Bagian 9

42.4K 2K 43
                                    

Setelah pergi dari hadapan Alya, Brian langsung masuk ke kelasnya karena bel sudah berbunyi dari tadi.

"Permisi bu, maaf saya terlambat," ucap Brian di depan pintu.

"Dari mana aja kamu Brian?" tanya bu Indah yang mengajar di kelas Brian.

"Saya tadi di panggil Pak Rey keruangan nya bu" jawab Brian berbohong.

"Baiklah, sekarang duduk di kursi kamu," ucap bu Indah.

Brian langsung duduk di kursinya dan bu Indah kembali menerangkan pelajaran.

Tidak lama setelah Brian masuk Axel masuk ke kelas dan diizinkan masuk oleh bu Indah.

"Lo harus jelasin ke kita Yan!" ucap Fathan berbisik pada Brian yang duduk di belakangnya.

"Iya gue enggak mau tau pokoknya lo harus jelasin ke kita!" ucap Kenzo juga yang duduk di sebelah.

"Bener Yan lo harus jelasin ke kita!"ucap Axel.

Tapi tidak ada respon dari Brian akhirnya Kenzo menepuk pelan bahu Brian "Lo denger kita ngomong nggak Yan," ucap Kenzo.

"Berisik," ucap Brian dingin pada teman-temannya.

"Nanti gue jelasin, kalian kerumah gue pulang sekolah," ucap Brian lagi dan kembali fokus kebukunya.

Setelah itu mereka langsung kembali fokus memperhatikan bu Indah mengajar.

***

Setelah berakhirnya jam pelajaran, semua siswa-siswi SMA Nusa Bangsa berhamburan keluar kelas untuk pulang.

Begitupun dengan Ara yang sekarang tengah menunggu Brian sendirian di dekat motor Brian pun mulai bosan karena sudah lama ia menunggu Brian tapi Brian tidak kunjung datang.

Teman-teman Ara sudah pulang dari tadi karna sudah di jemput oleh jemputannya.

"Kak Ian mana sih lama banget," kesal Ara.

Akhirnya Ara memutuskan untuk menyusul Brian ke kelasnya, tapi saat ingin menyusul Brian, Brian datang bersama teman temannya.

"Ehh ada neng Ara, udah lama nungguin kak Fathan ya?" canda Fathan dengan suara yang di buat buat dan langsung mendapat tatapan tajam dari Brian.

"Santai Yan, mata lo biasa aja dong, gak bakal gue apa apain adek lo, kemaren aja berantem sekarang malah jadi saudara," ucap Fathan lagi.

"Rasain lo Than"ucap Axel dan Kenzo.

Sedangkan Ara yang melihat tingkah sahabat kakaknya langsung tertawa.

"Kenapa lama kak?" tanya Ara pada Brian.

"Gurunya ngomel-ngomel dulu Ra," bukan Brian yang menjawab melainkan Kenzo.

"Kenapa gak nungguin tempat biasa Ra?" tanya Brian.

"Kan semua orang udah tau kita saudara kak, lagian Ara juga malas jalan sendirian," jawab Ara.

"Kalian jadi kerumah gue?" tanya Brian pada teman temannya.

"Jadi lah," jawab teman Brian serentak.

Setelah itu Ara, Brian, dan teman-teman Brian pun pergi dari sekolah dan pulang kerumah Brian.

Sampainya di rumah, Ara, Brian, dan teman Brian langsung masuk ke dalam rumah.

"Ma, Ara pulang!" teriak Ara saat sampai di depan pintu.

"Udah mama bilang jangan teriak teriak Ara," ucap Fanya dan menghampiri Ara.

"Hehe maaf mama, takutnya mama enggak tau Ara pulang, Ara ke atas dulu ya ma," ucap Ara dan langsung lari ke kamarnya.

"Ehh ada teman Ian," ucap Fanya. Kenzo, Fathan, dan Axel pun langsung menyalami Fanya.

"Kalian tunggu disini, gue mau ganti baju," ucap Brian dan berlalu begitu saja meninggalkan temannya.

"Mau minum apa?" tanya Fanya pada teman Brian.

"Gak usah repot repot tante, jus jeruk aja," ucap Fathan.

"Itu ngerepotin goblok," ucap Axel dan menoyor kepala Fathan.

"Yang ada aja tante, asal gak air putih,"ucap Kenzo.

"Itu sama aja lo ngerepotin, buat Axel minum apa aja yang penting enak," ucap Axel.

Fanya langsung kedapur untuk membuatkan minuman buat teman-teman Brian.

Mereka memang sudah lama kenal dengan Fanya, karna dulu sering main ke rumah lama Brian, jadi tidak ada canggung sedikitpun bagi mereka bersama Fanya.

Tidak lama setelah itu Brian datang dengan pakaian santainya.

"Lo sekarang jelasin ke kita Yan," ucap Axel.

"Gak sabaran lo!" ucap Brian.

"Nih diminum dulu!" ucap Fanya dan meletakkan 4 jus jeruk.

"Makasih tan," ucap mereka serentak.

"Minuman bikinan tante memang terenak," ucap Fathan.

"Bilang aja lo mau nambah," ucap Kenzo pada Fathan.

"Buat Ara mana ma?" teriak Ara dari atas.

"Ada di belakang ambil aja Ra," ucap Fanya dan masuk ke kamarnya.

Setelah Fanya pergi Ara mengambil jusnya dan kembali ke kamarnya.

Sedangkan Brian menjelaskan kepada teman temannya tentang pernikahan mamanya dengan papa Ara 5 bulan yang lalu, dan memberitahu kenapa mereka merahasiakannya.

"Nyokap lo nikah nggak bilang-bilang sama kita, gue juga mau makan enak," ucap Fathan.

"Makanan terus pikiran lo,"

"Enggak makan enggak hidup,"

TBC

Salam sayang

Cahya Ramadanti

ArkaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang