16. Lee Ji Eun

304 38 14
                                    

Wah Acha update siang-siang. Batal gak yaaa???
Hiyaaa hahaha Anyeong yerobun, mana nih yg minta update cepet2 sampe DM Acha. Nih Acha kasih, aman kok, gak ngebatalin puasa. So happy reading!

Bagi yang mau order Buku Winter Bear boleh DM yaa ke Wattpad atau IG AyangAfrianti. Terima kasih.
Love you, Buciners!!!







----


Pagi itu sudah terdengar ribut di kediaman keluarga Kim. Pasalnya Ji Eun marah-marah saat mengetahui suaminya tidur di kamar semalaman. Ji Eun memaki, mengumpat dan menutup hidungnya saat berhadapan dengan Taehyung. Geram rasanya, namun Taehyung bersabar dalam hatinya ditanamkan bahwa hanya 4 bulan ia menderita seperti ini.

Setelah marah-marah, Ji Eun berlari ke toilet dan memuntahkan semua isi perutnya. Taehyung memanggil si adik ipar yang masih terlelap di kamarnya untuk membantu Ji Eun. Jungkook menghampiri sang kakak lalu memijit tengkuk sang kakak dengan pelan. Ia membawa Ji Eun untuk berbaring kembali di kasur, sedangkan Taehyung berdiri di ambang pintu, memperhatikan keduanya dengan wajah masam. Ia pikir, ia suaminya tapi ia yang tak dianggap di sini, sungguh kejam istrinya itu. Jungkook membalurkan minyak kayu putih ke tengkuk Ji Eun, berharap bisa membantu. Sedangkan Taehyung menatap mereka dengan sesekali menegur Jungkook jika ia salah, dengan masih berbalut pakaian tidur, Taehyung turun ke lantai bawah.

"Akan aku buatkan sarapan," ucapnya.

Ji Eun menatap kepergian Taehyung dengan nanar. Ia tak menyangka jika kehamilannya akan menolak keberadaan Taehyung dengan begitu kasar. Ia menatap kosong ke luar kamar, Jungkook mengerti perasaan Ji Eun, meski ia senang, ia dapat menghabiskan banyak waktu dengan sang terkasih dengan alasan ngidamnya Ji Eun, namun tetap saja melihat sang kakak terdiam ia pun ikut berpikir.

"Apa yang harus aku lakukan?" tanya Ji Eun dengan pandangan sayu.

"Apa kau begitu membenci Tae Hyung didekatmu, Noona?" tanya Jungkook pula.

"Anak ini menolak keberadaan Taehyung, aku sungguh prihatin," jawab Ji Eun seraya mengelus perutnya yang masih rata.

"Sayang, jangan begitu pada Taehyung Appa, dia sama-sama Appa-mu. Kasihan Taehyung Appa harus bersedih dan jauh dari Eomma," ucap Jungkook mengusap perut Ji Eun seolah berbicara dengan sang bayi.

"Yeah, kasihan dia, baru pulang sudah dimusuhi seperti ini," tambah Ji Eun.

"Hmm sebaiknya kita turun, Noona. Tae Hyung sudah memasakan kita makanan," ajak Jungkook.

"Kook," panggil Ji Eun membuat Jungkook menoleh.

"Aku ingin bertemu Eomma," rengek Ji Eun.

"Arraseo, aku akan bicarakan pada Tae Hyung, tapi kau harus makan dulu, Noona. Kasihan anak kita," jawab Jungkook.

"Kau yakin dia anakmu?" tanya Ji Eun lagi.

"Tentu, terakhir kali kau tidur denganku, jadi itu benihku, bukan benih Tae Hyung," jawab Jungkook merasa bangga.

Ji Eun menghela nafas lalu bertumpu pada tangan sang adik, mereka ke luar kamar untuk sarapan.
Benar saja, di meja makan telah tersedia nasi goreng, sup ayam, ayam goreng dan sosis bakar, lalu sekeranjang buah-buahan dan air minum juga satu gelas susu siap dihidangkan.

"Woah, kau masak banyak, Hyung?" tanya Jungkook setelah mendudukan Ji Eun.

"Eung, makanlah," jawab Taehyung.
"Kau mau makan apa, Honey?" tanyanya melirik Ji Eun dengan tatapan waspada takut Ji Eun menolak.

"Berikan aku sosis bakar dan mayones, juga saus sambal, aku sedang ingin makan yang pedas," jawab Ji Eun.

"Tapi bagaimana dengan perutmu? Ini masih pagi," kilah Taehyung namun tetap memberikan yang Ji Eun mau.

Naughty WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang