Bagian 1

71.3K 3.1K 42
                                    

Hari ini adalah hari pertama Ara bersekolah di tingkat Sekolah Menengah Atas lebih tepatnya Ara bersekolah di SMA Atlanta.

Ara sengaja datang lebih pagi agar tidak terlambat di hari pertama ia bersekolah dan hari pertama MOS. Ara tidak mau terkena masalah di hari pertamanya.

Senyuman Ara tidak pernah luntur dari bibirnya. Ara sangat bersemangat pergi ke sekolah hari ini  karena ia tidak sabar untuk melihat sekolah dan bertemu dengan teman-teman baru disana apalagi sekarang ia di antar oleh Aditya-papanya yang membuat Ara bertambah semangat pergi ke sekolah.

Aditya yang melihat senyuman yang selalu terukir di wajah putrinya merasa bahagia. Senyuman Ara adalah semangatnya dan kebahagiaan Ara adalah tujuannya.

Sampainya di SMA Atlanta Ara melihat banyak siswa siswi yang berlalu-lalang. Ada yang masuk kedalam sekolah dan ada juga keluar untuk menunggu temannya di depan gerbang.

"Pa, Ara masuk dulu ya," pamit Ara kepada papanya.

"Iya kamu hati-hati, kalau ada apa-apa langsung telepon papa," ucap Aditya pada Ara.

"Iya pa, papa semangat kerjanya," ucap Ara dan salim kepada papanya.

"Ara juga harus semangat sekolahnya,"ucap Aditya dan di acungi jempol oleh Ara.

Setelah itu Ara keluar dari mobil dan masuk kedalam sekolahnya sedangkan Aditya pergi ke kantor untuk bekerja.

Ara berjalan menuju lapangan karena disanalah tempat berkumpul murid kelas 10 baru seperti dirinya.

Saat berjalan menuju kelapangan tiba-tiba ada yang menabrak Ara dan membuat Ara kehilangan keseimbangan dan akhirnya terjatuh.

Brugg..

"Aduh,,sakit," ucap Ara yang masih terduduk di lantai lapangan.

Orang itu hanya menyelonong begitu saja tanpa menolong Ara untuk berdiri terlebih dahulu.

Ara berdiri dengan kesal, tatapannya tertuju kepada orang yang telah menabraknya.

"Berhenti lo!" teriak Ara kepada orang telah menabraknya tapi tidak di tanggapi sama sekali oleh orang itu, ia masih tetap berjalan santai seakan-akan tidak berbuat masalah.

"Lo enggak apa-apa?" tanya seseorang kepada Ara yang telah berada tepat di sampingnya.

Ara menoleh ke orang tersebut dengan raut wajah yang masih kesal dan setelah itu ia tersenyum kepada orang itu.

"Gue nggak apa-apa, tapi kesal aja sama orang tadi, udah tau salah tapi gak mau minta maaf, jangankan minta maaf nolongin aja enggak," ucap Ara dengan nada kesal.

"Jangan masukin kehati dia memang gitu orangnya, namanya kak Brian, dia terkenal karena dia ganteng, berbakat dan juga ketos disini tapi kak Brian juga dingin kaya kulkas 10 pintu, gak tersentuh," jelas orang itu kepada Ara.

"Enggak ada ganteng nya juga mata lo buram ya sampai bilang dia ganteng, kalau menurut gue sekolah ini salah pilih ketos deh kayaknya, seharusnya ketos itu ramah enggak kaya dia, batu," ucap Ara.

"Bukan mata gue yang buram, tapi mata lo yang harus di cuci, kak Brian itu ganteng tau,"ucapnya dan terkekeh.

"Oh iya, kenalin nama gue Kirana Olivia Nicholas, panggil gue Ana aja, gue kelas 10 lo juga kan?" ujar Kirana memperkenalkan dirinya pada Ara.

"Gue Aldara Elina Rafandra, panggil gue Ara," ucap Ara dan tersenyum pada Kirana.

Kirana menggangguk, tanda setuju
"Kita kesana sekarang ya, nanti kakak osisnya marah, apalagi ketosnya,"ajak Kirana.

ArkaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang