Bab 28 (Honeymoon Avenue 21+)

2.8K 93 24
                                    


Warning!! Khusus dewasa


***

Ketika sedang terjaga, Alana merasakan kehampaan ketika meraba kesebelah tempat tidurnya Mahendra tidak ada disampinya. Perlahan matanya terbuka walaupun kecil dan beberapa kali mengerjap untuk memastikan pandangan nya agar tidak kabur, menyingkap selimut keatas dada, Alana terduduk menyandar pada punggung ranjang dan mengambil ponselnya di nakas untuk sekedar mengecek Jam. Waktu menunjukkan pukul 02.00 dinihari, kemanakah Mahendra? Alana pun melirik sebuah celah dari pintu dibangunan kerucut itu yang tidak tertutup rapat. Dengan perlahan, Alana turun dari ranjang sambil menggulung tubuhnya dengan selimut itu mengingat tubuhnya polos tanpa ada sehelai benangpun, dengan langkah pasti Ia membuka pintu keluar rumah kerucut itu dan berjalan diatas pasir pantai yang begitu halus, Ia begitu terkejut ketika melihat Suaminya sedang berendam ditengah dinginnya angin malam dan dihantam deburan ombak kecil, Alana semakin mendekat dan Mahendra menyadari kehadiran Alana.

"Kok bangun?" Tanya Mahendra yang masih betah berendam dilaut.

"Nyariin kamu" Alana sedikit masih tidak percaya Mahendra akan berendam diair laut malam-malam seperti ini. "Lagian kamu ngapain sih? Berenang malam-malam begini, nanti masuk angin lho" karena rasa khawatir nya Alana malah takut Mahendra masuk angin.

Tertawa kecil menanggapi ucapan Alana Mahendra justru melambaikan tangan meminta Alana untuk bergabung dengannya.

"Sini" titahnya dengan senyuman manis.

"Dingin" jawab Alana sambil bergedik ngeri, membayangkan nya saja Alana sudah merasa kedinginan.

"Kan ada Aku, kamu bisa mendapatkan kehangatan dari pelukanku"

"Gombal deh" Alana tersenyum malu-malu ketika mendapat lontaran rayuan dan senyuman manis dari Mahendra.

"Mana pernah sih aku gombal, aku cenderung lebih banyak membuktikan dari pada hanya berbual"

"Tapi... Aku takut sama air laut, aku nggak bisa berenang" Alana mengakui jika Ia tidak bisa berenang.

"Wah, masa sih? Aku nggak pernah tahu kalau kamu nggak bisa berenang" kata Mahendra sambil menyisir rambutnya kebelakang dengan jarinya, air yang bercucuran dari rambut Mahendra berhasil menyita perhatian Alana, selalu saja Mahendra itu terlihat seksi dimata Alana jika rambutnya basah.

"Kamu tenang aja sayang, Aku akan menjagamu dan ombak tidak akan jadi alasan untuk aku melepaskan genggamanku"

"Aku takut" ucap Alana ragu-ragu.

Mahendra berjalan mendekati Alana, Ia mengulurkan kedua tangannya untuk menyambut istrinya itu. Sambil menarik nafas dalam-dalam, Alana pun perlahan menjatuhkan selimutnya dan tubuh telanjang Alana membuat Mahendra menahan nafas dan bersusah payah menelan salivanya, jakun Mahendra naik turun menandakan karena hasratnya untuk bercinta kembali muncul. Mungkin Mahendra ingin melakukannya berkali-kali karena Ia begitu jatuh cinta dengan tubuh Alana, tidak-tidak bukan hanya tubuhnya, tapi semua yang ada pada diri Alana, Mahendra suka.

Dengan takut-takut akhirnya Alana ikut bergabung dengan Mahendra sambil terus berpegang dan air yang dingin membuat Alana memeluk erat-erat tubuh Mahendra, mereka melakukan skin to skin sehingga menimbulkan desiran hangat ditengah dinginnya angin malam. Menyandarkan kepala didada bidang Mahendra yang bertelanjang membuat Alana bisa merasakan degupan jantung Mahendra dan Alana merasakan sesuatu dibawah sana yang mulai mengeras, berniat menggoda Mahendra Alana sengaja memainkan jari tenjuknya dileher Mahendra sehingga pria itu merasa geli dengan sentuhan lembut tangan Alana. Ketika ombak datang Alana semakin merapatkan diri dalam dekapan Mahendra dilepaskan nya perlahan pelukan itu, membelai lembut rambut Alana. Mahendra tersenyum menatap wajah polos istrinya tanpa ulasan make up dan itu sungguh terlihat sangat cantik dimata Mahendra, melihat bibir Alana yang pucat lantaran merasa kedinginan, Mahendra pun meraih tengkuk Alana dengan kedua tangannya, sementara Alana melingkarkan kedua tangannya dipinggang Mahendra

One Night Stand IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang