lagi dia akan pulang," jawab Ji Eun memainkan cangkir kopinya.
"Aku ingin sekali dirindukan oleh seseorang," kata Jin.
"Kekasihmu, bagaimana dia? Apa sering menghubungimu?" tanya Ji Eun.
"Jarang, kami sama-sama sibuk. Tapi tahun depan, kami berencana akan menikah. May I?" balik bertanya Jin dengan tatapan tegas namun sayu.
Ji Eun terdiam, ia hanya tersenyum. Bingung untuk menjawab. Bingung karena ia pun merasa berat melepas pria yang sangat ia cintai sejak dulu, bingung ia pun tak bisa selamanya bersama Jin. Ji Eun menatap Jin lamat dan dalam.
"Bolehkah aku menikah?" tanya Jin sekali lagi.
"Jika aku jawab tidak, apa yang akan kau lakukan?" balik bertanya Ji Eun.
Jin tertegun, tak menyangka jika sahabatnya akan berucap demikian. Lalu ia tersenyum.
"Dengan senang hati aku akan mengabulkan asal kau selalu ada untukku," jawabnya.Ji Eun tertawa, terdengar memertawakan jawaban Jin. Lalu ia berucap, "Kau benar-benar brengsek, Oppa. Tentu saja jawabanku iya, nikahi wanita itu. Aku pikir kalian saling mencintai."
"Dari mana kau mengetahui jika kami saling mencintai?" tanya Jin mengerutkan alisnya.
"Dari cara kau memperlakukan dia, over all aku belum pernah melihatnya. Namun saat tadi kau bilang kasihan jika dia hanya sebentar di sini akan membuatnya lelah. Aku pikir kau begitu perhatian padanya."
Jin terdiam, namun ia menyunggingkan senyuman. Menyesap kopinya dengan mata terus menatap pada Ji Eun yang seakan menantang dirinya.
"Aku harap aku bisa melupakanmu dalam waktu dekat," ucap Jin.
Ji Eun tertegun mendengarnya. Terdengar sakit jika diambil hati, tapi Ji Eun mengerti, mungkin itu suatu cara yang Jin lakukan untuk mengubur rasa cintanya pada Ji Eun.
"Ya, aku sangat menunggu. Agar kau tak muncul dalam hidupku lagi," jawab Ji Eun lalu keduanya tertawa bersama.
----
Anyeonghaseyo. Part-nya sedikit dulu ya. Maafkan Acha. Tadinya mau minggu depan Acha up, tapi rasanya tangan geli. Jadi Acha up sekarang mumpung moodnya lagi bagus. Jangan lupa vote dan komen yaa.
Untuk jadwal update di bulan Ramadhan, pastinya Acha update malam hari ya. Biar puasanya gak makruh. Hiyaaa. Hahaha. Di sarankan bagi Buciners semua bacanya dari jam 7-tengah malam. Okay? Atau jangan update aja selama sebulan? Hayoloh pilih yang mana?
Btw gimana nih yg mau ikutan PO Winter Bear-TaeKook, boleh via pesan Wattpad atau DM ke IG AyangAfrianti yaa. Acha tunggu.
Add fb Acha kuy, namanya Acha Kim, foto TaeKook pake baju biru lagi bikin hearteu. Nnti Acha follback, fb baru, ramaikan yaa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Wife
Romance"Bagaimana cara menebus semua kesalahanku? Apa aku harus memutar waktu?" Ketika rumah tangga yang damai dan tenang membuatku merasa senang dan bahagia. Hadirnya seorang suami yang sangat perhatian dengan nilai plus tampan juga kaya pasti sangat di...